28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Pembunuh Sipakkar Dicurigai Teman Sendiri

Foto: Sabam/PM Hamonangan Sipakkar, sarjana hukum UMA,  ditangisi sanak keluarganya. Hamonangan ditemukan tewas, Jumat (22/7) malam. Di tubuh korban ditemukan luka bacok.
Foto: Sabam/PM
Hamonangan Sipakkar, sarjana hukum UMA, ditangisi sanak keluarganya. Hamonangan ditemukan tewas, Jumat (22/7) malam. Di tubuh korban ditemukan luka bacok.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelaku pembunuhan Hamonangan Sipakkar yang ditemukan tewas di Perkebunan PT Tanah Abang Kecamatan Galang, mengarah ke temannya sendiri. Kecurigaan ini karena sebelum korban ditemukan terbunuh, anak kedua Boru Manurung tersebut pamit dari rumah untuk menemui seseorang.

“Dia (korban) bilang mau jumpa kawannya,” terang Joseph Sipakkar, ayah Hamonangan Sipakkar yang tertunduk lemas.

Joseph Sipakkar masih belum percaya atas ‘kepergian’ putra bungsunya itu. Dia berharap kasus ini cepat terungkap. Kecurigaannya tersebut menurutnya dapat menjadi pedoman polisi untuk menangkap pelaku.

Masih soal kecurigaan pelaku pembunuhan alumni Universitas Medan Area (UMA) tersebut, sebelum pergi ditelepon dari temannya. Menurut Joseph Sipakkar, kalau memang anaknya mendapat telepon dari kawannya, pasti kecurigaan ini semakin kuat.

“Tentu nomornya (teman korban) tinggal di hape anakku. Itulah seharusnya menjadi pedoman polisi. Apalagi sekarang alat sudah canggih. Kami curiga kejadian ini sudah direncanakan. Kasihan anakku, padahal dia mau masuk kerja,” ungkapnya lirih didampingi keluarga di RS Bhayangkara Medan.

Keluarga lainnya bermarga Sipakkar menambahkan kalau pelaku tentunya lebih dari satu orang. Dan, sewaktu dihabisi, korban masih sempat melawan. “Kami curiga, pelaku menghabisinya ketika korban sedang membawa mobil. Buktinya, luka-luka terdapat di kepala dan kuping sebelah kiri. Selain itu, tangan kanan juga luka. Mungkin, korban menangkis serangan senjata tajam dengan tangan kirinya. Kita serahkan saja sama Polisi,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, pria 24 tahun warga Jalan Menteng VII Gang Sepakat Nomor 28 Medan itu ditemukan tewas, Jumat (22/7) sekira pukul 23.00 Wib. Di tubuh korban ditemukan luka tusuk sebanyak tiga liang pada punggung belakang kiri, luka bacok pada bagian belakang kepala kuping kiri, pipi kiri, tangan kiri, jari kelingking kiri putus serta luka robek tangan sebelah kanan.

Awalnya identitas korban belum diketahui karena di lokasi korban ditemukan tidak ditemukan identitas korban. Namun Tim Identifikasi menemukan satu unit HP merek Nokia tipe 3100 pada saku celana kanan korban.

Selain itu, ditemukan juga luka tusuk sebanyak tiga liang pada punggung belakang kiri, luka bacok pada bagian belakang kepala kuping kiri, pipi kiri, tangan kiri, jari kelingking kiri putus serta luka robek tangan sebelah kanan.

Sekira pukul 01.15 WIB dini hari kemarin korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna otopsi. Awalnya identitas korban belum diketahui karena di lokasi korban ditemukan tidak ditemukan identitas korban.

Namun, apapun kecurigaan keluarga korban hingga mengarah bahwa pelaku adalah teman korban sendiri, tak mudah untuk membuktikannya. Hingga kemarin, demi mengungkap pelaku, motif maupun dimana lokasi korban dibunuh, Polres Deli Serdang telah memeriksa tiga orang sebagai saksi.

Hal itu dikatakan Kasat Reskrim Polres Deli Serdang, AKP Teuku Fathir Mustafa ketika dikonfirmasi Minggu (24/7) malam. Ketiga saksi yang diperiksa itu adalah Heri warga Desa Jaharun Kecamatan Galang, Doni Guntur yang sedang piket jaga kebun dan Sisono alias pak lek.

