Hilal Tertutup Awan
Sebelumnya, Ketua Tim Hisab dan Rukyat Sumut, Tohar Bayoangin mengungkapkan, wujud hilal memang tidak bisa tampak di Sumut lantaran tertutup awan. Tak hanya di Medan, awan gelap juga menyelimuti Sorkam, Tapanuli Tengah yang menjadi lokasi pemantauan hilal. Namun begitu diyakini, awal Ramadan jatuh hari ini, Sabtu (27/5).
“Sebenarnya, bila cuaca cerah, hilal dapat terlihat di Medan, namun cuaca mendung membuat hilal tidak terlihat dari Medan,” ujarnya di anjungan Lantai 9 Kantor Gubernur Sumut, Jumat (26/5).
Dijelaskannya, pengamatan hilal tahun ini merupakan yang pertama sekali dilakukan di dua tempat di Sumut. Yakni di anjungan Lantai 9 Kantor Gubernur Sumut dan Pantai Binasi, Sorkam, Tapteng. Dia berharap, tahun depan metode pengamatan serupa bisa memperlihatkan hilal kepada masyarakat. Dikatakannya, rukyatul hilal sebagai wujud nyata komitmen pemerintah melaksanakan perintah syar’i terhadap penentuan penanggalan awal bulan qomariah yang menyangkut ibadah. Hasil pengamatan yang dilakukan pihaknya itu, akan dilaporkan ke Kementerian Agama sebagai masukan pada sidang istbat Menteri Agama RI di Jakarta, kemarin sore.
Kepala Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Edison Kurniawan menuturkan, kriteria yang ditetapkan Konferensi Internasional 1978 di Istambul menyatakan, jika hilal tidak terlihat, maka awal bulan qomariah ditentukan berdasarkan tinggi hilal mininal 5 derajat dan elengasi minimal 8 derajat. Sedangkan ketentuan Taqwin Standard MABIMS menyatakan, jika hilal tidak terlihat, maka awal bulan qomariah, ditentukan berdasarkan tinggi hilal sekurang-kurangnya 2 derajat dan elegasi minimal 3 derajat. Dan umur bulan minimal 8 jam.
“Sementara di Sumut ukuran waktunya sudah memenuhi, sudah lebih dari 8 derajat,” ucapnya.
Dijelaskannya, waktu konjungsi atau ijtima terbenamnya matahari di Kota Medan, pada jam 18.31 WIB, dan di Sorkam 18.28 WIB. Saat matahari terbenam, Kamis (25/5), di Indonesia posisi hilal masih -6 hingga -7, di bawah matahari. Saat matahari terbenam, Jumat (26/5), dengan ketinggian 8,5 derajat hingga 8,75. “Nilai sudah menunjukkan angka positif, berarti sudah di atas matahari. Di Medan, 8,8,35 menit elengasi 9,7 derajat,” terang dia.
Wakil Gubernur Sumut, Nurhajizah menuturkan hasil pelaksanaan Rukyatul Hilal dan hisab di Sumut harus diyakini. Karenanya, kita harus menjaga silaturahmi dan menjadi perekat. “Agar umat Islam lebih tenang beribadah, khususnya dalam Ramadhan,” tukasnya.
Sementara itu, pemantauan hilal juga dilakukan di gedung UMSU, Jalan Denai Medan Denai. Dikabarkan, pemantauan di sana yang dihadiri Walikota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin dan Ketua MUI Kota Medan, Prof Dr H M Hatta itu, juga tidak dapat melihat hilal. (ain/bal/adz)