26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Proyek Underpass Dipastikan Molor

Foto: Pran Hasibuan/Sumut Pos
Proyek underpass Katamso-Delitua masih dalam proses pembangunan.

SUMUTPOS.CO – Pelaksana proyek Underpass Katamso-Delitua, PT Hutama Karya (HK), pusing bukan main lantaran belum semua kendala utilitas direlokasi dari areal pekerjaan. PT HK pun memastikan, realisasi proyek prestisius pertama di Sumatera Utara ini bakal molor dari waktu yang ditetapkan.”Pelaksanaan pekerjaan terancam gagal tepat waktu dikarenakan masih ada masalah lahan,” kata seorang pekerja di lapangan kepada Sumut Pos, Minggu (24/9).

Adapun sejumlah kendala utilitas dan lahan itu disebut sumber, yakni pos organisasi Pemuda Pancasila (PP), tambal ban, rumah toko MKD, pesantren dan bagian jembatan yang terdapat utilitas milik PLN sebesar 150 KV dan 20 KV.

Menurut dia, meski sudah terlihat sterililasi di bagian tengah buat pengeboran jalan terowongan tersebut, ternyata masih ada beberapa kendala yang mereka hadapi.”Baru berjalan pengeboran pondasi dinding penahan tanah secantpile sisi timur bagian selatan. Pengerukan underpass belum mulai, akan dilaksanakan bila pekerjaan borepile secantpile dan bagian underpass utama sudah selesai dikerjakan,” jelas sumber yang enggan disebut namanya ini.

Pihaknya pun berharap kepada stakeholder terkait dapat memahami kendala yang mereka hadapi saat ini. Karena kalau utilitas dan lahan-lahan tersebut belum direlokasi, pekerjaan utama yakni pengeboran buat jalan terowongan tersebut pasti tak bisa dilakukan. Apalagi diakuinya, segala upaya mulai dari administrasi sampai rapat koordinasi, sudah sering dilakukan. Namun tindakan nyata di lapangan sangat lambat terlaksana. “Sinergitas antarstakehoder pemda sangat penting buat mempercepat pembangunan proyek ini,” pungkasnya.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos, pada 13 September 2017, PT PLN (Persero) Area Medan sudah melakukan pemindahan utilitas akibat proyek Underpass Katamso-Delitua. Di mana Uprating JTM kawat A3C 3×70 mm menjadi 3×150 mm, Reconector dan rabas-rabas pohon. Akibat relokasi utilitas itu, sejumlah wilayah di Kota Medan dan sekitarnya mengalami pemadaman.

Menyikapi hal ini, Anggota Komisi D DPRD Medan Jumadi meminta Pemko Medan merespon cepat koordinasi dengan pihak terkait lainnya, termasuk objek relokasi utilitas yang ada. “Kita harapkan proyek underpass ini jangan sampai molor. Kasihan masyarakat terlalu lama baru dapat menikmati pembangunan,” katanya.

Apalagi menurutnya proyek ini sangat prestisius bagi Kota Medan dan Sumut pada umumnya. Terlebih dalam hal mengurai kemacetan arus lalu lintas yang selama ini terjadi di wilayah tersebut. “Pemda kita harapkan saling bersinergi dalam hal mempercepat relokasi dan kendala yang dialami pelaksana proyek. Sebab tanpa koordinasi dan sinergitas yang solid, pembangunan di Medan akan lambat berjalan. Di sinilah peranan pemerintah memberikan respon yang cepat terhadap kendala yang terjadi,” tegas Ketua Fraksi PKS DPRD Medan ini. (prn/ila)

 

Foto: Pran Hasibuan/Sumut Pos
Proyek underpass Katamso-Delitua masih dalam proses pembangunan.

SUMUTPOS.CO – Pelaksana proyek Underpass Katamso-Delitua, PT Hutama Karya (HK), pusing bukan main lantaran belum semua kendala utilitas direlokasi dari areal pekerjaan. PT HK pun memastikan, realisasi proyek prestisius pertama di Sumatera Utara ini bakal molor dari waktu yang ditetapkan.”Pelaksanaan pekerjaan terancam gagal tepat waktu dikarenakan masih ada masalah lahan,” kata seorang pekerja di lapangan kepada Sumut Pos, Minggu (24/9).

Adapun sejumlah kendala utilitas dan lahan itu disebut sumber, yakni pos organisasi Pemuda Pancasila (PP), tambal ban, rumah toko MKD, pesantren dan bagian jembatan yang terdapat utilitas milik PLN sebesar 150 KV dan 20 KV.

Menurut dia, meski sudah terlihat sterililasi di bagian tengah buat pengeboran jalan terowongan tersebut, ternyata masih ada beberapa kendala yang mereka hadapi.”Baru berjalan pengeboran pondasi dinding penahan tanah secantpile sisi timur bagian selatan. Pengerukan underpass belum mulai, akan dilaksanakan bila pekerjaan borepile secantpile dan bagian underpass utama sudah selesai dikerjakan,” jelas sumber yang enggan disebut namanya ini.

Pihaknya pun berharap kepada stakeholder terkait dapat memahami kendala yang mereka hadapi saat ini. Karena kalau utilitas dan lahan-lahan tersebut belum direlokasi, pekerjaan utama yakni pengeboran buat jalan terowongan tersebut pasti tak bisa dilakukan. Apalagi diakuinya, segala upaya mulai dari administrasi sampai rapat koordinasi, sudah sering dilakukan. Namun tindakan nyata di lapangan sangat lambat terlaksana. “Sinergitas antarstakehoder pemda sangat penting buat mempercepat pembangunan proyek ini,” pungkasnya.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos, pada 13 September 2017, PT PLN (Persero) Area Medan sudah melakukan pemindahan utilitas akibat proyek Underpass Katamso-Delitua. Di mana Uprating JTM kawat A3C 3×70 mm menjadi 3×150 mm, Reconector dan rabas-rabas pohon. Akibat relokasi utilitas itu, sejumlah wilayah di Kota Medan dan sekitarnya mengalami pemadaman.

Menyikapi hal ini, Anggota Komisi D DPRD Medan Jumadi meminta Pemko Medan merespon cepat koordinasi dengan pihak terkait lainnya, termasuk objek relokasi utilitas yang ada. “Kita harapkan proyek underpass ini jangan sampai molor. Kasihan masyarakat terlalu lama baru dapat menikmati pembangunan,” katanya.

Apalagi menurutnya proyek ini sangat prestisius bagi Kota Medan dan Sumut pada umumnya. Terlebih dalam hal mengurai kemacetan arus lalu lintas yang selama ini terjadi di wilayah tersebut. “Pemda kita harapkan saling bersinergi dalam hal mempercepat relokasi dan kendala yang dialami pelaksana proyek. Sebab tanpa koordinasi dan sinergitas yang solid, pembangunan di Medan akan lambat berjalan. Di sinilah peranan pemerintah memberikan respon yang cepat terhadap kendala yang terjadi,” tegas Ketua Fraksi PKS DPRD Medan ini. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/