30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sembelih Kerbau, Pesta Kahiyang-Bobby Dimulai

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (depan, kedua kanan) bersama suaminya Bobby Afif Nasution mengikuti ritual adat “Mangalo-alo Mora” pada ngunduh mantu resepsi pernikahannya di Perumahan BHR Setia Budi Medan, Jumat (24/11/2017). Mangalo-alo Mora merupakan salah satu rangkaian prosesi adat Batak Mandailing dalam rangkaian acara ngunduh mantu putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan suaminya Bobby Nasution.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertemuan dua keluarga besar dari Gunung Baringin dengan Parupuk Jae menjadi tanda bahwa dua pihak antara keluarga Muhammad Bobby Afif Nasution dan Kahiyang Ayu, putri Presiden RI Joko Widodo yang telah ditabalkan memakai marga Siregar, telah resmi menjadi besan menurut adat Mandailing.

Sebagai Suhut Bolon, pihak marga Nasution pun sibuk mempersiapkan acara yang digelar sejak Jumat (24/11) pagi, di halaman rumah (alm) Erwin Nasution, Ayahanda Bobby.

Memulai ritual pesta, para pemangku adat Raja-raja Panusunan menggelar pemotongan kerbau yang dipimpin Kamaluddin Harahap Gelar Tongku Raja Dima. Satu ekor kerbau itu menjadi tanda prosesi adat budaya Mandailing di kawasan komplek Bukit Hijau Regency Medan itu dilaksanakan. Untuk selanjutnya para raja-raja bersama Suhut Bolon pun memasuki areal pelaksanaan pesta adat yang mereka sebut Bagas Godang. “Penyembelihan satu ekor kerbau ini adalah tanda dimulainya pesta adat. Ini merupakan syarat atau Pulungannya,” ujar Kamaluddin Harahap.

Berjarak sekitar 20 meter dari lapangan lokasi penyembelihan kerbau, di dalam Bagas Godang, para raja dan Suhut Bolon pun kemudian duduk bersila di atas tikar pandan saling berhadapan untuk kemudian menggelar sidang adat. Pada proses ini, Suhut Bolon, keluarga Bobby Nasution kemudian meminta doa restu untuk melaksanakan acara adat (mengadati) kedua mempelai, yang sering disebut ngunduh, karena memang acara ini adalah yang kedua, setelah sebelumnya Bobby-Kahiyang telah digelarkan pesta di Solo oleh keluarga Presiden RI Joko Widodo. Di sidang ini pula, Suhut Bolon menyerahkan Burangir atau persembahan berupa penganan di atas sebagai penghormatan kepada raja-raja.

“Kami berharap dan berdoa semoga acara bisa berjalan lancar,” sebut Darmin Nasution sebagai bagian dari Raja Panusunan pada sidang yang akan menentukan siapa dan apa saja peran masing-masing utusan diiringi musik onang-onang.

Tidak begitu lama, usai menggelar sidang adat, acara Mambuka Galanggang pun berlangsung dengan masing-masing bagian dari keluarga besar Suhut berikut para Raja Panusunan. Ikut manortor di dalamnya bergantian Suhut, Kahanggi Pareban, Raja Nasution, Raja Lubis, Namora Nasuhut, Namora Kahanggi, Inanta Soripada serta ditutup Raja Panusunan. Dimulainya tortor tidandai pemukulan gondang oleh raja.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (depan, kedua kanan) bersama suaminya Bobby Afif Nasution mengikuti ritual adat “Mangalo-alo Mora” pada ngunduh mantu resepsi pernikahannya di Perumahan BHR Setia Budi Medan, Jumat (24/11/2017). Mangalo-alo Mora merupakan salah satu rangkaian prosesi adat Batak Mandailing dalam rangkaian acara ngunduh mantu putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan suaminya Bobby Nasution.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertemuan dua keluarga besar dari Gunung Baringin dengan Parupuk Jae menjadi tanda bahwa dua pihak antara keluarga Muhammad Bobby Afif Nasution dan Kahiyang Ayu, putri Presiden RI Joko Widodo yang telah ditabalkan memakai marga Siregar, telah resmi menjadi besan menurut adat Mandailing.

Sebagai Suhut Bolon, pihak marga Nasution pun sibuk mempersiapkan acara yang digelar sejak Jumat (24/11) pagi, di halaman rumah (alm) Erwin Nasution, Ayahanda Bobby.

Memulai ritual pesta, para pemangku adat Raja-raja Panusunan menggelar pemotongan kerbau yang dipimpin Kamaluddin Harahap Gelar Tongku Raja Dima. Satu ekor kerbau itu menjadi tanda prosesi adat budaya Mandailing di kawasan komplek Bukit Hijau Regency Medan itu dilaksanakan. Untuk selanjutnya para raja-raja bersama Suhut Bolon pun memasuki areal pelaksanaan pesta adat yang mereka sebut Bagas Godang. “Penyembelihan satu ekor kerbau ini adalah tanda dimulainya pesta adat. Ini merupakan syarat atau Pulungannya,” ujar Kamaluddin Harahap.

Berjarak sekitar 20 meter dari lapangan lokasi penyembelihan kerbau, di dalam Bagas Godang, para raja dan Suhut Bolon pun kemudian duduk bersila di atas tikar pandan saling berhadapan untuk kemudian menggelar sidang adat. Pada proses ini, Suhut Bolon, keluarga Bobby Nasution kemudian meminta doa restu untuk melaksanakan acara adat (mengadati) kedua mempelai, yang sering disebut ngunduh, karena memang acara ini adalah yang kedua, setelah sebelumnya Bobby-Kahiyang telah digelarkan pesta di Solo oleh keluarga Presiden RI Joko Widodo. Di sidang ini pula, Suhut Bolon menyerahkan Burangir atau persembahan berupa penganan di atas sebagai penghormatan kepada raja-raja.

“Kami berharap dan berdoa semoga acara bisa berjalan lancar,” sebut Darmin Nasution sebagai bagian dari Raja Panusunan pada sidang yang akan menentukan siapa dan apa saja peran masing-masing utusan diiringi musik onang-onang.

Tidak begitu lama, usai menggelar sidang adat, acara Mambuka Galanggang pun berlangsung dengan masing-masing bagian dari keluarga besar Suhut berikut para Raja Panusunan. Ikut manortor di dalamnya bergantian Suhut, Kahanggi Pareban, Raja Nasution, Raja Lubis, Namora Nasuhut, Namora Kahanggi, Inanta Soripada serta ditutup Raja Panusunan. Dimulainya tortor tidandai pemukulan gondang oleh raja.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/