25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Jenazah Ayah Ibu dan Anak Dikubur Berdampingan

Foto: Johasman Tarigan/PM Foto Edi beserta istri dan anaknya semasa hidup.
Foto: Johasman Tarigan/PM
Foto Edi beserta istri dan anaknya semasa hidup. Jenazah ketiganya dimakamkan berdampingan.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Suasana haru sangat terasa pada prosesi adat pemakaman sekeluarga yang tewas dihantam truk molen, Selasa (24/2) di Binjai. Usai adat, jenazah anak beranak itu dimakamkan berdampingan tak jauh dari tempat tinggal mereka, Rabu (25/2) sore.

Kecelakaan maut yang merenggut nyawa Edi Syahputra Sembiring (34) dan istrinya Irwanti br Ginting (33), serta anak mereka Eilse Ario (2), meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

“Ya, kami selaku keluarga sangat terpukul dengan kejadian ini. Tapi mau bilang apa lagi, kami hanya bisa pasrah. Kami seakan tidak percaya mereka begitu cepat pergi. Padahal, terasa baru kemarin kami melihat mereka,” lirih R Sembiring dan beberapa sanak saudara korban yang ditemui kru koran ini pada acara adat di jambur GBKP Simpang Awas Binjai.

Menurut keluarga, banyak kenangan yang berbekas dari kehidupan keluarga kecil ini. Namun, kini semua hanya tinggal kenangan yang akan selalu diingat. “Anak mereka baru satu selama 4 tahun perkawinan,” kenang Sembiring.

Meski menurut beberapa keluarga tidak ada yang ganjil sebelum peristiwa tabrakan di Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara itu. Namun, beberapa tetangga korban di Jalan Ikan Hiu, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur yang datang berkunjung sempat kaget melihat wajah putranya (Edi) pucat pasi.

“Oppung itu (ibu kandung Edi-red) memang sering datang ke rumah anaknya. Karena ini ’kan baru cucu pertama dan lagi masa-masa manisnyalah. Nah, sehari sebelum kejadian, oppung itu sempat terucap kalau wajah Edi agak lain,” kenang salah seorang tetangga yang tinggal tepat di sebelah rumah almarhum.

Bahkan seingat wanita yang mengenakan jilbab ini. Sebelum pergi jalan-jalan yang akhirnya menyebabkan sekeluarga ini meninggal, ada yang ganjal dari dari ucapan keluarga sesaat berpapasan denganya.

“Baik mereka, di mata masyarakat sini memang orangnya ramah. Memang sesaat akan keluar rumah kalau ada perkataan yang aneh. Mereka bilang mau pergi lihat batu cantik. Eh, tak tahunya sore hari kami dapat kabar kalau mereka kecelakaan,” katanya.

Foto: Bambang/PM Sepeda motor yang dikendarai korban Edi Syahputra Sembiring, masuk ke kolong truk. Edi beserta istri dan anaknya tewas, Selasa (24/2/2015).
Foto: Bambang/PM
Sepeda motor yang dikendarai korban Edi Syahputra Sembiring, masuk ke kolong truk. Edi beserta istri dan anaknya tewas, Selasa (24/2/2015).

Dan jelasnya lagi, jika memang dua malam ini anak mereka terus rewel pada malam hari minta keluar rumah. Namun karena Edi kerja, mereka tidak keluar rumah. “Kasihan mereka, padahal udah empat tahun mereka menunggu seorang anak,” jelas wanita berkulit sawo matang ini.

Setelah menjalani proses keagamaan dan acara adat, jenazah ketiga korban dikebumikan berdampingan tak jauh dari rumah mereka.

Edi bersama istri dan anaknya meregang nyawa setelah sepeda motor yang mereka kendarai tabrakan dengan truk molen (pengaduk semen) di Jalan. T. Amir Hamzah, Binjai Utara, Selasa (24/2) siang. Menurut sejumlah saksi mata, Edi memacu Supra BK 5370 RV dengan kecepatan tinggi dari arah Stabat menuju Kota Binjai. Di lokasi kejadian, Edi memotong mobil box di depannya.

“Kencang motor korban Bang. Gak tahu mau kemana mereka, tapi dari arah Stabat menuju Binjai tadi,” ungkap Yusuf, diamini beberapa warga lain, di lokasi kejadian.

