32.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

PIK, Wadah Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja

MEDAN- Program pembinaan wanita remaja telah ditempuh melalui pendekatan dua arah, yaitu pendekatan melalui jalur sekolah dan pendekatan luar sekolah yang berbasis masyarakat.

Saat ini di Sumut telah terbentuk 1.048 PIK (Pusat Informasi dan Konsultasi) Kesehatan Reproduksi Remaja atau PIK Remaja. PIK ini dibuat sebagai wadah remaja untuk memperbolehkan informasi dan konseling tentang hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja.

Kepala BKKBN Sumut, drg Widwiyono mengatakan, jika alat reproduksi wanita sudah sehat maka pengenalan alat kontrasepsi untuk remaja usia subur akan lebih cepat. Khusus Provinsi Sumatera Utara, tahun 2012 telah berhasil mendapatkan Akseptor KB baru sebanyak 424.583 atau 106,6% dari perkiraan permintaan masyarakat.

“Penduduk usia remaja cukup besar yaitu mencapai 64 juta atau 28% dari total penduduk. Usia inilah yang potensial untuk menjadi garapan program Keluarga Kecil Berencana (KKB), karena jika tidak mendapatkan perhatian maka kemungkinan akan terjadi ledakan penduduk yang lebih dahsyat lagi,” ucapnya Jum’at (15/2).

Menurutnya, berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2012, angka fertilitas Total Fertility Rate (TFR) mengalami stagnansi dimana selama 10 tahun tidak berubah yaitu tetap pada 2,6 per wanita usia 15-49 tahun.

Angka fertilitas pada usia remaja belum sesuai harapan, dimana angka Age Spesific Fertilitas Rate (ASFR) 15-19 tahun menurun sedikit dari 51 per 1000 perempuan usia tersebut. ‘’Padahal kita menargetkan pada tahun 2014 mencapai 30/1000 wanita. Sedang di tahun 2015 bisa naik menjadi 48/1000 wanita.

Untuk itulah perlunya penyuluhan kesehatan reproduksi dan pemakaian alat kontrasepsi yang baik pada wanita,” jelasnya.

Menurut Widwiono, angka feritilitas di daerah perdesaan sudah mulai menurun, tetapi jumlahnya masih sekitar dua kali lipat dibanding rata-rata kelahiran pada wanita usia subur 15-19 tahun untuk daerah perkotaan.

eningkatnya angka kesuburan wanita remaja ditandai dengan meningkatnya Pasangan Usia Subur (PUS) muda di perkotaan maupun di pedesaan. (mag-2)

MEDAN- Program pembinaan wanita remaja telah ditempuh melalui pendekatan dua arah, yaitu pendekatan melalui jalur sekolah dan pendekatan luar sekolah yang berbasis masyarakat.

Saat ini di Sumut telah terbentuk 1.048 PIK (Pusat Informasi dan Konsultasi) Kesehatan Reproduksi Remaja atau PIK Remaja. PIK ini dibuat sebagai wadah remaja untuk memperbolehkan informasi dan konseling tentang hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja.

Kepala BKKBN Sumut, drg Widwiyono mengatakan, jika alat reproduksi wanita sudah sehat maka pengenalan alat kontrasepsi untuk remaja usia subur akan lebih cepat. Khusus Provinsi Sumatera Utara, tahun 2012 telah berhasil mendapatkan Akseptor KB baru sebanyak 424.583 atau 106,6% dari perkiraan permintaan masyarakat.

“Penduduk usia remaja cukup besar yaitu mencapai 64 juta atau 28% dari total penduduk. Usia inilah yang potensial untuk menjadi garapan program Keluarga Kecil Berencana (KKB), karena jika tidak mendapatkan perhatian maka kemungkinan akan terjadi ledakan penduduk yang lebih dahsyat lagi,” ucapnya Jum’at (15/2).

Menurutnya, berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2012, angka fertilitas Total Fertility Rate (TFR) mengalami stagnansi dimana selama 10 tahun tidak berubah yaitu tetap pada 2,6 per wanita usia 15-49 tahun.

Angka fertilitas pada usia remaja belum sesuai harapan, dimana angka Age Spesific Fertilitas Rate (ASFR) 15-19 tahun menurun sedikit dari 51 per 1000 perempuan usia tersebut. ‘’Padahal kita menargetkan pada tahun 2014 mencapai 30/1000 wanita. Sedang di tahun 2015 bisa naik menjadi 48/1000 wanita.

Untuk itulah perlunya penyuluhan kesehatan reproduksi dan pemakaian alat kontrasepsi yang baik pada wanita,” jelasnya.

Menurut Widwiono, angka feritilitas di daerah perdesaan sudah mulai menurun, tetapi jumlahnya masih sekitar dua kali lipat dibanding rata-rata kelahiran pada wanita usia subur 15-19 tahun untuk daerah perkotaan.

eningkatnya angka kesuburan wanita remaja ditandai dengan meningkatnya Pasangan Usia Subur (PUS) muda di perkotaan maupun di pedesaan. (mag-2)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/