32 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Revitalisasi Lapangan Merdeka: Pedagang Buku Bekas Mulai Berkemas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Para pedagang buku bekas dari Lapangan Merdeka, mulai berkemas dan bersiap-siap pindah ke lokasi baru yang tidak jauh dari Lapangan Merdeka. Mereka mengaku, lokasi baru sudah disiapkan oleh Pemko Medan menggantikan lokasi saat ini. Taman Lili Suheri juga menjadi tempat sementara relokasi tenant Lapangan Merdeka Medan yang akan direvitalisasi. Taman yang terletak di pinggir Sungai Deli Jalan Listrik dan Jalan Palang Merah itu, belum ditempati para tenant.

Seperti diketahui, revitalisasi Lapangan Merdeka akan dimulai awal Juli nanti. Pemko Medan tengah fokus mengosongkan ruang terbuka hijau (RTH) termasuk para pedagang buku bekas yang ada di satu areal dengan lapangan bersejarah itu mulai berkemas mengangkut buku-buku dagangannya.

Lina Ginting, salah satu penjual buku bekas di Lapangan Merdeka mengaku telah menyiapkan barang dagangannya untuk pindah ke lokasi baru, tapi ia belum mengetahui bagaimana tempat yang baru nanti. “Ya belum tahulah kita namanya belum pindah. Di Jalan Hitam dekat rel juga, (tempatnya) lagi dibangun. Tempat belum siap, mereka yang mengangkut barang-barangnya (mungkin) itu dipindah ke rumahnya dulu. Kita masih jualan di sini (karena tempat yang baru belum siap),” terang Lina.

Lina mengaku tidak ada masalah terkait upaya Pemko Medan yang merevitalisasi Lapangan Merdeka. Baginya, yang penting adalah para pedagang digantikan dengan tempat yang baru. “Kayaknya nggak ada masalah buat kami. Yang penting mereka (Pemko Medan) siapkan lahan buat kami sesuai yang kami minta, ya sudah aman itu,” harap Lina.

Sebagai warga, Lina mengaku mendukung Pemko Medan merevitalisasi lapangan bersejarah tersebut. “Mendukunglah, namanya juga untuk keindahan ibukota Provinsi Sumut. Dengan catatan kami juga harus didukung, jangan kami nggak didukung, kan gitu. Wali Kota ini kan didukung sama masyarakat kalau nggak ya dia nggak duduk di sana (sebagi Wali Kota Medan),” kata Lina.

Lina juga membeberkan para pedagang buku yang terdaftar di Pemko Medan telah disiapkan tempatnya masing-masing. Namun, yang tidak terdaftar seperti toko-toko tempelan (yang bukan ruko) belum tentu mendapatkan lokasinya.

Sementara itu, Pantauan, para tenant yang ada di areal Lapangan Merdeka sudah dikosongkan sejak Senin, (20/6) dari kegiatan jual beli kuliner. Namun belum ada satupun yang pindah ke Taman Lili Suheri. “Belum tahu. Masih kosong di sini entah di sini Taman Lili Suheri entah katanya di Jalan Masjid belakang Lonsum. Belum ada kabar, sih,” terang salah seorang penjual ayam penyet yang sudah lama berjualan di sekitaran Taman Lili Suheri Jalan Listrik. Rata-rata pedagang di warung-warung Taman Lili Suheri pun mengaku tidak mengetahui adanya relokasi tersebut.

Sementara itu, seperti dilihat Sumut Pos pada Jumat siang (24/6), keadaan Taman Lili Suheri tampak sepi tidak ada kegiatan pembangunan ataupun renovasi sarana pertamanan. Gedung utama taman tersebut pun tampak kumuh. Hanya ada keterangan melalui plank bahwa taman seluas 4.000 meter itu akan segera direnovasi. Adapun di sekitar Jalan Listrik menuju Rumah Sakit Columbia Asia Medan hanya terdapat stand-stand warung pedagang yang sudah lama menempati lokasi tersebut.

