Sementara dari sisi ekonomi, ledakan bom yang terjadi di Jakarta tidak mempengaruhi ekonomi di Medan maupun Sumut. Terlihat kinerja pasar keuangan yang masih tetap bagus. “Tentunya kita mengecam tindakan teror seperti itu. Namun, pada dasarnya investor sudah sangat memahami bahwa ledakan bom itu bukan hal yang berkorelasi langsung terhadap ekonomi,” ujar pengamat ekonomi dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut), Gunawan Benjamin.
Meski demikian, sambungnya, pemerintah perlu melakukan upaya-upaya lanjutan termasuk memberantas jaringan teroris itu sendiri. Upaya pencegahan perlu dilakukan agar semuanya menjadi lebih terkendali. Sebeab, intensitas serangan teror serta kualitasnya nantinya bisa mempengaruhi ekonomi.
“Apakah berpengaruh ke perekonomian Sumut, saya menilai ledakan bom di Jakarta tidak mempengaruhi. Akan tetapi, pada dasarnya serangkaian serangan teror tersebut bisa mempengaruhi perekonomian nasional. Namun, untuk saat ini serangan tersebut masih jauh dari kata mempengaruhi ekonomi nasional tanpa terkecuali perekonomian Sumut,” cetusnya.
Sementara itu, usai menunaikan Salat Jumat kemarin, ratusan personel Polres Langkat melaksanakan Salat Gaib untuk korban bom di Kampung Melayu, Jakarta. Mereka juga mengkhusukan doa kepada personel yang meninggal dunia dalam insiden tersebut. Mereka berharap agar korban yang meninggal diterima disisiNya. Dan keluarga yang ditinggalkan dapat diberi ketabahan.
“Perbuatan tersebut benar-benar terkutuk. Kita harapkan jangan ada lagi tindakan kejam seperti itu dan perbuatan itu memang benar-benar tidak manusiawi,” sebut Riyan, seorang jamaah.
Dirinya juga berharap, agar ke depan Indonesia dapat aman dan sejahtera. Jangan ada lagi tindakan yang tidak manusiawi ini terulang lagi. “Saya sebagai warga hanya ingin Indonesia maju dan aman serta nyaman. Sehingga masyarakat dapat beraktifitas dengan baik tanpa ada rasa cemas elsedikitpun saat keluar rumah,” hara dia. (dvs/ris/bam/adz)