26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hutan di Toba Samosir Terbakar Seluas 50 Hektare

Foto: Istimewa
Kebakaran hebat di Toba Samosir terlihat jelas dari kejauhan.

BALIGE, SUMUTPOS.CO – Kebakaran hebat melanda kawasan hutan di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir. Kebakaran sudah terjadi selama dua hari terakhir.

Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) IV Wilayah Balige Leonardo Sitorus mengatakan, kebakaran diketahui sejak Rabu (25/7) pukul 23.30 WIB. Hingga kini (27/7), api belum juga bisa dipadamkan.

“Untuk penyebab sedang diselidiki pihak kepolisian. Kita masih menunggu,” kata Leonardo kepada JawaPos.com, Kamis (26/7).

Dari hitungan mereka, luas lahan yang terbakar mencapai 40-50 hektare. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait untuk mengatasi kebakaran.

Untuk pemadamannya, petugas menurunkan tiga mobil pemadam kebakaran, tiga mobil pemadam dari Dinas Kehutanan, mobil tangki air dari PT Toba Pulp Lestari (TPL), dan pompa racun api. Ada 100 petugas yang diturunkan untuk pemadaman.

“Kita dibantu juga dengan masyarakat sekitar untuk melakukan pemadaman,” katanya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kementerian untuk menurunkan waterboom. Alat dari kementerian itu akan diberangkatkan hari ini.

“Tapi kemungkinan besar, prediksi waterboom-nya besok. Karena masih berada di Riau,” tandasnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah 1 Medan mencatat, puncak kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Utara (Sumut) akan terjadi pada Juli 2018. Di Sumut sendiri, terdeteksi ada 57 titik panas (hotspot). Patut diwaspadai, titik panas itu tidak hanya ada di Sumut, tetapi juga terdapat di provinsi lain. (ce1/pra/JPC)

Foto: Istimewa
Kebakaran hebat di Toba Samosir terlihat jelas dari kejauhan.

BALIGE, SUMUTPOS.CO – Kebakaran hebat melanda kawasan hutan di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir. Kebakaran sudah terjadi selama dua hari terakhir.

Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) IV Wilayah Balige Leonardo Sitorus mengatakan, kebakaran diketahui sejak Rabu (25/7) pukul 23.30 WIB. Hingga kini (27/7), api belum juga bisa dipadamkan.

“Untuk penyebab sedang diselidiki pihak kepolisian. Kita masih menunggu,” kata Leonardo kepada JawaPos.com, Kamis (26/7).

Dari hitungan mereka, luas lahan yang terbakar mencapai 40-50 hektare. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait untuk mengatasi kebakaran.

Untuk pemadamannya, petugas menurunkan tiga mobil pemadam kebakaran, tiga mobil pemadam dari Dinas Kehutanan, mobil tangki air dari PT Toba Pulp Lestari (TPL), dan pompa racun api. Ada 100 petugas yang diturunkan untuk pemadaman.

“Kita dibantu juga dengan masyarakat sekitar untuk melakukan pemadaman,” katanya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kementerian untuk menurunkan waterboom. Alat dari kementerian itu akan diberangkatkan hari ini.

“Tapi kemungkinan besar, prediksi waterboom-nya besok. Karena masih berada di Riau,” tandasnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah 1 Medan mencatat, puncak kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Utara (Sumut) akan terjadi pada Juli 2018. Di Sumut sendiri, terdeteksi ada 57 titik panas (hotspot). Patut diwaspadai, titik panas itu tidak hanya ada di Sumut, tetapi juga terdapat di provinsi lain. (ce1/pra/JPC)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/