Belum sempat mendahului mobil di depannya, Edi gugup. Di depannya, dari arah berlawanan, melaju pula truk molen. Brakk..tabrakan tak terhindari. Edi serta anak istrinya terpental sekitar 5 meter. Sementara, kereta rusak dan nyungsep ke kolong truk. Edi dan istrinya akhirnya tewas di tempat. Sedang anak mereka tewas di rumah sakit. (bam/deo)

Foto: Johasman Tarigan/PM Foto Edi beserta istri dan anaknya semasa hidup.
Foto: Johasman Tarigan/PM
Foto Edi beserta istri dan anaknya semasa hidup. Jenazah ketiganya dimakamkan berdampingan.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Suasana haru sangat terasa pada prosesi adat pemakaman sekeluarga yang tewas dihantam truk molen, Selasa (24/2) di Binjai. Usai adat, jenazah anak beranak itu dimakamkan berdampingan tak jauh dari tempat tinggal mereka, Rabu (25/2) sore.

Kecelakaan maut yang merenggut nyawa Edi Syahputra Sembiring (34) dan istrinya Irwanti br Ginting (33), serta anak mereka Eilse Ario (2), meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

“Ya, kami selaku keluarga sangat terpukul dengan kejadian ini. Tapi mau bilang apa lagi, kami hanya bisa pasrah. Kami seakan tidak percaya mereka begitu cepat pergi. Padahal, terasa baru kemarin kami melihat mereka,” lirih R Sembiring dan beberapa sanak saudara korban yang ditemui kru koran ini pada acara adat di jambur GBKP Simpang Awas Binjai.

Menurut keluarga, banyak kenangan yang berbekas dari kehidupan keluarga kecil ini. Namun, kini semua hanya tinggal kenangan yang akan selalu diingat. “Anak mereka baru satu selama 4 tahun perkawinan,” kenang Sembiring.

Meski menurut beberapa keluarga tidak ada yang ganjil sebelum peristiwa tabrakan di Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Jati Utomo, Kecamatan Binjai Utara itu. Namun, beberapa tetangga korban di Jalan Ikan Hiu, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur yang datang berkunjung sempat kaget melihat wajah putranya (Edi) pucat pasi.

“Oppung itu (ibu kandung Edi-red) memang sering datang ke rumah anaknya. Karena ini ’kan baru cucu pertama dan lagi masa-masa manisnyalah. Nah, sehari sebelum kejadian, oppung itu sempat terucap kalau wajah Edi agak lain,” kenang salah seorang tetangga yang tinggal tepat di sebelah rumah almarhum.

Bahkan seingat wanita yang mengenakan jilbab ini. Sebelum pergi jalan-jalan yang akhirnya menyebabkan sekeluarga ini meninggal, ada yang ganjal dari dari ucapan keluarga sesaat berpapasan denganya.

“Baik mereka, di mata masyarakat sini memang orangnya ramah. Memang sesaat akan keluar rumah kalau ada perkataan yang aneh. Mereka bilang mau pergi lihat batu cantik. Eh, tak tahunya sore hari kami dapat kabar kalau mereka kecelakaan,” katanya.

Foto: Bambang/PM Sepeda motor yang dikendarai korban Edi Syahputra Sembiring, masuk ke kolong truk. Edi beserta istri dan anaknya tewas, Selasa (24/2/2015).
Foto: Bambang/PM
Sepeda motor yang dikendarai korban Edi Syahputra Sembiring, masuk ke kolong truk. Edi beserta istri dan anaknya tewas, Selasa (24/2/2015).

Dan jelasnya lagi, jika memang dua malam ini anak mereka terus rewel pada malam hari minta keluar rumah. Namun karena Edi kerja, mereka tidak keluar rumah. “Kasihan mereka, padahal udah empat tahun mereka menunggu seorang anak,” jelas wanita berkulit sawo matang ini.

Setelah menjalani proses keagamaan dan acara adat, jenazah ketiga korban dikebumikan berdampingan tak jauh dari rumah mereka.

Edi bersama istri dan anaknya meregang nyawa setelah sepeda motor yang mereka kendarai tabrakan dengan truk molen (pengaduk semen) di Jalan. T. Amir Hamzah, Binjai Utara, Selasa (24/2) siang. Menurut sejumlah saksi mata, Edi memacu Supra BK 5370 RV dengan kecepatan tinggi dari arah Stabat menuju Kota Binjai. Di lokasi kejadian, Edi memotong mobil box di depannya.

“Kencang motor korban Bang. Gak tahu mau kemana mereka, tapi dari arah Stabat menuju Binjai tadi,” ungkap Yusuf, diamini beberapa warga lain, di lokasi kejadian.

Belum sempat mendahului mobil di depannya, Edi gugup. Di depannya, dari arah berlawanan, melaju pula truk molen. Brakk..tabrakan tak terhindari. Edi serta anak istrinya terpental sekitar 5 meter. Sementara, kereta rusak dan nyungsep ke kolong truk. Edi dan istrinya akhirnya tewas di tempat. Sedang anak mereka tewas di rumah sakit. (bam/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/