32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Sumut Bakal Lawan Menhub soal Kuala Tanjung

Sebelumnya Gubernur Sumut HT Erry Nurad juga mengungkapkan kekecewaannya terkait informasi yang didapatnya dari media massa soal pengalihan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan pengumpul atau hub internasional ke Pelabuhan Tanjungpriok. Selain akan menyampaikan sikap protesnya langsung ke Menteri Perhubungan, Erry  juga berharap Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyampaikan kepada Menteri Perhubungan RI terkait keberatan Provinsi Sumut atas pengalihan tersebut.

“Kalau membaca media, kami sedikit komplain kepada pemerintah pusat khususnya Menhub yang telah menggeser Pelabuhan Kuala Tanjung ke Tanjung periok. Kami mohon Pak Ketua KEIN sampaikan ke Menhub, kami juga akan menyampaikan langsung agar dikembalikan lagi,” ujar Erry saat menghadir Seminar dan FGD Industrial pilihan KEIN dalam kerangka Industrialisasi Indonesia 2045 di Aston City Hall Medan, Rabu (25/1).

Dikatakan Gubernur, berbagai alasan kenapa Kuala Tanjung tetap harus menjadi hub internasional diantaranya karena berdasarkan studi kelayakan (feasibility) yang ada bahwa pelabuhan Kuala Tanjung berpotensi menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia bahkan bisa menampung hingga 21 juta TEUs pertahunnya.

“Pelabuhan Kuala Tanjung sejak peletakan batu pertama dalam 100 hari kerja Presiden Jokowi sudah 500 ribu TEUs dan punya potensi sampai 21 juta bahkan lebih. Ini merupakan potensi yang sangat besar, dan modulnya sudah dibuat Pelindo. Sehingga tinggal dikembangkan saja sesuai dengan kemampuan keuangan baik melalui APBN maupun APBD. Ini bisa menjadi kembanggakan Sumut. Kita akan memohon kepada Menhub agar bisa mengembalikan Kuala Tanjung menjadi Pelabuhan eksport import kembali,” tegasnya.

Selain memiliki kekayaan dibidang maritim dengan Pantai Timur, Pantai Barat dan Kepulauan Nias, lanjut Erry, Sumut juga memiliki potensi di sektor Agro dimana Sumut memiliki 3 juta hektar kawasan hutan, 2 juta hektar kawasan perkebunan dimana 1,6 juta hektarnya perkebunan kelapa sawit.

Begitu juga dibidang pariwisata, Sumut juga kaya akan potensi tersebut salah satunya Danau Toba yang masuk dalam kawasan strategis nasional dan akan dikembangkan menjadi kawasan wisata bertaraf internasional. Untuk menunjang hal ini pemerintah pusat telah menerapkan Badan Otoritas Danau Toba yang akan mengelola kawasan 500 hektar untuk dibangun kawasan wisata berstandar internasional. (bal)

Sebelumnya Gubernur Sumut HT Erry Nurad juga mengungkapkan kekecewaannya terkait informasi yang didapatnya dari media massa soal pengalihan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan pengumpul atau hub internasional ke Pelabuhan Tanjungpriok. Selain akan menyampaikan sikap protesnya langsung ke Menteri Perhubungan, Erry  juga berharap Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyampaikan kepada Menteri Perhubungan RI terkait keberatan Provinsi Sumut atas pengalihan tersebut.

“Kalau membaca media, kami sedikit komplain kepada pemerintah pusat khususnya Menhub yang telah menggeser Pelabuhan Kuala Tanjung ke Tanjung periok. Kami mohon Pak Ketua KEIN sampaikan ke Menhub, kami juga akan menyampaikan langsung agar dikembalikan lagi,” ujar Erry saat menghadir Seminar dan FGD Industrial pilihan KEIN dalam kerangka Industrialisasi Indonesia 2045 di Aston City Hall Medan, Rabu (25/1).

Dikatakan Gubernur, berbagai alasan kenapa Kuala Tanjung tetap harus menjadi hub internasional diantaranya karena berdasarkan studi kelayakan (feasibility) yang ada bahwa pelabuhan Kuala Tanjung berpotensi menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia bahkan bisa menampung hingga 21 juta TEUs pertahunnya.

“Pelabuhan Kuala Tanjung sejak peletakan batu pertama dalam 100 hari kerja Presiden Jokowi sudah 500 ribu TEUs dan punya potensi sampai 21 juta bahkan lebih. Ini merupakan potensi yang sangat besar, dan modulnya sudah dibuat Pelindo. Sehingga tinggal dikembangkan saja sesuai dengan kemampuan keuangan baik melalui APBN maupun APBD. Ini bisa menjadi kembanggakan Sumut. Kita akan memohon kepada Menhub agar bisa mengembalikan Kuala Tanjung menjadi Pelabuhan eksport import kembali,” tegasnya.

Selain memiliki kekayaan dibidang maritim dengan Pantai Timur, Pantai Barat dan Kepulauan Nias, lanjut Erry, Sumut juga memiliki potensi di sektor Agro dimana Sumut memiliki 3 juta hektar kawasan hutan, 2 juta hektar kawasan perkebunan dimana 1,6 juta hektarnya perkebunan kelapa sawit.

Begitu juga dibidang pariwisata, Sumut juga kaya akan potensi tersebut salah satunya Danau Toba yang masuk dalam kawasan strategis nasional dan akan dikembangkan menjadi kawasan wisata bertaraf internasional. Untuk menunjang hal ini pemerintah pusat telah menerapkan Badan Otoritas Danau Toba yang akan mengelola kawasan 500 hektar untuk dibangun kawasan wisata berstandar internasional. (bal)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/