25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dua Hari, Taput Diguncang Gempa

Gempa bumi-ilustrasi

TAPANULI UTARA, SUMUTPOS.CO – Sepanjang Sabtu (24/2) dan Minggu (25/2), wilayah Kabupaten Tapanuli Utara dan sekitarnya diguncang gempa. Menariknya, episentrum gempa yang terjadi pada siang dan sore hari itu sama-sama di daratan. Namun menurut analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), meskipun pusatnya di daratan, tetapi gempa yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan kerusakan.

Gempa pertama terjadi pada Sabtu (24/2) pagi pukul 08.17 dengan kekuatan magnitudo 4,4 SR dengan kedalaman 16 KM. Gempa ini dirasakan warga di wilayah Doloksanggul dan Samosir, Sumatera Utara. Gempa berikutnya terjadi pukul 17.02 dengan kekuatan magnitudo mencapai 5,0 SR. Gempa kedua ini mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara dengan kedalaman 10 KM.

Kemudian pada Minggu (25/2) sore, warga Tapanuli Utara kembali merasakan guncangan gempa bumi berkekuatan 3,7 SR. Beruntung gempa bumi yang dirasakan tidak menimbulkan kerusakan. Namun, masyarakat tetap diimbau mewaspadai gempa susulan. “Gempa terjadi pada pukul 18.47 WIB dengan pusat gempa berada 13 Km barat daya Tapanuli Utara,” ungkap staf BBMKG Wilayah Sumatera Utara, Retno Agung kepada wartawan, Minggu (25/2).

Dari data yang diperoleh, gempa pada kemarin sore berlangsung tiga kali. Gempa pertama terjadi pukul 17.49 WIB dengan kekuatan 3,5 SR. Lalu gempa kedua terjadi pukul 18.10 WIB dengan kekuatan 3,2 SR, dan gempa ketiga terjadi pukul 18.47 dengan kekuatan 3,7 SR. “Sampai saat ini sudah delapan kali gempa susulan yang terjadi di Tapanuli Utara,” jelas Retno.

Terpisah, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi mengatakan, merujuk peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, gempa pada sore hari itu dirasakan hampir di seluruh wilayah Kabupaten Tapanuli Utara dan sekitarnya. ’’Skala intensitasnya II SIG-BMKG atau II-III MMI (modified mercalli intensity, red),’’ jelasnya saat dikonfirmasi, kemarin (25/2).

Dengan skala II-III MMI itu, pihak BMKG menyebutkan, intensitas gempa di Tapanuli Utara itu belum berpotensi menimbulkan kerusakan. Kemudian jika ditinjau dari kedalaman pusat gempanya, gempa di Tapanuli Utara itu masuk kategori dangkal. Pemicunya adalah aktivitas sesar besar Sumtaera tepatnya di segmen Renun. Hingga menjelang Sabtu malam BMKG merekam ada satu aktivitas gempa susulan (aftershock). ’’Masyarakat kita himbau cukup tenang,’’ jelasnya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum menerima laporan adanya kerusakan di wilayah sekitar gempa. “Sementara belum ada dampak yang signifikan,” kata Kapusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.(wan/tau/jpg/adz)

Gempa bumi-ilustrasi

TAPANULI UTARA, SUMUTPOS.CO – Sepanjang Sabtu (24/2) dan Minggu (25/2), wilayah Kabupaten Tapanuli Utara dan sekitarnya diguncang gempa. Menariknya, episentrum gempa yang terjadi pada siang dan sore hari itu sama-sama di daratan. Namun menurut analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), meskipun pusatnya di daratan, tetapi gempa yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan kerusakan.

Gempa pertama terjadi pada Sabtu (24/2) pagi pukul 08.17 dengan kekuatan magnitudo 4,4 SR dengan kedalaman 16 KM. Gempa ini dirasakan warga di wilayah Doloksanggul dan Samosir, Sumatera Utara. Gempa berikutnya terjadi pukul 17.02 dengan kekuatan magnitudo mencapai 5,0 SR. Gempa kedua ini mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara dengan kedalaman 10 KM.

Kemudian pada Minggu (25/2) sore, warga Tapanuli Utara kembali merasakan guncangan gempa bumi berkekuatan 3,7 SR. Beruntung gempa bumi yang dirasakan tidak menimbulkan kerusakan. Namun, masyarakat tetap diimbau mewaspadai gempa susulan. “Gempa terjadi pada pukul 18.47 WIB dengan pusat gempa berada 13 Km barat daya Tapanuli Utara,” ungkap staf BBMKG Wilayah Sumatera Utara, Retno Agung kepada wartawan, Minggu (25/2).

Dari data yang diperoleh, gempa pada kemarin sore berlangsung tiga kali. Gempa pertama terjadi pukul 17.49 WIB dengan kekuatan 3,5 SR. Lalu gempa kedua terjadi pukul 18.10 WIB dengan kekuatan 3,2 SR, dan gempa ketiga terjadi pukul 18.47 dengan kekuatan 3,7 SR. “Sampai saat ini sudah delapan kali gempa susulan yang terjadi di Tapanuli Utara,” jelas Retno.

Terpisah, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi mengatakan, merujuk peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, gempa pada sore hari itu dirasakan hampir di seluruh wilayah Kabupaten Tapanuli Utara dan sekitarnya. ’’Skala intensitasnya II SIG-BMKG atau II-III MMI (modified mercalli intensity, red),’’ jelasnya saat dikonfirmasi, kemarin (25/2).

Dengan skala II-III MMI itu, pihak BMKG menyebutkan, intensitas gempa di Tapanuli Utara itu belum berpotensi menimbulkan kerusakan. Kemudian jika ditinjau dari kedalaman pusat gempanya, gempa di Tapanuli Utara itu masuk kategori dangkal. Pemicunya adalah aktivitas sesar besar Sumtaera tepatnya di segmen Renun. Hingga menjelang Sabtu malam BMKG merekam ada satu aktivitas gempa susulan (aftershock). ’’Masyarakat kita himbau cukup tenang,’’ jelasnya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum menerima laporan adanya kerusakan di wilayah sekitar gempa. “Sementara belum ada dampak yang signifikan,” kata Kapusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.(wan/tau/jpg/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/