27.8 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Kereta Api Tabrak Angkot, 13 Orang Luka-luka

Kereta Api Sri Bilah menabrak satu unit angkot di perlintasan Jalan Sisingamangaraja, Medan Kota, Rabu (25/11) pukul 15.00 WIB.
Kereta Api Sri Bilah menabrak satu unit angkot di perlintasan Jalan Sisingamangaraja, Medan Kota, Rabu (25/11) pukul 15.00 WIB.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Brak!!! Sebanyak 13 orang luka berat, setelah angkot yang mereka tumpangi ditabrak Kereta Api Sri Bilah di perlintasan Jalan Sisingamangaraja, Medan Kota, Rabu (25/11) pukul 15.00 WIB.

Insiden tersebut terjadi saat angkot nasional trayek 38 BK 7670 DL jurusan Olympia-Tanjungmorawa yang dikemudikan Gelora Purba, melintasi perlintasan kereta api Jalan Sisingamangaraja.

Karena plang tidak diturunkan, angkot berpenumpang 15 orang itu pun ditabrak kereta api Sri Bilah yang datang dari Rantau Prapat hendak menuju stasiun besar Medan. Akibatnya, angkot pun terseret hingga 100 meter. Meski tak ada korban jiwa, sebanyak 13 orang menderita luka berat dan 2 orang lagi selamat. Pantauan di lokasi, kondisi angkot tampak ringsek. “Saat angkot melintas, palang nengnong kereta api tak diturunkan. Padahal kereta api mau melintas,” ujar Didin (28), salah satu saksi mata di lokasi kejadian.

Dikatakan Didin, para penumpang yang luka-luka pun langsung dievakuasi warga ke rumah sakit Permata Bunda. “Ada 100 meter angkot itu terseret,” katanya.

KELALAIAN PETUGAS PINTU JAGA
Sementara itu, Kanit Lantas Polsekta Medan Kota, AKP Waskita Sembiring mengatakan, insiden tabrakan kereta api angkot tersebut merupakan murni akibat kelalaian dari pihak petugas pintu jaga perlintasan.

“Dari tiga saksi yang saya periksa dan warga sekitar di lokasi. Pihak penjaga pintu perlintasan terlambat menurunkan palang dan membunyikan sirene tanda adanya kereta api yang akan melintas,”jelas Waskita kemarin sore.

Dikatakan Waskita, pihaknya kini tengah mencari keberadaan petugas pintu jaga bernama Rahmat yang diketahui telah melarikan diri. “Si Rahmat yang merupakan penjaga pintu perlintasan telah melarikan diri. Saat ini tengah dilakukan pengejaran,” ungkapnya.

Akibat tidak diturunkannya palang perlintasan, lanjut Waskita, sopir angkot Gelora Purba tidak mengetahui akan adanya kereta api yang akan melintas. “Angkot yang dikemudikan Gelora Purba langsung ditabrak kereta api hingga terseret sejauh 100 meter,”terangnya.

“Ada 13 penumpang yang mengalami luka cukup parah. Dimana 11 penumpang
di rawat di RS. Permata Bunda dan 2 Penumpang di rujuk ke RSU dr
Pringadi Medan dan 2 penumpang lagi berhasil selamat,” sambungnya.

Terpisah, Humas PT KAI Divre I Sumut Rapino Situmorang yang dikonfirmasi terkait penyebab kecelakaan tersebut terkesan membela diri. Menurutnya, dalam kecelakaan tersebut tidak serta merta pihak kereta api yang disalahkan.

Sebab, seharusnya pengendara yang hendak lewat perlintasan kereta api harus berhati-hati. “Kita harus tahu bahwa pada UU Nomor 22/2009 tentang Perkereta Apian, bahwa harus berhenti dan melihat situasi aman sebelum melintas rel kereta api,” katanya saat dihubungi wartawan.

Meski begitu, Rapino mengaku pihaknya akan melakukan penyelidikan internal untuk mengetahui pasti penyebab kecelakaan tersebut. Disinggung soal pertanggung jawaban pihaknya, Rapino menyatakan tidak ada santunan. Karena nantinya pihak Jasa Raharja yang akan menanggulangi. (riz/ris/smg/han)

Data 10 Penumpang Angkot Yang Ditabrak Kereta Api
1. Rusmawati (38) warga Desa Selamat Sibiru-Biru.

2. Syaiful Ambri Batubara (51) warga Jalan Sei Blumir Hilir Tanjungmorawa.

3. Jumanto (49) warga Dusun I, Desa Djarum Galang.

4. Suriana (48) warga Jalan Kongsi, Gang Hidayah No 341, Delitua.

5. Lindawari (49), warga Jalan TR Muda, Lubuk Pakam.

6. Faridah (28), warga Pekan Tanjung Morawa.

7. Gelora Purba (42) warga PB Selayang, Kecamatan Medan Selayang.

8. Tiambun Simanjuntak (63), warga Bangun Sari Tanjung Morawa.

9. Nabila Jalan Rata Menteng Tanjung Morawa.

10. Ismayanti, warga Jalan Marendal II Pasar VI.

Kereta Api Sri Bilah menabrak satu unit angkot di perlintasan Jalan Sisingamangaraja, Medan Kota, Rabu (25/11) pukul 15.00 WIB.
Kereta Api Sri Bilah menabrak satu unit angkot di perlintasan Jalan Sisingamangaraja, Medan Kota, Rabu (25/11) pukul 15.00 WIB.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Brak!!! Sebanyak 13 orang luka berat, setelah angkot yang mereka tumpangi ditabrak Kereta Api Sri Bilah di perlintasan Jalan Sisingamangaraja, Medan Kota, Rabu (25/11) pukul 15.00 WIB.

