MEDAN, SUMUTPOS.CO- Provinsi Sumatera Utara kembali kehilangan salah seorang sosok terbaiknya. Tokoh masyarakat H Anif bin Gulrang Shah, yang merupakan ayahanda dari Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, wafat pada Rabu (25/8) sekitar pukul 04.15 WIB.
H Anif tutup usia 82 tahun dan meninggalkan sembilan orang anak yakni Zainurah, Masturah, Chairunishah, Kahfilwara, Musa Ichwanshah, Dewi Pertiwi, Sri Rezeki, Musa Rajekshah, dan Musa Idishah. Almarhum juga meninggalkan 29 orang cucu dan tujuh orang cicit. “Mohon dimaafkan salah dan khilaf almarhum ayahanda kami,” kata Wagubsu Musa Rajekshah di rumah duka Jalan Tembakau Deli, Medan.
Almarhum dikebumikan di halaman Masjid Al Musanif, Komplek Cemara Asri, Kabupaten Deliserdang usai Salat Zuhur. Sebelum dikebumikan, almarhum disemayamkan di rumah pribadi Jalan Tembakau Deli, Medan.
Pria yang akrab disapa Ijeck ini mendoakan, semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah dan kebaikan, serta mengampuni dosa almarhum ayahanda tercinta. Dilimpahkan keberkahan kepadanya, serta diterangkan dan dilapangkan kuburnya. “Semoga Allah SWT menempatkan almarhum di tempat terbaik di surga-Nya kelak, Aamiin ya Rabbal Alamin. Insya Allah husnul khotimah,” tuturnya.
Keluarga, sanak saudara, dan kerabat termasuk Gubsu Edy Rahmayadi, tampak datang ke rumah duka. Menurut Gubernur Edy, berpulangnya H Anif membuat Sumut telah kehilangan sosok putra daerah terbaik. “Beliau merupakan salah satu putra terbaik yang dimiliki oleh bangsa ini, khususnya
di Sumut. Kemurahan hati serta kedermawanannya khususnya di bidang sosial sudah tidak perlu diragukan lagi. Tentu saja, saya serta masyarakat Sumut sangat kehilangan sosok almarhum,” ujarnya melalui akun Instagramnya @edy_rahmayadi.
Ia pun mendoakan semoga H Anif mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. “Semoga Almarhum memperoleh tempat yang mulia di sisi Allah SWT, diterima segala amal ibadah serta kebaikannya dan diampuni segala dosa dan khilafnya, serta berpulang dalam keadaan husnul khotimah. Amin ya Rabbal ‘alamin. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga tabah dan ikhlas dalam menghadapi cobaan ini,” pungkasnya.
Rasa kehilangan ikut disampaikan Anggota DPRD Sumut, Yahdi Khoir Harahap. “Beliau banyak melakukan amal jariah dengan membantu orang-orang miskin, anak-anak yatim piatu, rumah ibadah, sekolah, gedung di kampus dan lainnya. Beliau juga bercita-cita bangun 99 mesjid.
Saya secara pribadi sangat terkesan dengan kepribadiannya yang ramah, bersahaja ketika bertemu orang lain pasti beliau menyambut dengan ramah dan hangat,” katanya.
Di mata Yahdi, H Anif adalah sosok yang gigih, pekerja keras dan memegang prinsip dalam hidup sehingga menjadi seorang yang paripurna kesuksesannya. Membangun bisnis dari nol sehingga menjadi pengusaha sangat sukses.
“Beliau adalah sosok entrepreneur yang pantas jadi contoh dan teladan bagi orang lain terutama generasi muda dalam mencapai kehidupan yang mandiri dan sukses. Beliau tidak hanya sukses sendiri tapi juga berhasil membawa kesuksesan bagi seluruh anggota keluarganya sehingga keluarga besarnya adalah keluarga sukses dan sangat dikenal di Sumut,” kata penasehat Fraksi PAN DPRDSU itu. “Salah satu di antaranya adalah Wagubsu Ijeck. Tak heran kalau sosok H Anif menjadi seorang tokoh terkemuka di Sumut. Walau demikian, H. Anif adalah orang yang rendah hati dan sangat dermawan,” pungkasnya.
