PT Inatex Mengaku Sudah Lelah Berunding
MEDAN-Memasuki hari ketiga seluruh pedagang Simpang Limun yang berada di PT Inatex tutup. Sedangkan di kawasan PD Pasar pedagang tetap berjualan. Pedagang mengaku akibat aksi demo dua hari belakangan pedagang merasa rugi.
“Bila tidak jualan rugilah kami, tapi kami takut aksi un juk rasa akan berakhir ricuh dan akan ada penjarahan terhadap seluruh barang kami,” ujar seorang pedagang kain.
Sekretaris Persatuan Persaudaraan Pedagang Tradisional (P3T), M Rusli Tanjung menyampaikan pihaknya sangat ingin duduk bersama dengan pimpinan PT Inatex agar persoalan ini tak berlarut-larut. Sebab menimbulkan kerugian bagi pedagang.
“ Kami dilarang berserikat, diminta menandatangani surat perjanjian tanpa bisa kami ketahui isinya,” sebut Tanjung. Saat disinggung keluhan pedagang kain yang enggan disebutkan namanya yang merasa mengalami kerugian sebab tak bisa berdagang karena takut barangnya dijarah atas aksi tersebut, Rusli membantah kalau akan melakukan aksi tersebut.
“ Kami melakukan aksi dengan damai, kami hanya mengimbau kepada seluruh pedagang yang senasib untuk turut berpartisipasi dalam unjukrasa tersebut, “ beber Tanjung yang mengaku tidak memaksa para pedagang lain menutup usahanya.
Irfan Harahap SH, selaku pengacara dari PT Inatex yang dihubungi wartawan koran ini mengatakan, PT Inatex sudah capek berunding dengan pedagang. “Kami sudah berulangkali melakukan upaya mediasi yang sudah dijembatani oleh Kapolsekta Medan Kota. Tetapi tetap saja tidak menemukan titik terang antara kedua belah pihak yang sampai saat ini tetap tak kunjung menemukan kesepakatan,” cetusnya.
Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga mengaku siap memfasilitasi pedagang dan PT Inatex . (adl)