30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Tertimpa Reruntuhan Bangunan Buruh Bangunan Tewas Mengenaskan

MEDAN-Seorang buruh bangunan, Syafii alias Cendol alias Iis (32) tewas tertimpa bangunan rubuh di Jalan AR Hakim Nomor 54, Selasa (26/3) sekira pukul 08.30 WIB.

Korban yang tinggal di Desa Sena Pondok Baru Batang Kuis itu tewas dengan kondisi mengenaskan dengan luka menganga di bagian lehernya
Meski sempat dilarikan ke salah satu klinik terdekat, namun nyawa korban tidak dapat tertolong lagi. Bahkan, jenazah langsung dilarikan ke rumah duka oleh sejumlah rekan-rekan korban, sebelum Polisi tiba di lokasi kejadian.

Awalnya lokasi kejadian itu rencananya akan dijadikan lokasi parkir. Oleh karena itu, pihak pengelola menghancurkan bangunan yang berdiri di atas lahan tersebut dengan mempekerjakan sejumlah orang, termasuk korban. Pada saat kejadian itu, korban bersama sejumlah rekannya bekerja menghancurkan sisa bangunan yang masih ada. Saat itulah naas bagi korban tertimpa puing bangunan yang sedang dihancurkannya.

“Saya sedang duduk-duduk, tiba-tiba saja ada suara teriakan minta tolong. Saat saya mencoba mendekat, ternyata sudah banyak orang yang menggotong korban dan banyak kali darah yang mengalir dari lehernya, “ ungkap Arfan yang merupakan salah seorang security Gelora Plaza yang berada tepat di samping lokasi kejadian.

Polisi dari Polsek Medan Area bersama tim identifikasi Polresta Medan tiba di lokasi kejadian. Namun karena jenazah korban sudah terlebih dahulu dibawa, polisi hanya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) saja serta mengamankan barang bukti berupa 2 buah martil pengahuncur tembok, sepasang sendal jepit serta bebatuan yang masih ada bercak darah. Selanjutnya, lokasi itu langsung dipasang police line sebagai tanda kalau lokasi itu masih dalam penguasaan penyelidikan.

“Kita akan periksa orang-orang yang membawa jenazah korban itu. Jangan main bawa saja, kalau benar ketimpa reruntuhan, kalau dipukul martil bagaimana. Jangan nantinya setelah jenazah dikubur baru pihak keluarga curiga dan mau menuntut,” ungkap Kapolsek Medan Area Kompol Rama S Putra yang ditemui Sumut Pos di lokasi kejadian.

Sementara itu, sepulangnya pihak Polsek Medan Area dari rumah duka, diketahui kalau pihak keluarga korban tidak keberatan atas kejadian itu. Bahkan, pihak keluarga korban sudah pasrah dan meyakini kalau kejadian itu merupakan musibah sehingga jenazah tidak divisum.

“Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak keberatan. Mereka yakin ini murni kecelakaan,” tambah Rama melalui Kanit Reskrim Polsek Medan Area, AKP J Banjarnaho. (mag-10)

MEDAN-Seorang buruh bangunan, Syafii alias Cendol alias Iis (32) tewas tertimpa bangunan rubuh di Jalan AR Hakim Nomor 54, Selasa (26/3) sekira pukul 08.30 WIB.

Korban yang tinggal di Desa Sena Pondok Baru Batang Kuis itu tewas dengan kondisi mengenaskan dengan luka menganga di bagian lehernya
Meski sempat dilarikan ke salah satu klinik terdekat, namun nyawa korban tidak dapat tertolong lagi. Bahkan, jenazah langsung dilarikan ke rumah duka oleh sejumlah rekan-rekan korban, sebelum Polisi tiba di lokasi kejadian.

Awalnya lokasi kejadian itu rencananya akan dijadikan lokasi parkir. Oleh karena itu, pihak pengelola menghancurkan bangunan yang berdiri di atas lahan tersebut dengan mempekerjakan sejumlah orang, termasuk korban. Pada saat kejadian itu, korban bersama sejumlah rekannya bekerja menghancurkan sisa bangunan yang masih ada. Saat itulah naas bagi korban tertimpa puing bangunan yang sedang dihancurkannya.

“Saya sedang duduk-duduk, tiba-tiba saja ada suara teriakan minta tolong. Saat saya mencoba mendekat, ternyata sudah banyak orang yang menggotong korban dan banyak kali darah yang mengalir dari lehernya, “ ungkap Arfan yang merupakan salah seorang security Gelora Plaza yang berada tepat di samping lokasi kejadian.

Polisi dari Polsek Medan Area bersama tim identifikasi Polresta Medan tiba di lokasi kejadian. Namun karena jenazah korban sudah terlebih dahulu dibawa, polisi hanya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) saja serta mengamankan barang bukti berupa 2 buah martil pengahuncur tembok, sepasang sendal jepit serta bebatuan yang masih ada bercak darah. Selanjutnya, lokasi itu langsung dipasang police line sebagai tanda kalau lokasi itu masih dalam penguasaan penyelidikan.

“Kita akan periksa orang-orang yang membawa jenazah korban itu. Jangan main bawa saja, kalau benar ketimpa reruntuhan, kalau dipukul martil bagaimana. Jangan nantinya setelah jenazah dikubur baru pihak keluarga curiga dan mau menuntut,” ungkap Kapolsek Medan Area Kompol Rama S Putra yang ditemui Sumut Pos di lokasi kejadian.

Sementara itu, sepulangnya pihak Polsek Medan Area dari rumah duka, diketahui kalau pihak keluarga korban tidak keberatan atas kejadian itu. Bahkan, pihak keluarga korban sudah pasrah dan meyakini kalau kejadian itu merupakan musibah sehingga jenazah tidak divisum.

“Pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan tidak keberatan. Mereka yakin ini murni kecelakaan,” tambah Rama melalui Kanit Reskrim Polsek Medan Area, AKP J Banjarnaho. (mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/