25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Empat Kali Berturut Jadi Champion Putri

SMA Eben Haezar Ikuti Rekor Jonggat

MANADO – Kompetisi bola basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda Development Basketball League (DBL) 2011 seri Sulawesi Utara kemarin menutup serinya dengan menyelenggarakan final party di GOR Hall B Wolter Mongisidi KONI Sario Manado. Lebih dari 3.000 orang penonton hadir menyaksikan dua laga final.

Dalam final tersebut, tim putri SMA Eben Haezar Manado sukses mempertahankan gelar juara, dengan menang atas SMAN 1 Manado dengan skor 45-26. Prestasi tersebut telah mereka raih sejak kali pertama Honda DBL mengunjungi provinsi Sulawesi Utara pada 2008.

“Sudah empat trofi champion yang mereka dapat. Ini menyamai rekor tim putri SMAN 1 Jonggat di seri Nusa Tenggara Barat,” ungkap Donny Rahardian, events and basketball operations manager DBL Indonesia yang kemarin menghadiri final di Manado. “Dari seluruh peserta DBL sejak 2004, hanya Benzar (sebutan Eben Haezar, Red) dan Jonggat yang berhasil memecahkan rekor juara empat tahun berturut-turut,” jelas Donny.

Benzar tentu merasa sangat senang dengan kemenangan yang mereka raih untuk kali keempat. “Bangga pasti bangga. Soalnya, ini nggak gampang. Apalagi, kita melawan Smansa (SMAN 1 Manado, Red) di final DBL sudah tiga kali. Pasti Smansa pengin sekali juara. Jadi, kita pun harus lebih kuat pertahankan,” ungkap Thyac Korah, manajer tim putri Benzar.

Thyac (baca: Tias) dulunya merupakan pemain Benzar pada Honda DBL 2008. Kala itu, Thyac juga berhasil terpilih menjadi DBL Indonesia All-Star dan diberangkatkan ke Australia.
Pada 2009 hingga 2011, meskipun sudah tidak bisa lagi menjadi peserta Honda DBL, namun dia selalu duduk di bench sebagai ofisial.

“Sebenarnya, di pertandingan-pertandingan persahabatan, kami juga pernah kalah melawan Smansa. Tapi, kami terus perbaiki diri. Benzar ini alumninya juga kuat. Jadi, ketika tim bertanding, alumni ikut datang, berbagi pengalaman. Lalu, sparing. Jadi, ilmunya pun terus dibagikan. Regenerasi ada terus,” jelas mahasiswi Universitas Sam Ratulangi Manado itu.

Di lain pihak, F.A. Lexie Kojongian, pelatih SMAN 1 Manado mengaku timnya seimbang dengan Benzar.  (jpnn)

 

SMA Eben Haezar Ikuti Rekor Jonggat

MANADO – Kompetisi bola basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda Development Basketball League (DBL) 2011 seri Sulawesi Utara kemarin menutup serinya dengan menyelenggarakan final party di GOR Hall B Wolter Mongisidi KONI Sario Manado. Lebih dari 3.000 orang penonton hadir menyaksikan dua laga final.

Dalam final tersebut, tim putri SMA Eben Haezar Manado sukses mempertahankan gelar juara, dengan menang atas SMAN 1 Manado dengan skor 45-26. Prestasi tersebut telah mereka raih sejak kali pertama Honda DBL mengunjungi provinsi Sulawesi Utara pada 2008.

“Sudah empat trofi champion yang mereka dapat. Ini menyamai rekor tim putri SMAN 1 Jonggat di seri Nusa Tenggara Barat,” ungkap Donny Rahardian, events and basketball operations manager DBL Indonesia yang kemarin menghadiri final di Manado. “Dari seluruh peserta DBL sejak 2004, hanya Benzar (sebutan Eben Haezar, Red) dan Jonggat yang berhasil memecahkan rekor juara empat tahun berturut-turut,” jelas Donny.

Benzar tentu merasa sangat senang dengan kemenangan yang mereka raih untuk kali keempat. “Bangga pasti bangga. Soalnya, ini nggak gampang. Apalagi, kita melawan Smansa (SMAN 1 Manado, Red) di final DBL sudah tiga kali. Pasti Smansa pengin sekali juara. Jadi, kita pun harus lebih kuat pertahankan,” ungkap Thyac Korah, manajer tim putri Benzar.

Thyac (baca: Tias) dulunya merupakan pemain Benzar pada Honda DBL 2008. Kala itu, Thyac juga berhasil terpilih menjadi DBL Indonesia All-Star dan diberangkatkan ke Australia.
Pada 2009 hingga 2011, meskipun sudah tidak bisa lagi menjadi peserta Honda DBL, namun dia selalu duduk di bench sebagai ofisial.

“Sebenarnya, di pertandingan-pertandingan persahabatan, kami juga pernah kalah melawan Smansa. Tapi, kami terus perbaiki diri. Benzar ini alumninya juga kuat. Jadi, ketika tim bertanding, alumni ikut datang, berbagi pengalaman. Lalu, sparing. Jadi, ilmunya pun terus dibagikan. Regenerasi ada terus,” jelas mahasiswi Universitas Sam Ratulangi Manado itu.

Di lain pihak, F.A. Lexie Kojongian, pelatih SMAN 1 Manado mengaku timnya seimbang dengan Benzar.  (jpnn)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/