27.8 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Dinilai Memenuhi Standar, 7 Rumah Sakit di Medan Diusul Jadi Medical Tourism

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan menyambut baik dan menindaklanjuti rencana Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, yang ingin menjadikan Kota Medan sebagai medical tourism atau wisata kesehatan. Setidaknya hingga saat ini, sudah ada 7 rumah sakit yang telah diusulkan untuk dikembangkan menjadi medical tourism tersebut.

Adapun 7 rumah sakit itu, yakni RSUD dr Pirngadi Medan, RSUP H Adam Malik, RS Siloam Hospitality, RS Murni Teguh Memorial, RS Royal Prima, Rumkit Dam, dan satu rumah sakit swasta lainnya di Kota Medan.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono mengatakan, adapun alasan dipilihnya 7 rumah sakit itu, yakni karena semuanya dinilai telah memenuhi standar.

“Mereka itu sudah memenuhi beberapa kriteria. Pertama, termasuk rumah sakit tipe A dan B. Dan kedua, ketujuh rumah sakit itu memiliki program unggulannya masing-masing,” ungkap Agus, Jumat (25/2).

Menurut Agus, tujuan dibuatnya Rumah Sakit Medical Tourism di Kota Medan, untuk mengurangi dan menjadi pembanding agar masyarakat n Kota Medan pada khususnya, dan Sumut pada umumnya, tidak seluruhnya berobat ke luar negeri.

“Nantinya, kami akan memanage para stakeholder itu,” jelasnya.

Dia juga mengatakan, selama ini, jumlah masyarakat yang berangkat dari Kota Medan untuk berobat ke luar negeri sangat tinggi. Berdasarkan data 2018, setidaknya ada 300 ribu orang yang berangkat berobat keluar negeri.

“Kalau perkiraan kami di awal, uang yang tersebar ke luar negeri mencapai dari Rp25 juta per orang, atau sekitar Rp7,5 triliun per tahun. Tapi hasil penelitian dari ahli USU, yang justru kalau dirata-ratakan ketika berobat ke luar negeri per orang akan menghabiskan anggaran mencapai Rp50 juta. Taksasinya menjadi Rp15 triliun per tahun. Jadi uang ini bisa secara bertahap kita tekan dengan program-program yang terencana. Artinya uang ini bisa berputar di Medan nantinya,” tutur Agus.

Agus juga mengatakan, masing-masing rumah sakit itu memang layak menjadi rumah sakit wisata kesehatan, karena memiliki program unggulan. Misalnya RS Siloam yang memiliki keunggulan pada layanan mata, dan RS Murni Teguh yang memiliki layanan penyakit kanker. Nantinya, lanjutnya, akan ada persiapan yang dilakukan hingga jajaran rumah sakit tersebut menjadi rumah sakit wisata kesehatan. Untuk itu, nantinya akan ada kelembagaan khusus yang akan mengevaluasinya.

“Rumah sakit itu akan di-assesment oleh Dinkes dan Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi), baru kemudian diajukan ke kementerian. Melihat dari SDM, kita harus optimis, karena upaya yang dilakukan ini bukan hanya memikirkan Medan dan Sumut, tapi juga Indonesia,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah pun membenarkan, ada 7 rumah sakit yang sudah diusulkan sebagai rumah sakit wisata kesehatan. Dan usulan ketujuh rumah sakit itu, atas rekomendasi Persi, dan selanjutnya akan dilakukan assessment.

“Kalau mereka nanti lulus assessment, maka rumah sakit itu akan ditunjuk sebagai perwakilan rumah sakit Medan sebagai medical tourism,” ujarnya.

Sementara itu, jajaran rumah sakit yang diusulkan itu, juga diminta untuk serius dalam melakukan persiapan-persiapan, satu di antaranya RSUD dr Pirngadi Medan. Saat ini, pihak rumah sakit pelat merah tersebut, tengah melakukan pembenahan-pembenahan, baik dalam pelayanan medis, peralatan, SDM, dan juga menonjolkan keunggulan yang nantinya agar dapat terpilih menjadi rumah sakit wisata kesehatan.