“Heri kebetulan melintas dan melihat ada sosok telentang lalu menghubungi Doni Guntur dan selanjutnya Doni Guntur menghubungi Pak Blek,” ujarnya
Disinggung soal motif, hingga sejauh ini Polres Deli Serdang belum dapat memastikannya. Begitu juga dengan identitas pelaku maupun jumlah pelaku, pihaknya masih melakukan penyelidikan. (man/yaa)

Foto: Sabam/PM Hamonangan Sipakkar, sarjana hukum UMA,  ditangisi sanak keluarganya. Hamonangan ditemukan tewas, Jumat (22/7) malam. Di tubuh korban ditemukan luka bacok.
Foto: Sabam/PM
Hamonangan Sipakkar, sarjana hukum UMA, ditangisi sanak keluarganya. Hamonangan ditemukan tewas, Jumat (22/7) malam. Di tubuh korban ditemukan luka bacok.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pelaku pembunuhan Hamonangan Sipakkar yang ditemukan tewas di Perkebunan PT Tanah Abang Kecamatan Galang, mengarah ke temannya sendiri. Kecurigaan ini karena sebelum korban ditemukan terbunuh, anak kedua Boru Manurung tersebut pamit dari rumah untuk menemui seseorang.

“Dia (korban) bilang mau jumpa kawannya,” terang Joseph Sipakkar, ayah Hamonangan Sipakkar yang tertunduk lemas.

Joseph Sipakkar masih belum percaya atas ‘kepergian’ putra bungsunya itu. Dia berharap kasus ini cepat terungkap. Kecurigaannya tersebut menurutnya dapat menjadi pedoman polisi untuk menangkap pelaku.

Masih soal kecurigaan pelaku pembunuhan alumni Universitas Medan Area (UMA) tersebut, sebelum pergi ditelepon dari temannya. Menurut Joseph Sipakkar, kalau memang anaknya mendapat telepon dari kawannya, pasti kecurigaan ini semakin kuat.

“Tentu nomornya (teman korban) tinggal di hape anakku. Itulah seharusnya menjadi pedoman polisi. Apalagi sekarang alat sudah canggih. Kami curiga kejadian ini sudah direncanakan. Kasihan anakku, padahal dia mau masuk kerja,” ungkapnya lirih didampingi keluarga di RS Bhayangkara Medan.

Keluarga lainnya bermarga Sipakkar menambahkan kalau pelaku tentunya lebih dari satu orang. Dan, sewaktu dihabisi, korban masih sempat melawan. “Kami curiga, pelaku menghabisinya ketika korban sedang membawa mobil. Buktinya, luka-luka terdapat di kepala dan kuping sebelah kiri. Selain itu, tangan kanan juga luka. Mungkin, korban menangkis serangan senjata tajam dengan tangan kirinya. Kita serahkan saja sama Polisi,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, pria 24 tahun warga Jalan Menteng VII Gang Sepakat Nomor 28 Medan itu ditemukan tewas, Jumat (22/7) sekira pukul 23.00 Wib. Di tubuh korban ditemukan luka tusuk sebanyak tiga liang pada punggung belakang kiri, luka bacok pada bagian belakang kepala kuping kiri, pipi kiri, tangan kiri, jari kelingking kiri putus serta luka robek tangan sebelah kanan.

Awalnya identitas korban belum diketahui karena di lokasi korban ditemukan tidak ditemukan identitas korban. Namun Tim Identifikasi menemukan satu unit HP merek Nokia tipe 3100 pada saku celana kanan korban.

Selain itu, ditemukan juga luka tusuk sebanyak tiga liang pada punggung belakang kiri, luka bacok pada bagian belakang kepala kuping kiri, pipi kiri, tangan kiri, jari kelingking kiri putus serta luka robek tangan sebelah kanan.

Sekira pukul 01.15 WIB dini hari kemarin korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna otopsi. Awalnya identitas korban belum diketahui karena di lokasi korban ditemukan tidak ditemukan identitas korban.

Namun, apapun kecurigaan keluarga korban hingga mengarah bahwa pelaku adalah teman korban sendiri, tak mudah untuk membuktikannya. Hingga kemarin, demi mengungkap pelaku, motif maupun dimana lokasi korban dibunuh, Polres Deli Serdang telah memeriksa tiga orang sebagai saksi.

Hal itu dikatakan Kasat Reskrim Polres Deli Serdang, AKP Teuku Fathir Mustafa ketika dikonfirmasi Minggu (24/7) malam. Ketiga saksi yang diperiksa itu adalah Heri warga Desa Jaharun Kecamatan Galang, Doni Guntur yang sedang piket jaga kebun dan Sisono alias pak lek.

“Heri kebetulan melintas dan melihat ada sosok telentang lalu menghubungi Doni Guntur dan selanjutnya Doni Guntur menghubungi Pak Blek,” ujarnya
Disinggung soal motif, hingga sejauh ini Polres Deli Serdang belum dapat memastikannya. Begitu juga dengan identitas pelaku maupun jumlah pelaku, pihaknya masih melakukan penyelidikan. (man/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/