Di samping itu, Eddy Barus juga memberikan masukan terkait dengan pertambahan penduduk kota yang begitu pesat, sudah sulit diikuti dengan kemampuan daya dukung Kota Kabanjahe. Ruang untuk tempat tinggal dan kelancaran lalu lintas sudah sangat berkurang.
Menurutnya, pertambahan kendaraan baik roda dua maupun roda empat dapat menimbulkan multi efek. “Nah, untuk mengatasi dan mengelola berbagai masalah yang ditimbulkan, baik untuk sekarang maupun akan datang, apakah Pemkab Karo sudah memikirkannya dari sekarang?” cetusnya.
Potret ini, kata dia, umumnya terekam melalui wajah Kota Kabanjahe, dengan sudut-sudut pemukiman kumuh di sejumlah kelurahan dan desa yang tidak nampak kemajuan signifikan dari tahun ke tahun.
Kemiskinan dan kualitas lingkungan yang rendah adalah hal yang mesti dihilangkan dengan sebuah kebijakan yang berani dan tegas melakukan pengembangan wilayah Kabanjahe.
“Pengembangan wilayah Kota Kabanjahe dan pembangunan desa, dapat berkembang secara berimbang dan serasi. Apalagi saya mendengar pembangunan gedung olahraga (GOR), terminal terpadu pengganti terminal sekarang yang sudah tidak layak lagi. Pusat pasar, rumah potong hewan terpadu, sudah sangat mendesak namun terganjal masalah tanah. Untuk itu, pengembangan wilayah Kota Kabanjahe sudah saatnya dipikirkan Pemkab dan DPRD Karo,” tutupnya. (yaa-bersambung)