TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung semakin menunjukkan peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Adanya peningkatan gempa hybrid dan gempa low frequency, memicu pada pertumbuhan kubah lava yang sudah mencapai 2,6 juta meter kubik. Bahkan, jalur awan panas kini mulai membentuk aliran baru.
“Dalam dua hari terakhir, tercatat telah terjadi sebanyak 50 kali lebih luncuran awan panas guguran,” papar Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Armen Putra, usai digelar rapat koordinasi mengantisipasi peningkatan aktivitas Gunung Sinabung di Makodim 0205/TK, Kamis (25/8).
Dipaparkan, sejak pukul 06.00 hingga 12.00 Wib kemarin, telah terjadi guguran lava pijar sejauh 1700 meter ke arah Selatan-Tenggara. Seismik, terjadi guguran sebanyak 37 kali dengan jarak 4-110 mm pada data parameter seismograf dan lama gempa 20-593 detik.
Tercatat, gempa hybrid terjadi sebanyak 9 kali dengan jarak 3-10 mm dan lama gempa 7-22 detik. Gempa low frequency terjadi sebanyak 2 kali dengan jarak 3-5 mm dan lama gempa 5-18 detik. Visual disekitar gunung tertutup kabut akibat cuaca mendung, angin perlahan ke arah Timur dan suhu udara 16-20°C.
Sementara, sejak pukul 12.00 hingga 18.00 Wib, terjadi erupsi sebanyak 2 kali dengan ketinggian kolom debu mencapai 1000-1200 meter dan lama gempa 53-185 detik. Sedangkan luncuran awan panas guguran sebanyak 5 kali dengan jarak luncur 2500 meter ke arah Tenggara-Timur. Teramati, terjadi 2 kali guguran lava sejauh 1800-2500 meter ke arah Selatan-Tenggara.
Seismik, terjadi 29 kali guguran dengan jarak 4-120 mm pada data parameter seismograf dan lama gempa 36-1028 detik. Gempa low frequency terjadi 2 kali dengan jarak 7-8 mm dan lama gempa 8-9 detik. Gempa hybrid terjadi 7 kali dengan jarak 3-7 mm dan lama gempa 13-25 detik. Sedangkan visual, disekitar gunung tertutup kabut akibat cuaca mendung, angin perlahan ke arah Timur dan suhu udara 19-20°C.
Status gunung Sinabung berada pada level tertinggi yakni Awas (Level IV). Masyarakat dihimbau untuk meninggalkan kawasan zona merah. Untuk kawasan yang terpapar debu, masyarakat diminta mengenakan masker, menutup sumber air bersih dan keluar rumah seperlunya.