26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Istri Syawaludin Nangis-nangis Minta Jangan Dikucilkan Warga

Syawaluddin Pakpahan, salahsatu teroris yang menyerang Mapoldasu, Minggu (25/6/2017) dinihari.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Syawaluddin Pakpahan ditembak dan ditangkap polisi atas kasus penyerangan Mapoldasu dan terlibat jaringan teroris hingga mengakibatkan Aiptu Martua Sigalingging tewas.

Masnitha Manik, istri Syawaludin, dan keempat anaknya sudah dipulangkan penyidik pada Senin (26/7) sore.

“Sudah dipulangkan mereka kemarin sore. Banyak juga warga yang datang menemui mereka” ungkap tetangga Syawaludin yang minta namanya jangan ditulis.

Diungkap pria 30-an tahun ini, istri Syawaludin meminta kepada warga agar mereka tidak dikucilkan dari lingkungan tempat tinggal mereka. “Istri dan anak-anaknya sempat nangis-nangis ketika disambangi warga,” sebutnya.

Sementara itu, ketika Sumut Pos menyambangi kediaman Syawaludin, tampak garis polisi yang sebelumnya terpasang sudah dicopot. Bahkan terlihat beberapa helai pakaian sudah bergantungan di jerajak rumahnya. Pintu jerajak besi rumahnya pun digembok dari dalam.

Ketika Sumut Pos memanggil orang yang berada di dalam rumah, seorang perempuan paruh baya mengenakan baju terusan menjawab sahutan Sumut Pos.

Wanita berkerudung coklat muda itupun mempertanyakan maksud kedatangan Sumut Pos. Setelah diberikan penjelasan, wanita tersebut yang masih di dalam rumah dengan pintu setengah terbuka, mengaku tidak mau memberikan keterangan apapun.

“Bapak kalau mau nanya-nanya sama suami saya ke Rumah Sakit Brimobdasu saja. Di sana sudah jelas semuanya,” terangnya.

Pun begitu, Sumut Pos bertanya jika Istri Syawaludin ingin memberikan penjelasan berupa pembelaan terkait suaminya.

Akan tetapi, Masnitha tetap tidak mau memberikan komentar terkait aksi penyerangan yang dilakoni Syawaludin. “Sudahlah Pak, gak usah nanya-nanya lagi. Sama polisi aja ditanyai,” kata Masnitha sambil menutup pintunya. (han)

Syawaluddin Pakpahan, salahsatu teroris yang menyerang Mapoldasu, Minggu (25/6/2017) dinihari.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Syawaluddin Pakpahan ditembak dan ditangkap polisi atas kasus penyerangan Mapoldasu dan terlibat jaringan teroris hingga mengakibatkan Aiptu Martua Sigalingging tewas.

Masnitha Manik, istri Syawaludin, dan keempat anaknya sudah dipulangkan penyidik pada Senin (26/7) sore.

“Sudah dipulangkan mereka kemarin sore. Banyak juga warga yang datang menemui mereka” ungkap tetangga Syawaludin yang minta namanya jangan ditulis.

Diungkap pria 30-an tahun ini, istri Syawaludin meminta kepada warga agar mereka tidak dikucilkan dari lingkungan tempat tinggal mereka. “Istri dan anak-anaknya sempat nangis-nangis ketika disambangi warga,” sebutnya.

Sementara itu, ketika Sumut Pos menyambangi kediaman Syawaludin, tampak garis polisi yang sebelumnya terpasang sudah dicopot. Bahkan terlihat beberapa helai pakaian sudah bergantungan di jerajak rumahnya. Pintu jerajak besi rumahnya pun digembok dari dalam.

Ketika Sumut Pos memanggil orang yang berada di dalam rumah, seorang perempuan paruh baya mengenakan baju terusan menjawab sahutan Sumut Pos.

Wanita berkerudung coklat muda itupun mempertanyakan maksud kedatangan Sumut Pos. Setelah diberikan penjelasan, wanita tersebut yang masih di dalam rumah dengan pintu setengah terbuka, mengaku tidak mau memberikan keterangan apapun.

“Bapak kalau mau nanya-nanya sama suami saya ke Rumah Sakit Brimobdasu saja. Di sana sudah jelas semuanya,” terangnya.

Pun begitu, Sumut Pos bertanya jika Istri Syawaludin ingin memberikan penjelasan berupa pembelaan terkait suaminya.

Akan tetapi, Masnitha tetap tidak mau memberikan komentar terkait aksi penyerangan yang dilakoni Syawaludin. “Sudahlah Pak, gak usah nanya-nanya lagi. Sama polisi aja ditanyai,” kata Masnitha sambil menutup pintunya. (han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/