Hawa yang memiliki 5 anak ini usai keluar dari badan pesawat langsung bergegas lari ke arah gedung Terminal Penumpang untuk mencari tempat berlindung. Ia mengaku, tidak mengalami luka. “Saya ke sini mengunjungi keluarga di Beringin. Ke Jakarta untuk manasik haji pada hari Minggu (26/4) di Jakarta,” sebutnya.
APU yang biasanya dipasang pada pesawat besar itu juga berfungsi untuk menjalankan sistem listrik pesawat. General Manager (GM) PT Angkasa Pura (AP) II Cabang KNIA, Jaya Tahoma Sirait mengatakan, laporan yang diterimanya dari petugas teknisi, di dekat pesawat terlihat ada asap di bagian belakangnya. Menurutnya, saat pesawat ditarik mundur (push back), pilot pesawat yang menyalakan mesin, mendadak terdengar suara dentuman keras sebanyak 2 kali. Ia juga membenarkan, ada penumpang yang membuka pintu darurat pesawat yang kemudian berhamburan keluar.
Akibat insiden ini, kata Sirait, tiga penumpang mengalami cedera di bagian tangan dan kaki. Kini ketiga penumpang itu sudah dirujuk ke rumah sakit. “Tidak ada kendala untuk penerbangan yang lain, mereka diberangkatkan pukul 14.00 WIB dengan pesawat Lion Air yang lain,” sebutnya.
Lebih jauh, ia mengaku, pesawat Lion Air yang mengalami kerusakan itu diparkirkan di Terminal Kargo KNIA. Menurutnya, tim inspektorat sedang meninjau pesawat tersebut. Untuk penyebab dentuman akan ditindaklanjuti oleh Otoritas Bandara Wilayah II Medan serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). “Angkasa Pura II juga membantu investigasi dan penyelidikan,” imbuhnya.
Dikonfirmasi, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) KNIA, dr Maruli mengatakan, akibat insiden ini sedikitnya 16 penumpang Lion Air mendapatkan perawatan di KKP KNIA. Untuk yang dirujuk ke RS Grand Medistra Lubukpakam adalah Adi, H Hasugian, dan Diana Sindoraya Ginting.
“Dari segi kesehatan bisa melanjutkan penerbangan tapi mereka tetap trauma,” ungkap Maruli seraya mengatakan penumpang yang mengalami luka karena berdesak-desakan ketika turun dari pesawat. (ted/rbb)
