KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Rencana pembangunan hotel transit di lantai II Kualanamu International Airport (KNIA) Deliserdang, Sumatera Utara, yang diwacanakan pihak pengelola bandara, masih pepesan kosong.
Pasalnya, tak tampak ada perubahan yang signifikan menunjukkan aktivitas mengarah pada percepatan kegiatan pembuatan hotel transit, meski lokasinya di lantai 2 terminal bandara sudah ada.
Martha (22), salah seorang penumpang pesawat yang ditemui di terminal chek in KNIA, mengaku sangat kesulitan mencari tempat penginapan di sana.
“Sudah selayaknya bandara sekelas internasional memiliki hotel, agar kita sebagai masyarakat lebih nyaman dan tak terlalu jauh ke Medan untuk menginap,” katanya.
Manager Humas dan Protokoler PT AP II cabang KNIA, Dewandono Prasetyo Nugroho, mengaku bahwa persoalan wacana pembuatan hotel transit masih tersangkut pada proses pelelangan pekerjaan dari kantor PT Angkasa Pura II pusat di Jakarta. “Masih tersangkut di Jakarta semua,” ujarnya.
Ia mengakui, kalau rencana itu cepat teralisasi, akan sangat menguntungkan AP II sendiri. Untuk hotel transit itu sendiri, diperkirakan akan terbangun 110 kamar, dengan tarif per kamar per malam Rp 500 ribu. (cr-1/fit)
Hotel Transit Bandara KNIA Tak Jua Jelas
KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Rencana pembangunan hotel transit di lantai II Kualanamu International Airport (KNIA) Deliserdang, Sumatera Utara, yang diwacanakan pihak pengelola bandara, masih pepesan kosong.
Pasalnya, tak tampak ada perubahan yang signifikan menunjukkan aktivitas mengarah pada percepatan kegiatan pembuatan hotel transit, meski lokasinya di lantai 2 terminal bandara sudah ada.
Martha (22), salah seorang penumpang pesawat yang ditemui di terminal chek in KNIA, mengaku sangat kesulitan mencari tempat penginapan di sana.
“Sudah selayaknya bandara sekelas internasional memiliki hotel, agar kita sebagai masyarakat lebih nyaman dan tak terlalu jauh ke Medan untuk menginap,” katanya.
Manager Humas dan Protokoler PT AP II cabang KNIA, Dewandono Prasetyo Nugroho, mengaku bahwa persoalan wacana pembuatan hotel transit masih tersangkut pada proses pelelangan pekerjaan dari kantor PT Angkasa Pura II pusat di Jakarta. “Masih tersangkut di Jakarta semua,” ujarnya.
Ia mengakui, kalau rencana itu cepat teralisasi, akan sangat menguntungkan AP II sendiri. Untuk hotel transit itu sendiri, diperkirakan akan terbangun 110 kamar, dengan tarif per kamar per malam Rp 500 ribu. (cr-1/fit)