26.7 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Keluarga Calhaj Dilarang Masuk Asrama Haji Medan

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Ribuan Calon Jemaah mempraktekkan Rukun Haji sebagai persiapan menuju tanah suci saat Manasik Haji di Asrama Haji Jalan AH. Nasution Medan, Jumat (21/7/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Panitia pelaksanaan ibadah haji tahun ini benar-benar menerapkan aturan yang cukup ketat bagi jamaah calon haji (Calhaj) dan keluarga. Selain melarang membawa makanan sembarangan, panitia juga melarang keluarga masuk ke komplek Asrama Haji Medan. Bahkan, ketika mengantar Calhaj ke gedung King Abdul Aziz, keluarga jamaah diminta untuk tidak ikut turun dari kendaraan.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Medan, Sutrisno mengatakan, selain karena jamaah calon haji dan Asrama Haji harus steril, larangan itu juga karena sedang ada pengerjaan pembangunan gedung 6 lantai di lokasi bekas gedung Jabal Nur, sehingga lokasi tidak selapang biasanya.

“Untuk pemberangkatan tahun ini, tidak ada ring 2 dan ring 3. Seluruh komplek Asrama Haji ring 1 yang hanya boleh dimasuki petugas dan orang yang diberi badge nama oleh panitia,” jelas Sutrisno kepada Sumut Pos, Selasa (25/7).

Sutrisno juga menjelaskan, kendaraan  yang membawa jamaah Calhaj, masuk melalui gerbang barat. Kemudian, menuju Aula I Madinatul Hujjaj untuk putar arah balik. Selanjutnya, kendaraan berhenti di depan kantor Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Sumatera Utara untuk menurunkan Calhaj. Setelah itu, kendaraan  langsung keluar melalui gerbang utama. Sementara Calhaj, berjalan kaki sedikit ke gedung King Abdul Aziz untuk proses penerimaan.

Setelah menerima nomor manifest dari penerimaan, calhaj menuju klinik gedung H Anif. Selanjutnya, jamaah menuju gedung Madina Al-Munawwaroh dengan berjalan kaki juga. Namun, kali ini jamaah berjalan dari lapangan karena jalan yang biasa digunakan, tertutup pagar pembatas pembangunan gedung 6 lantai.

“Kalau hujan, jamaah kita angkut dengan bus. Selain itu, kita sediakan 100 payung juga. Untuk yang kesulitan berjalan, khususnya yang risti (berisiko tinggi, Red), ada kursi roda kita sediakan,” tambahnya.

Setibanya di gedung Madina Al-Munawwaroh, sebut Sutrisno, jamaah akan dipandu petugas menuju kamar masing-masing. Dan oleh petugas, jamaah akan dipandu cara penggunaan fasilitas yang ada, seperti kunci kamar yang menggunakan kartu, AC, televise dan pemanas air yang ada di kamar.

Begitu juga dengan toilet yang menggunakan closet duduk dan showers, kata Sutrisno, juga akan dijelaskan kepada jamaah. Termasuk sabun mandi, sampo, sikat dan pasta gigi yang sudah disediakan, disebutnya akan diberitahukan pada jamaah Calhaj.

“Karena pengalaman kita tahun lalu, banyak Calhaj yang minta gayung untuk mandi. Begitu juga dengan kunci kamar, banyak calhaj yang kebingungan masuk kamar sehingga menunggu petugas lewat serta fasilitas di kamar tidak berfungsi karena kartu tidak diletakkan di tempat seharusnya. Bahkan, sejumlah kunci kamar terbawa Calhaj saat berangkat,” sambungnya.

Sebelum mengakhiri, Sutrisno menyebut, Asrama Haji Embarkasi Medan sudah siap 100 persen untuk menerima kedatangan jamaah calhaj. Bahkan, dikatakan Sutrisno, jika beberapa sarana seperti tempat makan, sudah dipugar sehingga nantinya jamaah Calhaj lebih nyaman. Begitu juga dengan gedung Raudhah, disebutnya juga sudah dipugar, sehingga Pejabat yang akan memberangkatkan jamaah Calhaj, semakin nyaman selama menunggu proses pemberangkatan. Termasuk taman di bagian belakang komplek Asrama Haji, dikatakan Sutrisno sudah ditata sedemikian rupa sehinga menjadi begitu indah.

