Nah, di sinilah awal kegaduhan itu. Merasa disepelekan, Alfonso menelepon seseorang yang bekerja di kantor Gubernur.
“Gak senang aku sama kalian. Apa kalian semua ini. Kulaporkan kalian
sama Kapolda. Aku merasa tidak menyenangkan di Kantor polisi (Kantor Lantas percut) ini,” ketus Alfonso dengan suara keras.
Emosinya semakin menjadi-jadi manakala ulahnya tersebut diabadikan wartawan. “Aku gak suka sama kau. Kulaporkan kau sama polisi. Aku banyak kenal sama polisi. Nggak takut aku sama kalian semua,” bentaknya.
Usai mengaku, Alfonso dan temannya pergi meninggalkan kantor Lantas dan mengaku hendak langsung ke Poldasu.
Terpisah, ketika dikonfirmasi perihal ‘aksi kebal hukum’ yang ditunjukkan Alfonso, Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Rudi Silaen sedikit berang.
Menurut Silaen, pria tersebut tergolong orang bebal. Padahal, Kapolsek sendiri sudah berusaha memberi pengertian namun tidak dihiraukan. “Ia (Alfonso-red) memang bebal. Keras kepala. Sudah saya bilang, ‘Kamu
kan sudah ada janji, kenapa kamu ingkari?” ujar Kapolsek.
Diungkap Silaen, dirinya sempat mengusulkan agar korban dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perobatan. Dengan harapan asuransinya bisa cair. Hanya saja Alfonso tak menggubris dan berjanji menanggung biaya perobatan, seperti yang tertulis dalam kertas kwitansi yang ditandatanganinya. (riz/ras)