25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Jamaah Calon Haji Dilarang Bawa Makanan Kampung

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Ribuan calon jemaah haji mempraktekan Rukun Haji sebagai persiapan menuju tanah suci, pada Manasik Haji di Asrama Haji Jalan AH. Nasution Medan, Jumat (21/7/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jamaah Calon Haji (Calhaj) yang sudah masuk Asrama Haji, tidak boleh diberi makanan dari luar, termasuk masakan kampung dari keluarga sendiri. Pasalnya, Bidang Kesehatan Haji tidak akan bertanggung jawab bila terjadi gangguan kesehatan jamaah Calhaj.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara, Tohar Bayoangin mengatakan, larangan ini karena adanya keberatan dari Bidang Kesehatan Haji, mengingat makanan jamaah calhaj yang disediakan sudah steril. “Kelemahan kita tahun lalu itu adalah saat jamaah haji masuk asrama, pihak UPT, entah siapa di dalam, menyiapkan makan lagi. Tidak boleh itu. Saya minta itu tidak terulang lagi, ” ungkap Tohar kepada wartawan, Senin (24/7) siang.

Lebih lanjut dijelaskannya, jamaah Calhaj yang sudah dikarantina di Asrama Haji Medan hanya boleh mengkonsumsi makanan yang disediakan oleh katering yang sudah disiapkan. Untuk itu, Tohar mengingatkan, khususnya jamaah Calhaj yang dari daerah dan menempuh perjalanan jauh, agar makan terlebih dahulu, sebelum masuk Asrama Haji.

“Namun kalau makanan khusus yang dibungkus kecil lalu disimpan dalam tas, nggak tahu kita. Karena tidak kita periksa sampai sana. Tapi kalau menurut saya, tidak usah bawa makan-makanan dari kampung seperti kecap asin. Sudah disediakan makanan,” tambah Tohar.

Disinggung soal bantuan dari dermawan termasuk pejabat daerah yang biasanya memberi makanan nasi kotak pada jamaah calhaj ketika menemui jamaah calhaj di Asrama Haji, Tohar mengakui hal itu bertentangan dengan peraturan. Untuk itu, Tohar mengaku, juga akan menyampaikan hal itu pada gubernur.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kanwil Kemenag Sumut, Muslim mengatakan, untuk katering di Asrama Haji Medan, dikelola oleh katering Cahaya Mata, yang tahun sebelumnya juga mengelola katering. Dikatakannya, keputusan itu berdasar hasil tender di LPSE yang hanya diikuti satu perusahaan saja, yakni Cahaya Mata.

“Untuk Asrama Haji termasuk dapur dan ruang makan, sudah disanitasi beberapa waktu lalu. Begitu juga dengan petugas katering, akan difaksin agar benar-benar steril, ” ujar Muslim.

Sementara mengenai paspor dan visa calon haji, Kepala Seksi Dokumen dan Pendaftaran Haji, Eri Nofa mengaku, seluruh paspor sudah dikirim ke Keduataan Arab Saudi di Jakarta, untuk dibuat visa. Dijelaskan Eri, hingga kini visa jamaah Calhaj yang sudah selesai masih 7 kloter. Namun, diakui Eri 7 Kloter itu belum penuh karena masih ada beberapa visa, yakni di Kloter 1, 2, 5 dan 7 belum siap visa, karena harus dilakukan perubahan data.

” Untuk di Kloter 1, ada 3 visa belum siap. Dari 3 itu, 2 diantaranya adalah calhaj mutasi dan 1 Calhaj Sumut. Untuk di Kloter 2 ada 1 visa belum siap, untuk Kloter 5 ada 1 visa juga belum siap dan untuk Kloter 7 juga 1 visa belum siap. Namun, semua itu perubahan sudah kita lakukan dan paspor juga sudah berada kembali di Kedutaan untuk dibuat visa, ” ujar Eri Nofa.

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Ribuan calon jemaah haji mempraktekan Rukun Haji sebagai persiapan menuju tanah suci, pada Manasik Haji di Asrama Haji Jalan AH. Nasution Medan, Jumat (21/7/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jamaah Calon Haji (Calhaj) yang sudah masuk Asrama Haji, tidak boleh diberi makanan dari luar, termasuk masakan kampung dari keluarga sendiri. Pasalnya, Bidang Kesehatan Haji tidak akan bertanggung jawab bila terjadi gangguan kesehatan jamaah Calhaj.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara, Tohar Bayoangin mengatakan, larangan ini karena adanya keberatan dari Bidang Kesehatan Haji, mengingat makanan jamaah calhaj yang disediakan sudah steril. “Kelemahan kita tahun lalu itu adalah saat jamaah haji masuk asrama, pihak UPT, entah siapa di dalam, menyiapkan makan lagi. Tidak boleh itu. Saya minta itu tidak terulang lagi, ” ungkap Tohar kepada wartawan, Senin (24/7) siang.

Lebih lanjut dijelaskannya, jamaah Calhaj yang sudah dikarantina di Asrama Haji Medan hanya boleh mengkonsumsi makanan yang disediakan oleh katering yang sudah disiapkan. Untuk itu, Tohar mengingatkan, khususnya jamaah Calhaj yang dari daerah dan menempuh perjalanan jauh, agar makan terlebih dahulu, sebelum masuk Asrama Haji.

“Namun kalau makanan khusus yang dibungkus kecil lalu disimpan dalam tas, nggak tahu kita. Karena tidak kita periksa sampai sana. Tapi kalau menurut saya, tidak usah bawa makan-makanan dari kampung seperti kecap asin. Sudah disediakan makanan,” tambah Tohar.

Disinggung soal bantuan dari dermawan termasuk pejabat daerah yang biasanya memberi makanan nasi kotak pada jamaah calhaj ketika menemui jamaah calhaj di Asrama Haji, Tohar mengakui hal itu bertentangan dengan peraturan. Untuk itu, Tohar mengaku, juga akan menyampaikan hal itu pada gubernur.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kanwil Kemenag Sumut, Muslim mengatakan, untuk katering di Asrama Haji Medan, dikelola oleh katering Cahaya Mata, yang tahun sebelumnya juga mengelola katering. Dikatakannya, keputusan itu berdasar hasil tender di LPSE yang hanya diikuti satu perusahaan saja, yakni Cahaya Mata.

“Untuk Asrama Haji termasuk dapur dan ruang makan, sudah disanitasi beberapa waktu lalu. Begitu juga dengan petugas katering, akan difaksin agar benar-benar steril, ” ujar Muslim.

Sementara mengenai paspor dan visa calon haji, Kepala Seksi Dokumen dan Pendaftaran Haji, Eri Nofa mengaku, seluruh paspor sudah dikirim ke Keduataan Arab Saudi di Jakarta, untuk dibuat visa. Dijelaskan Eri, hingga kini visa jamaah Calhaj yang sudah selesai masih 7 kloter. Namun, diakui Eri 7 Kloter itu belum penuh karena masih ada beberapa visa, yakni di Kloter 1, 2, 5 dan 7 belum siap visa, karena harus dilakukan perubahan data.

” Untuk di Kloter 1, ada 3 visa belum siap. Dari 3 itu, 2 diantaranya adalah calhaj mutasi dan 1 Calhaj Sumut. Untuk di Kloter 2 ada 1 visa belum siap, untuk Kloter 5 ada 1 visa juga belum siap dan untuk Kloter 7 juga 1 visa belum siap. Namun, semua itu perubahan sudah kita lakukan dan paspor juga sudah berada kembali di Kedutaan untuk dibuat visa, ” ujar Eri Nofa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/