34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Bendera PDI Perjuangan Dibakar, Aswan Jaya: Mereka Itu Kelompok Gagal Mikir

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan oleh sekelompok orang adalah perbuatan yang tak bisa ditolerir. Secara terang-terangan aksi itu menunjukkan kedangkalan dalam berpikir dan bertindak.

Demikian dikatakan Wakil Ketua PDI Perjuangan Sumut, Aswan Jaya dalam siaran persnya yang diterima sumutpos.co, Kamis (25/6/2020).

“Saat ingin membakar bendera, mereka teriak-teriaknya PKI tapi yang dibakar bendera PDI Perjuangan, jelas sekali mereka itu berakal pendek yang malas mikir, PKI dan PDI Perjuangan itu dua hal yang jauh berbeda,” kata Aswan Jaya.

Aswan juga mempertanyakan dari mana mereka mendapatkan bendera PKI? Aparat penegak hukum wajib menyelidiki dan menindak tegas siapapun yang mencetak, menyebarkan dan membawa bendera dan simbol organisasi terlarang.

“Dalam aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan, mereka juga membawa bendera PKI, saya heran dari mana mereka mendapatkan bendera PKI itu. Apakah mereka juga punya jaringan atau mengetahui posko orang-orang PKI? Atau kalau mereka mencetaknya sendiri, berarti mereka sedang berbuat melanggar hukum dengan mencetak, membawa dan mengkampanyekan partai terlarang di Indonesia dan aparat hukum wajib bertindak,” tegasnya.

Aswan juga menyatakan keheranannya bahwa ada sekelompok kecil orang yang terlibat dalam aksi-aksi bodoh itu berteriak sebagai pembela Pancasila, tetapi simbol-simbol yang mereka gunakan seperti bendera, ikat kepala dan atribut lainnya, merupakan atribut kelompok yang anti Pancasila bahkan jauh sebelumnya pernah menyatakan bahwa Pancasila adalah thoghut, dan berhala yang menyesatkan dan mereka nyatakan ingin menggantikannya dengan azas yang lain.

“Aneh saja, kemarin teriaknya Pancasila thoghut, lalu ingin dirikan negara lain, sekarang tiba-tiba menjadi penjuang Pancasila, malah nuduh-nuduh partai berazaskan Pancasila adalah anti-Pansila, sungguh ini merupakan praktek kemunafikan yang luar biasa,” seru Aswan.

Sejak awal, dirinya yakin bahwa aksi-aksi membela Pancasila hanya komoditas politik murahan yang yang dilakukan oleh organisasi yang baru-baru ini dilarang dan dibubarkan di Indonesia karena bertentangan dengan Pancasila dan berafiliasi dengan organisasi yang juga telah dilarang dihampir seluruh negara Dunia karena selalu membuat kehancuran. “Sesungguhnya merekalah yang mirip dengan PKI karena sama-sama anti-Pancasila,” pungkasnya. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan oleh sekelompok orang adalah perbuatan yang tak bisa ditolerir. Secara terang-terangan aksi itu menunjukkan kedangkalan dalam berpikir dan bertindak.

Demikian dikatakan Wakil Ketua PDI Perjuangan Sumut, Aswan Jaya dalam siaran persnya yang diterima sumutpos.co, Kamis (25/6/2020).

“Saat ingin membakar bendera, mereka teriak-teriaknya PKI tapi yang dibakar bendera PDI Perjuangan, jelas sekali mereka itu berakal pendek yang malas mikir, PKI dan PDI Perjuangan itu dua hal yang jauh berbeda,” kata Aswan Jaya.

Aswan juga mempertanyakan dari mana mereka mendapatkan bendera PKI? Aparat penegak hukum wajib menyelidiki dan menindak tegas siapapun yang mencetak, menyebarkan dan membawa bendera dan simbol organisasi terlarang.

“Dalam aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan, mereka juga membawa bendera PKI, saya heran dari mana mereka mendapatkan bendera PKI itu. Apakah mereka juga punya jaringan atau mengetahui posko orang-orang PKI? Atau kalau mereka mencetaknya sendiri, berarti mereka sedang berbuat melanggar hukum dengan mencetak, membawa dan mengkampanyekan partai terlarang di Indonesia dan aparat hukum wajib bertindak,” tegasnya.

Aswan juga menyatakan keheranannya bahwa ada sekelompok kecil orang yang terlibat dalam aksi-aksi bodoh itu berteriak sebagai pembela Pancasila, tetapi simbol-simbol yang mereka gunakan seperti bendera, ikat kepala dan atribut lainnya, merupakan atribut kelompok yang anti Pancasila bahkan jauh sebelumnya pernah menyatakan bahwa Pancasila adalah thoghut, dan berhala yang menyesatkan dan mereka nyatakan ingin menggantikannya dengan azas yang lain.

“Aneh saja, kemarin teriaknya Pancasila thoghut, lalu ingin dirikan negara lain, sekarang tiba-tiba menjadi penjuang Pancasila, malah nuduh-nuduh partai berazaskan Pancasila adalah anti-Pansila, sungguh ini merupakan praktek kemunafikan yang luar biasa,” seru Aswan.

Sejak awal, dirinya yakin bahwa aksi-aksi membela Pancasila hanya komoditas politik murahan yang yang dilakukan oleh organisasi yang baru-baru ini dilarang dan dibubarkan di Indonesia karena bertentangan dengan Pancasila dan berafiliasi dengan organisasi yang juga telah dilarang dihampir seluruh negara Dunia karena selalu membuat kehancuran. “Sesungguhnya merekalah yang mirip dengan PKI karena sama-sama anti-Pancasila,” pungkasnya. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/