Otomatis hal itu memutus garis komando yang sebelumnya terbentuk. Bukan hanya tidak ada sumber perintah, sumber dana pun hilang.
Meski begitu, paham radikal tidak lantas ikut lenyap. Itulah yang kemudian melahirkan lone wolf terrorism.
’’Bisa saja hanya dua atau tiga orang. Terinspirasi secara ideologis, kemudian mencari tahu cara membuat bom,’’ jelasnya.
Noorhaidi menilai, bom di Kampung Melayu bisa saja berkaitan dengan teror bom di Manchester, Inggris, atau serangan ISIS di Marawi, Filipina. ’’Mungkin saja ada hubungannya,’’ ucapnya.
Namun, kepastiannya harus diselaraskan dengan data dan fakta di lapangan. Termasuk potensi konflik dalam negeri yang menjadi pemicu.
Diperlukan data lebih lengkap dan akurat guna menganalisis insiden kemarin malam. Sebab, tidak sedikit kemungkinan yang bisa menjadi alasan di balik teror.
’’Kalau dikaitkan dengan perayaan besok (kenaikan Isa Almasih, Red), kita tahu pernah ada bom Natal tahun 2000,’’ imbuhnya. (syn/c5/owi)