28.9 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Musim Penghujan, DPRD Sumut Desak Pemprovsu Genjot Perbaikan Bendungan Cinta Maju di Batubara

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, menggenjot pengerjaan Bendungan Cinta Maju yang berada di Sungai Dalu-Dalu, Desa Pematang Panjang, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara.

Pasalnya, memasuki musim penghujan ini, bendungan tersebut memiliki fungsi yang sangat vital.

“Saya mendengar laporan dari masyarakat, bendungan ini telah lama rusak di beberapa titik dan bisa jebol sewaktu-waktu,” ujarnya, Jumat (25/8/2023).

Dikatakan Baskami, selain mengantisipasi kenaikan debit air maupun banjir, bendungan juga berfungsi untuk mengalirkan air di kawasan persawahan milik warga di kecamatan itu.

Disebutkan Baskami, keluhan masyarakat melalui Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Sumut memang telah di eksekusi dan pengerjaan perbaikannya mulai dilakukan.

“Akan tetapi saya meminta supaya pengerjaannya lebih cepat lagi agar bendungan bisa diperbaiki, sehingga tidak menjadi ancaman bencana ketika debit air naik,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan, dengan maksimalnya pengerjaan bendungan tersebut, fungsi bendungan akan mampu meningkatkan manajemen irigasi yang nantinya berimplikasi pada peningkatan produktivitas pertanian.

“Bendungan yang kewenangannya oleh pemprovsu ini sedang dikerjakan oleh Dinas PUPR. Kita akan pantau terus hingga selesai,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Air Putih, Muliadi mengharapkan pengerjaaan bendungan itu selesai tepat waktu.

“Kami telah lama menunggu perbaikan bendungan ini dan syukurlah telah mulai pengerjaan sejak minggu lalu,” ungkapnya.

Menurut Muliadi, kerusakan terparah Bendungan Cinta Maju terdapat di dua titik. Pengerjaannya telah dilakukan oleh Pemprovsu melalui Belanja Tidak Terduga bersumber dari APBD.

“Ada dua titik sudah mulai dikerjakan. Kita harapkan bendungan ini dapat kembali sebagaimana mestinya,” jelasnya.

Muliadi mengungkapkan, kenaikan debit air di musim penghujan dan air kiriman dari kawasan Parapat dikhawatirkan dapat membebani bendungan bila tak rampung dalam waktu dekat.

“Kami khawatir bendungan ini jebol sehingga banjir dan luapan air ke pemukiman serta sawah penduduk,” pungkasnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, menggenjot pengerjaan Bendungan Cinta Maju yang berada di Sungai Dalu-Dalu, Desa Pematang Panjang, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara.

Pasalnya, memasuki musim penghujan ini, bendungan tersebut memiliki fungsi yang sangat vital.

“Saya mendengar laporan dari masyarakat, bendungan ini telah lama rusak di beberapa titik dan bisa jebol sewaktu-waktu,” ujarnya, Jumat (25/8/2023).

Dikatakan Baskami, selain mengantisipasi kenaikan debit air maupun banjir, bendungan juga berfungsi untuk mengalirkan air di kawasan persawahan milik warga di kecamatan itu.

Disebutkan Baskami, keluhan masyarakat melalui Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Sumut memang telah di eksekusi dan pengerjaan perbaikannya mulai dilakukan.

“Akan tetapi saya meminta supaya pengerjaannya lebih cepat lagi agar bendungan bisa diperbaiki, sehingga tidak menjadi ancaman bencana ketika debit air naik,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan, dengan maksimalnya pengerjaan bendungan tersebut, fungsi bendungan akan mampu meningkatkan manajemen irigasi yang nantinya berimplikasi pada peningkatan produktivitas pertanian.

“Bendungan yang kewenangannya oleh pemprovsu ini sedang dikerjakan oleh Dinas PUPR. Kita akan pantau terus hingga selesai,” tambahnya.

Sementara itu, Camat Air Putih, Muliadi mengharapkan pengerjaaan bendungan itu selesai tepat waktu.

“Kami telah lama menunggu perbaikan bendungan ini dan syukurlah telah mulai pengerjaan sejak minggu lalu,” ungkapnya.

Menurut Muliadi, kerusakan terparah Bendungan Cinta Maju terdapat di dua titik. Pengerjaannya telah dilakukan oleh Pemprovsu melalui Belanja Tidak Terduga bersumber dari APBD.

“Ada dua titik sudah mulai dikerjakan. Kita harapkan bendungan ini dapat kembali sebagaimana mestinya,” jelasnya.

Muliadi mengungkapkan, kenaikan debit air di musim penghujan dan air kiriman dari kawasan Parapat dikhawatirkan dapat membebani bendungan bila tak rampung dalam waktu dekat.

“Kami khawatir bendungan ini jebol sehingga banjir dan luapan air ke pemukiman serta sawah penduduk,” pungkasnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/