29 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Sempat Delay 10 Jam, Kloter 3 Debarkasi Medan Tiba Malam Hari di Asrama Haji

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Rombongan jamaah haji kelompok terbang (kloter) 3 Debarkasi Medan, asal Kabupaten Mandailing Natal dan Langkat, akhirnya sampai di Asrama Haji Medan, Rabu (26/6) malam sekira pukul 22.00 WIB. Rombongan sempat tertahan di Arab Saudi, lantaran pesawat Garuda yang akan membawa pulang jamaah mengalami delay selama 10 jam.

Rombongan jamaah haji yang berjumlah 360 orang ini, akhirnya tiba di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Rabu malam sekira pukul 19.13 WIB.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, H Ahmad Qosbi mengatakan delay 10 jam yang dialami jamaah haji pada awal-awal pemulangan merupakan hal yang biasa terjadi.

“Jam terbangnya itu sulit mengaturnya karena ratusan penerbangan (seluruh dunia) yang mau take off,” ujarnya kepada Sumut Pos, Kamis (27/6) sore.

Menurut Qosbi, masalah delay ini pihaknya tidak bisa berbuat banyak lantaran pihaknya hanya mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan pihak maskapai.

“Seperti tahun semalam diawal-awal kloter 1 delay 11 jam, tapi tahun ini kloter 1 aman-aman aja. Tapi sebenarnya itu teknik pernerbangan lah di Arab Saudi dan mereka (Garuda) bukan sengaja (delay) seperti itu,” katanya.

Menurutnya, pihaknya mengaku telah menyurati pihak Garuda agar kejadian tersebut tidak terulang lagi. Karena kejadian serupa, kata Qosbi, sewaktu diawal pemberangkatan jamaah pihaknya langsung melakukan komplain ke pihak Garuda.

“Itu tetap (surati) waktu di awal keberangkatan. Kalau di KNO kemarin, memang ada beberapa kali kita surati ketika delay. Kalau delay diatas 4 jam kan harus ada kompensasi kasih makan (jamaah) kan gitu,” terangnya.

Hal yang sama kata Qosbi, juga berlaku untuk pemulangan jamaah haji yang mengalami delay. Pihak Garuda harus menanggung kompensasi dari makan sampai penginapan jamaah haji.

“Itu tetap kalau aturan penerbangan delay itu sampai diatas 4 jam harus mereka (Garuda) tanggung makannya,” jelasnya.

Kepala Kanwil Kemenag Sumut inipun berharap, kejadian serupa (delay) tidak terjadi lagi pada kloter-kloter Debarkasi Medan selanjutnya. “Kedepannya jangan lagi (delay) karna ini baru di awal-awal, supaya pulang menjadwalkan penerbangan itu,” pungkasnya. (man/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Rombongan jamaah haji kelompok terbang (kloter) 3 Debarkasi Medan, asal Kabupaten Mandailing Natal dan Langkat, akhirnya sampai di Asrama Haji Medan, Rabu (26/6) malam sekira pukul 22.00 WIB. Rombongan sempat tertahan di Arab Saudi, lantaran pesawat Garuda yang akan membawa pulang jamaah mengalami delay selama 10 jam.

Rombongan jamaah haji yang berjumlah 360 orang ini, akhirnya tiba di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Rabu malam sekira pukul 19.13 WIB.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, H Ahmad Qosbi mengatakan delay 10 jam yang dialami jamaah haji pada awal-awal pemulangan merupakan hal yang biasa terjadi.

“Jam terbangnya itu sulit mengaturnya karena ratusan penerbangan (seluruh dunia) yang mau take off,” ujarnya kepada Sumut Pos, Kamis (27/6) sore.

Menurut Qosbi, masalah delay ini pihaknya tidak bisa berbuat banyak lantaran pihaknya hanya mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan pihak maskapai.

“Seperti tahun semalam diawal-awal kloter 1 delay 11 jam, tapi tahun ini kloter 1 aman-aman aja. Tapi sebenarnya itu teknik pernerbangan lah di Arab Saudi dan mereka (Garuda) bukan sengaja (delay) seperti itu,” katanya.

Menurutnya, pihaknya mengaku telah menyurati pihak Garuda agar kejadian tersebut tidak terulang lagi. Karena kejadian serupa, kata Qosbi, sewaktu diawal pemberangkatan jamaah pihaknya langsung melakukan komplain ke pihak Garuda.

“Itu tetap (surati) waktu di awal keberangkatan. Kalau di KNO kemarin, memang ada beberapa kali kita surati ketika delay. Kalau delay diatas 4 jam kan harus ada kompensasi kasih makan (jamaah) kan gitu,” terangnya.

Hal yang sama kata Qosbi, juga berlaku untuk pemulangan jamaah haji yang mengalami delay. Pihak Garuda harus menanggung kompensasi dari makan sampai penginapan jamaah haji.

“Itu tetap kalau aturan penerbangan delay itu sampai diatas 4 jam harus mereka (Garuda) tanggung makannya,” jelasnya.

Kepala Kanwil Kemenag Sumut inipun berharap, kejadian serupa (delay) tidak terjadi lagi pada kloter-kloter Debarkasi Medan selanjutnya. “Kedepannya jangan lagi (delay) karna ini baru di awal-awal, supaya pulang menjadwalkan penerbangan itu,” pungkasnya. (man/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/