27.8 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Polisi Tembak Kepala Sendiri

MEDAN-Diduga karena cekcok dengan istri T br Tarigan seorang polisi di jajaran Satuan Ranmor Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut bernama Bripka Dolly Fransiskus Napitupulu (36) mengakhiri hidupnya secara tragis, dengan menembakkan senjata api miliknya ke kepalanya sendiri, Selasa (26/7) malam.
Mayat Bripka Dolly Fransiskus Napitupulu pertama kali ditemukan ayahnya, Bapak Napitupulu  di dalam kamar rumahnya di Jalan Iskandar Muda, Pringgan Medan sekira pukul 19.00 WIB.

Pertama kali ditemukan, posisi jenazah Bripka Dolly sudah terlentang bersimbah darah dengan luka di kepala sebelah kanan tembus ke kiri dan di tangan kanannya memegang senjata api (senpi) miliknya.

“Saat masuk kamar, saya melihat anak saya dalam posisi terlentang. Dan saya pikir sedang tidur, saat saya lebih dekat ternyata sudah bersimbah darah. Katanya memang dalam seminggu ini, sering terjadi cekcok mulut dengan istrinya,” terang Pak Napitupulu.

Melihat kondisi itu, keluarga langsung membawa jenazah Bripka Dolly ke RSU Herna. Karena korban sudah tewas akhirnya keluarga membawa jenazah Bripka Dolly tersebut ke RSU Pirngadi Medan untuk keperluan otopsi.
Di RSU Pirngadi, pihak keluarga tidak bersedia memberi keterangan mengenai kejadian itu.
Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Sumut Kombes Pol Agus Andrianto yang ditemui di Rumah Sakit Herna Jalan Sriwijaya Medan membenarkan, Bripka Dolly F Napitupulu adalah personel polisi di jajarannya.

“Dia benar bertugas di Direskrimum Polda, dan saat ini kita masih melakukan pemeriksaan,” terangnya.
Agus Andryanto mengatakan, motif sementara, Doli tewas akibat bunuh diri. Tim forensik masih melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian.

“Dugaan sementara, tewas karena bunuh diri. Tim forensik masih bekerja memeriksa jenazah korban,” kata Agus.
Dugaan tersebut diperkuat dengan ditemukannya surat yang ditulis Doli sesaat sebelum melakukan bunuh diri. Surat tersebut berisi kalimat, “Abang masih mencintai kamu, Dek dan Ezer.” (ari/jon/mag-7)

MEDAN-Diduga karena cekcok dengan istri T br Tarigan seorang polisi di jajaran Satuan Ranmor Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut bernama Bripka Dolly Fransiskus Napitupulu (36) mengakhiri hidupnya secara tragis, dengan menembakkan senjata api miliknya ke kepalanya sendiri, Selasa (26/7) malam.
Mayat Bripka Dolly Fransiskus Napitupulu pertama kali ditemukan ayahnya, Bapak Napitupulu  di dalam kamar rumahnya di Jalan Iskandar Muda, Pringgan Medan sekira pukul 19.00 WIB.

Pertama kali ditemukan, posisi jenazah Bripka Dolly sudah terlentang bersimbah darah dengan luka di kepala sebelah kanan tembus ke kiri dan di tangan kanannya memegang senjata api (senpi) miliknya.

“Saat masuk kamar, saya melihat anak saya dalam posisi terlentang. Dan saya pikir sedang tidur, saat saya lebih dekat ternyata sudah bersimbah darah. Katanya memang dalam seminggu ini, sering terjadi cekcok mulut dengan istrinya,” terang Pak Napitupulu.

Melihat kondisi itu, keluarga langsung membawa jenazah Bripka Dolly ke RSU Herna. Karena korban sudah tewas akhirnya keluarga membawa jenazah Bripka Dolly tersebut ke RSU Pirngadi Medan untuk keperluan otopsi.
Di RSU Pirngadi, pihak keluarga tidak bersedia memberi keterangan mengenai kejadian itu.
Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Sumut Kombes Pol Agus Andrianto yang ditemui di Rumah Sakit Herna Jalan Sriwijaya Medan membenarkan, Bripka Dolly F Napitupulu adalah personel polisi di jajarannya.

“Dia benar bertugas di Direskrimum Polda, dan saat ini kita masih melakukan pemeriksaan,” terangnya.
Agus Andryanto mengatakan, motif sementara, Doli tewas akibat bunuh diri. Tim forensik masih melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian.

“Dugaan sementara, tewas karena bunuh diri. Tim forensik masih bekerja memeriksa jenazah korban,” kata Agus.
Dugaan tersebut diperkuat dengan ditemukannya surat yang ditulis Doli sesaat sebelum melakukan bunuh diri. Surat tersebut berisi kalimat, “Abang masih mencintai kamu, Dek dan Ezer.” (ari/jon/mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/