Seperti diketahui, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan bahwa Taman Lili Suheri akan dijadikan tempat relokasi tenant-tenant yang ada di Lapangan Merdeka. “Luas Taman Lili Suheri ada sekitar 4.000 meter, rekan-rekan pengelola tenant untuk sementara waktu bisa memanfaatkannya. Meski banyak masukan lokasi, namun kami hanya bisa memberikan lokasi yang memang menjadi wewenang atau otoritas kami,” kata Bobby Nasution, beberapa waktu lalu.

Dikabarkan kurang dari tujuh hari lagi, Presiden Jokowi akan kembali datang ke Kota Medan. Salah satu agenda kegiatannya adalah meletakkan batu pertama pembangunan revitalisasi Lapangan Merdeka. Namun, dari upaya Pemko Medan untuk membenahi ruang terbuka hijau itu masih menyisakan polemik. Pertama, pada Kamis (23/6) persatuan sopir becak bermotor (betor) ramai-ramai menggeruduk Kantor Wali Kota Medan, mereka menolak adanya revitalisasi tersebut sebelum janji-janji Bobby Nasution kepada Abang Betor ditepati. Namun, dalam aksi yang berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB hingga jelang zuhur itu tak disambut Wali Kota.

Kedua, para pedagang buku bekas di Lapangan Merdeka merasa belum ada kejelasan kapan mereka bisa menempati lokasi barunya, sementara areal Lapangan Merdeka termasuk lokasi toko-toko buku bekas tersebut harus segera dikosongkan. “Ya belum tahulah kita namanya belum pindah. Di Jalan Hitam dekat rel juga, (tempatnya) lagi dibangun. Tempat belum siap, mereka yang mengangkut barang-barangnya (mungkin) itu dipindah ke rumahnya dulu. Kita masih jualan di sini (karena tempat yang baru belum siap),” terang Lina salah satu pedagang.

Dan ketiga, dikabarkan bahwa Pemko Medan untuk merelokasi tenant-tenant yang ada di Lapangan Merdeka hanya menyediakan tempat di Taman Lili Suheri. Artinya, pihak pemkot tidak membangun tempat sebagai tenant penggantinya. Hingga Jumat (24/6), lokasi Taman Lili Suheri tidak ada tanda-tanda pembangunan ataupun renovasi. (ip/ila)

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Para pedagang buku bekas dari Lapangan Merdeka, mulai berkemas dan bersiap-siap pindah ke lokasi baru yang tidak jauh dari Lapangan Merdeka. Mereka mengaku, lokasi baru sudah disiapkan oleh Pemko Medan menggantikan lokasi saat ini. Taman Lili Suheri juga menjadi tempat sementara relokasi tenant Lapangan Merdeka Medan yang akan direvitalisasi. Taman yang terletak di pinggir Sungai Deli Jalan Listrik dan Jalan Palang Merah itu, belum ditempati para tenant.

Seperti diketahui, revitalisasi Lapangan Merdeka akan dimulai awal Juli nanti. Pemko Medan tengah fokus mengosongkan ruang terbuka hijau (RTH) termasuk para pedagang buku bekas yang ada di satu areal dengan lapangan bersejarah itu mulai berkemas mengangkut buku-buku dagangannya.

Lina Ginting, salah satu penjual buku bekas di Lapangan Merdeka mengaku telah menyiapkan barang dagangannya untuk pindah ke lokasi baru, tapi ia belum mengetahui bagaimana tempat yang baru nanti. “Ya belum tahulah kita namanya belum pindah. Di Jalan Hitam dekat rel juga, (tempatnya) lagi dibangun. Tempat belum siap, mereka yang mengangkut barang-barangnya (mungkin) itu dipindah ke rumahnya dulu. Kita masih jualan di sini (karena tempat yang baru belum siap),” terang Lina.

Lina mengaku tidak ada masalah terkait upaya Pemko Medan yang merevitalisasi Lapangan Merdeka. Baginya, yang penting adalah para pedagang digantikan dengan tempat yang baru. “Kayaknya nggak ada masalah buat kami. Yang penting mereka (Pemko Medan) siapkan lahan buat kami sesuai yang kami minta, ya sudah aman itu,” harap Lina.