Diketahui, H Anif lahir 23 Maret 1939 di Perlanaan, Bandar, Kabupaten Simalungun. Semasa hidup, almarhum dikenal sebagai pengusaha sukses, tokoh yang sangat dermawan, tokoh umat yang sangat pemurah dan peduli terhadap kepentingan umat di Sumut. Juga dipercaya menduduki jabatan penting di berbagai lembaga dan organisasi, serta banyak menerima penghargaan.
Antara lain, H Anif pernah menjadi Komisaris Utama PT Anugerah Langkat Makmur & Group, Presiden Komisaris PT Kurnia Sampali Asri dan Pembina Yayasan H Anif. Ketua Harian PENGDA Perbakin Sumut tahun 1983-2010. Kemudian menjadi Ketua Dewan Penyantun di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Medan sejak 2008 hingga sekarang. Ketua Gabungan Karya Pembangunan Indonesia (GAPKI) Sumut sejak 1987 sampai sekarang. Anggota Majelis Pimpinan Organisasi Pemuda Pancasila (PP) Pusat pada 2009-2014. Sebagai Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Indonesia mulai 2005 hingga sekarang.
Semasa hidupnya pula, H Anif telah menerima sekitar 67 penghargaan dari berbagai pihak. Di antaranya, piagam penghargaan Anugerah Tanda Mitra dari DPP PP. Primakarya Dharma Award 1999 juga diberikan atas prestasi kerja dan kepedulian terhadap SDM, Kelestarian Lingkungan dan Kesosialan Kemasyarakatan Tingkat Nasional.
Selain itu, memperoleh predikat The Best Executive Award Insan Pejuang Demi Bangsa Menuju Milenium III 1990-2000. Penghargaan lain pun diberikan dalam kegiatan ulang tahun Emas Universitas Sumatera Utara sebagai donatur.
Piagam penghargaan dari Yayasan Pendidikan Marsipature Hutanabe atas partisipasi pembangunan SMA unggulan Tapanuli Selatan, Sipirok oleh Raja Inal Siregar pada November 1995. Piagam penghargaan dari PMII atas partisipasi sebagai donatur studi bela negara pendidikan kader lanjutan tingkat nasional pada 5-18 November 1995 oleh Mayjen TNI Soedaryanto.
Selanjutnya piagam penghargaan pada MTQ ke XXVI tingkat Provinsi Sumut di Gunung Sitoli pada 10-17 Januari 1996 oleh Raja Inal Siregar, piagam penghargaan dari Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) Sumut atas dukungan moril dan materil H Anif di pelaksanaan HUT ke-50 SPS pada 8 Juni 1996.
H Anif juga mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa (DR HC) yang diberikan oleh Jakarta Institut Of Management Studies (JIMS) yang mendapatkan akreditasi penuh dari World Association Of Universities and Colleges (WAUC) pada 21 Desember 1997 di Pan Pacific Hotel Singapore.
Piagam Anugerah Pers sebagai tanda penghormatan atas darmabakti, pengabdian, kepedulian & perhatian tulus terhadap kemajuan serta perkembangan pers, sehingga untuk mengenang jasa-jasa tersebut Anugerah Pers diberikan kepada H Anif pada 26 April 2000. Piagam penghargaan dari Menteri Koperasi UMKM karena berhasil dalam membina dan mengembangkan Koperasi dan UMKM tahun 2003. Piagam Penghargaan dari ASEAN INFO SARANA has awrded the Indonesian Best Executive 2005 di Jakarta pada 27 Mei 2005.
Kemudian piagam penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup kepada atas partisipasi H Anif, sebagai donor bibit pohon dalam upaya pemberdayaan masyarakat pedesaan oleh Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pembedayaan Masyarakat, Drs Sudariyono. Terakhir, piagam penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) dianugerahkan kepada H Anif sebagai individu yang merayakan ulang tahun (milad) dengan menyelenggarakan MTQ dengan jumlah peserta terbanyak pada Maret 2020. (prn)