“Kami akan unggulkan layanan cuci darah, kecantikan, fisioterapi, dan juga punya gedung yang heritage. Sehingga ini bisa menjadi daya tarik pengunjung dan juga wisatawan,” pungkasnya. (map/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan menyambut baik dan menindaklanjuti rencana Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, yang ingin menjadikan Kota Medan sebagai medical tourism atau wisata kesehatan. Setidaknya hingga saat ini, sudah ada 7 rumah sakit yang telah diusulkan untuk dikembangkan menjadi medical tourism tersebut.

Adapun 7 rumah sakit itu, yakni RSUD dr Pirngadi Medan, RSUP H Adam Malik, RS Siloam Hospitality, RS Murni Teguh Memorial, RS Royal Prima, Rumkit Dam, dan satu rumah sakit swasta lainnya di Kota Medan.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono mengatakan, adapun alasan dipilihnya 7 rumah sakit itu, yakni karena semuanya dinilai telah memenuhi standar.

“Mereka itu sudah memenuhi beberapa kriteria. Pertama, termasuk rumah sakit tipe A dan B. Dan kedua, ketujuh rumah sakit itu memiliki program unggulannya masing-masing,” ungkap Agus, Jumat (25/2).

Menurut Agus, tujuan dibuatnya Rumah Sakit Medical Tourism di Kota Medan, untuk mengurangi dan menjadi pembanding agar masyarakat n Kota Medan pada khususnya, dan Sumut pada umumnya, tidak seluruhnya berobat ke luar negeri.

“Nantinya, kami akan memanage para stakeholder itu,” jelasnya.

Dia juga mengatakan, selama ini, jumlah masyarakat yang berangkat dari Kota Medan untuk berobat ke luar negeri sangat tinggi. Berdasarkan data 2018, setidaknya ada 300 ribu orang yang berangkat berobat keluar negeri.

“Kalau perkiraan kami di awal, uang yang tersebar ke luar negeri mencapai dari Rp25 juta per orang, atau sekitar Rp7,5 triliun per tahun. Tapi hasil penelitian dari ahli USU, yang justru kalau dirata-ratakan ketika berobat ke luar negeri per orang akan menghabiskan anggaran mencapai Rp50 juta. Taksasinya menjadi Rp15 triliun per tahun. Jadi uang ini bisa secara bertahap kita tekan dengan program-program yang terencana. Artinya uang ini bisa berputar di Medan nantinya,” tutur Agus.

Agus juga mengatakan, masing-masing rumah sakit itu memang layak menjadi rumah sakit wisata kesehatan, karena memiliki program unggulan. Misalnya RS Siloam yang memiliki keunggulan pada layanan mata, dan RS Murni Teguh yang memiliki layanan penyakit kanker. Nantinya, lanjutnya, akan ada persiapan yang dilakukan hingga jajaran rumah sakit tersebut menjadi rumah sakit wisata kesehatan. Untuk itu, nantinya akan ada kelembagaan khusus yang akan mengevaluasinya.

“Rumah sakit itu akan di-assesment oleh Dinkes dan Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi), baru kemudian diajukan ke kementerian. Melihat dari SDM, kita harus optimis, karena upaya yang dilakukan ini bukan hanya memikirkan Medan dan Sumut, tapi juga Indonesia,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Taufik Ririansyah pun membenarkan, ada 7 rumah sakit yang sudah diusulkan sebagai rumah sakit wisata kesehatan. Dan usulan ketujuh rumah sakit itu, atas rekomendasi Persi, dan selanjutnya akan dilakukan assessment.

“Kalau mereka nanti lulus assessment, maka rumah sakit itu akan ditunjuk sebagai perwakilan rumah sakit Medan sebagai medical tourism,” ujarnya.

Sementara itu, jajaran rumah sakit yang diusulkan itu, juga diminta untuk serius dalam melakukan persiapan-persiapan, satu di antaranya RSUD dr Pirngadi Medan. Saat ini, pihak rumah sakit pelat merah tersebut, tengah melakukan pembenahan-pembenahan, baik dalam pelayanan medis, peralatan, SDM, dan juga menonjolkan keunggulan yang nantinya agar dapat terpilih menjadi rumah sakit wisata kesehatan.

“Kami akan unggulkan layanan cuci darah, kecantikan, fisioterapi, dan juga punya gedung yang heritage. Sehingga ini bisa menjadi daya tarik pengunjung dan juga wisatawan,” pungkasnya. (map/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/