Sebagai warga, Lina mengaku mendukung Pemko Medan merevitalisasi lapangan bersejarah tersebut. “Mendukunglah, namanya juga untuk keindahan ibukota Provinsi Sumut. Dengan catatan kami juga harus didukung, jangan kami nggak didukung, kan gitu. Wali Kota ini kan didukung sama masyarakat kalau nggak ya dia nggak duduk di sana (sebagi Wali Kota Medan),” kata Lina.

Lina juga membeberkan para pedagang buku yang terdaftar di Pemko Medan telah disiapkan tempatnya masing-masing. Namun, yang tidak terdaftar seperti toko-toko tempelan (yang bukan ruko) belum tentu mendapatkan lokasinya.

Sementara itu, Pantauan, para tenant yang ada di areal Lapangan Merdeka sudah dikosongkan sejak Senin, (20/6) dari kegiatan jual beli kuliner. Namun belum ada satupun yang pindah ke Taman Lili Suheri. “Belum tahu. Masih kosong di sini entah di sini Taman Lili Suheri entah katanya di Jalan Masjid belakang Lonsum. Belum ada kabar, sih,” terang salah seorang penjual ayam penyet yang sudah lama berjualan di sekitaran Taman Lili Suheri Jalan Listrik. Rata-rata pedagang di warung-warung Taman Lili Suheri pun mengaku tidak mengetahui adanya relokasi tersebut.

Sementara itu, seperti dilihat Sumut Pos pada Jumat siang (24/6), keadaan Taman Lili Suheri tampak sepi tidak ada kegiatan pembangunan ataupun renovasi sarana pertamanan. Gedung utama taman tersebut pun tampak kumuh. Hanya ada keterangan melalui plank bahwa taman seluas 4.000 meter itu akan segera direnovasi. Adapun di sekitar Jalan Listrik menuju Rumah Sakit Columbia Asia Medan hanya terdapat stand-stand warung pedagang yang sudah lama menempati lokasi tersebut.

Seperti diketahui, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan bahwa Taman Lili Suheri akan dijadikan tempat relokasi tenant-tenant yang ada di Lapangan Merdeka. “Luas Taman Lili Suheri ada sekitar 4.000 meter, rekan-rekan pengelola tenant untuk sementara waktu bisa memanfaatkannya. Meski banyak masukan lokasi, namun kami hanya bisa memberikan lokasi yang memang menjadi wewenang atau otoritas kami,” kata Bobby Nasution, beberapa waktu lalu.

Dikabarkan kurang dari tujuh hari lagi, Presiden Jokowi akan kembali datang ke Kota Medan. Salah satu agenda kegiatannya adalah meletakkan batu pertama pembangunan revitalisasi Lapangan Merdeka. Namun, dari upaya Pemko Medan untuk membenahi ruang terbuka hijau itu masih menyisakan polemik. Pertama, pada Kamis (23/6) persatuan sopir becak bermotor (betor) ramai-ramai menggeruduk Kantor Wali Kota Medan, mereka menolak adanya revitalisasi tersebut sebelum janji-janji Bobby Nasution kepada Abang Betor ditepati. Namun, dalam aksi yang berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB hingga jelang zuhur itu tak disambut Wali Kota.

Kedua, para pedagang buku bekas di Lapangan Merdeka merasa belum ada kejelasan kapan mereka bisa menempati lokasi barunya, sementara areal Lapangan Merdeka termasuk lokasi toko-toko buku bekas tersebut harus segera dikosongkan. “Ya belum tahulah kita namanya belum pindah. Di Jalan Hitam dekat rel juga, (tempatnya) lagi dibangun. Tempat belum siap, mereka yang mengangkut barang-barangnya (mungkin) itu dipindah ke rumahnya dulu. Kita masih jualan di sini (karena tempat yang baru belum siap),” terang Lina salah satu pedagang.

Dan ketiga, dikabarkan bahwa Pemko Medan untuk merelokasi tenant-tenant yang ada di Lapangan Merdeka hanya menyediakan tempat di Taman Lili Suheri. Artinya, pihak pemkot tidak membangun tempat sebagai tenant penggantinya. Hingga Jumat (24/6), lokasi Taman Lili Suheri tidak ada tanda-tanda pembangunan ataupun renovasi. (ip/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/