Insiden tersebut terjadi saat angkot nasional trayek 38 BK 7670 DL jurusan Olympia-Tanjungmorawa yang dikemudikan Gelora Purba, melintasi perlintasan kereta api Jalan Sisingamangaraja.

Karena plang tidak diturunkan, angkot berpenumpang 15 orang itu pun ditabrak kereta api Sri Bilah yang datang dari Rantau Prapat hendak menuju stasiun besar Medan. Akibatnya, angkot pun terseret hingga 100 meter. Meski tak ada korban jiwa, sebanyak 13 orang menderita luka berat dan 2 orang lagi selamat. Pantauan di lokasi, kondisi angkot tampak ringsek. “Saat angkot melintas, palang nengnong kereta api tak diturunkan. Padahal kereta api mau melintas,” ujar Didin (28), salah satu saksi mata di lokasi kejadian.

Dikatakan Didin, para penumpang yang luka-luka pun langsung dievakuasi warga ke rumah sakit Permata Bunda. “Ada 100 meter angkot itu terseret,” katanya.

KELALAIAN PETUGAS PINTU JAGA
Sementara itu, Kanit Lantas Polsekta Medan Kota, AKP Waskita Sembiring mengatakan, insiden tabrakan kereta api angkot tersebut merupakan murni akibat kelalaian dari pihak petugas pintu jaga perlintasan.

“Dari tiga saksi yang saya periksa dan warga sekitar di lokasi. Pihak penjaga pintu perlintasan terlambat menurunkan palang dan membunyikan sirene tanda adanya kereta api yang akan melintas,”jelas Waskita kemarin sore.

Dikatakan Waskita, pihaknya kini tengah mencari keberadaan petugas pintu jaga bernama Rahmat yang diketahui telah melarikan diri. “Si Rahmat yang merupakan penjaga pintu perlintasan telah melarikan diri. Saat ini tengah dilakukan pengejaran,” ungkapnya.

Akibat tidak diturunkannya palang perlintasan, lanjut Waskita, sopir angkot Gelora Purba tidak mengetahui akan adanya kereta api yang akan melintas. “Angkot yang dikemudikan Gelora Purba langsung ditabrak kereta api hingga terseret sejauh 100 meter,”terangnya.

“Ada 13 penumpang yang mengalami luka cukup parah. Dimana 11 penumpang
di rawat di RS. Permata Bunda dan 2 Penumpang di rujuk ke RSU dr
Pringadi Medan dan 2 penumpang lagi berhasil selamat,” sambungnya.

Terpisah, Humas PT KAI Divre I Sumut Rapino Situmorang yang dikonfirmasi terkait penyebab kecelakaan tersebut terkesan membela diri. Menurutnya, dalam kecelakaan tersebut tidak serta merta pihak kereta api yang disalahkan.

Sebab, seharusnya pengendara yang hendak lewat perlintasan kereta api harus berhati-hati. “Kita harus tahu bahwa pada UU Nomor 22/2009 tentang Perkereta Apian, bahwa harus berhenti dan melihat situasi aman sebelum melintas rel kereta api,” katanya saat dihubungi wartawan.

Meski begitu, Rapino mengaku pihaknya akan melakukan penyelidikan internal untuk mengetahui pasti penyebab kecelakaan tersebut. Disinggung soal pertanggung jawaban pihaknya, Rapino menyatakan tidak ada santunan. Karena nantinya pihak Jasa Raharja yang akan menanggulangi. (riz/ris/smg/han)

Data 10 Penumpang Angkot Yang Ditabrak Kereta Api
1. Rusmawati (38) warga Desa Selamat Sibiru-Biru.

2. Syaiful Ambri Batubara (51) warga Jalan Sei Blumir Hilir Tanjungmorawa.

3. Jumanto (49) warga Dusun I, Desa Djarum Galang.

4. Suriana (48) warga Jalan Kongsi, Gang Hidayah No 341, Delitua.

5. Lindawari (49), warga Jalan TR Muda, Lubuk Pakam.

6. Faridah (28), warga Pekan Tanjung Morawa.

7. Gelora Purba (42) warga PB Selayang, Kecamatan Medan Selayang.

8. Tiambun Simanjuntak (63), warga Bangun Sari Tanjung Morawa.

9. Nabila Jalan Rata Menteng Tanjung Morawa.

10. Ismayanti, warga Jalan Marendal II Pasar VI.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/