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Ribuan Calon Jemaah mempraktekkan Rukun Haji sebagai persiapan menuju tanah suci saat Manasik Haji di Asrama Haji Jalan AH. Nasution Medan, Jumat (21/7/2017).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Panitia pelaksanaan ibadah haji tahun ini benar-benar menerapkan aturan yang cukup ketat bagi jamaah calon haji (Calhaj) dan keluarga. Selain melarang membawa makanan sembarangan, panitia juga melarang keluarga masuk ke komplek Asrama Haji Medan. Bahkan, ketika mengantar Calhaj ke gedung King Abdul Aziz, keluarga jamaah diminta untuk tidak ikut turun dari kendaraan.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Medan, Sutrisno mengatakan, selain karena jamaah calon haji dan Asrama Haji harus steril, larangan itu juga karena sedang ada pengerjaan pembangunan gedung 6 lantai di lokasi bekas gedung Jabal Nur, sehingga lokasi tidak selapang biasanya.

“Untuk pemberangkatan tahun ini, tidak ada ring 2 dan ring 3. Seluruh komplek Asrama Haji ring 1 yang hanya boleh dimasuki petugas dan orang yang diberi badge nama oleh panitia,” jelas Sutrisno kepada Sumut Pos, Selasa (25/7).

Sutrisno juga menjelaskan, kendaraan  yang membawa jamaah Calhaj, masuk melalui gerbang barat. Kemudian, menuju Aula I Madinatul Hujjaj untuk putar arah balik. Selanjutnya, kendaraan berhenti di depan kantor Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Sumatera Utara untuk menurunkan Calhaj. Setelah itu, kendaraan  langsung keluar melalui gerbang utama. Sementara Calhaj, berjalan kaki sedikit ke gedung King Abdul Aziz untuk proses penerimaan.

Setelah menerima nomor manifest dari penerimaan, calhaj menuju klinik gedung H Anif. Selanjutnya, jamaah menuju gedung Madina Al-Munawwaroh dengan berjalan kaki juga. Namun, kali ini jamaah berjalan dari lapangan karena jalan yang biasa digunakan, tertutup pagar pembatas pembangunan gedung 6 lantai.

“Kalau hujan, jamaah kita angkut dengan bus. Selain itu, kita sediakan 100 payung juga. Untuk yang kesulitan berjalan, khususnya yang risti (berisiko tinggi, Red), ada kursi roda kita sediakan,” tambahnya.

Setibanya di gedung Madina Al-Munawwaroh, sebut Sutrisno, jamaah akan dipandu petugas menuju kamar masing-masing. Dan oleh petugas, jamaah akan dipandu cara penggunaan fasilitas yang ada, seperti kunci kamar yang menggunakan kartu, AC, televise dan pemanas air yang ada di kamar.

Begitu juga dengan toilet yang menggunakan closet duduk dan showers, kata Sutrisno, juga akan dijelaskan kepada jamaah. Termasuk sabun mandi, sampo, sikat dan pasta gigi yang sudah disediakan, disebutnya akan diberitahukan pada jamaah Calhaj.

“Karena pengalaman kita tahun lalu, banyak Calhaj yang minta gayung untuk mandi. Begitu juga dengan kunci kamar, banyak calhaj yang kebingungan masuk kamar sehingga menunggu petugas lewat serta fasilitas di kamar tidak berfungsi karena kartu tidak diletakkan di tempat seharusnya. Bahkan, sejumlah kunci kamar terbawa Calhaj saat berangkat,” sambungnya.

Sebelum mengakhiri, Sutrisno menyebut, Asrama Haji Embarkasi Medan sudah siap 100 persen untuk menerima kedatangan jamaah calhaj. Bahkan, dikatakan Sutrisno, jika beberapa sarana seperti tempat makan, sudah dipugar sehingga nantinya jamaah Calhaj lebih nyaman. Begitu juga dengan gedung Raudhah, disebutnya juga sudah dipugar, sehingga Pejabat yang akan memberangkatkan jamaah Calhaj, semakin nyaman selama menunggu proses pemberangkatan. Termasuk taman di bagian belakang komplek Asrama Haji, dikatakan Sutrisno sudah ditata sedemikian rupa sehinga menjadi begitu indah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/