MEDAN-Dua kubu penggarap lahan di tanah garapan Jalan Muara, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang terlibat bentrokan, Jumat (26/7) siang.
Menurut Informasi yang dihimpun dari warga sekitar menyebutkan, bentrokan itu terjadi tak lama setelah sekitar 15 orang dari kubu penggarap datang ke lahan tersebut. Setiba di lokasi, 15 orang itu langsung memaki-maki warga sekitar yang sudah lama bermukim di lahan tersebut.
Selain memaki, ke-15 orang tersebut juga memukul dua orang warga sekitar. Tidak terima dengan itu, sejumlah warga lainnya langsung balik menyerang. Bentrok pun tak terhindarkan. Kedua kubu saling perang batu, kayu dan benda tumpul lainnya di atas lahan eks PTPN II ini.
Nurmaida Nainggolan, Sekretaris Kelompok Tani Masyarakat kompak bersatu mengklaim kalau lima belas orang yang datang ke lahan itu adalah orang suruhan.” Mereka suruhan dari perusahaan. Mereka datang dari tadi pagi langsung merusak palang kita. Mereka juga memukul dua warga kami,” kata Nurmaida.
Dikatakannya, lahan seluas 5 hektare itu ada sekitar 150 kepala keluarga yang menempati sejak dua tahun terakhir. “Kita sudah melaporkan ke instansi pemerintahan. Mereka juga sudah meninjau kesini 11 Juni 2013, makanya warga berani membangun dan menggarap lahan itu,” sebutnya.
Nurmaida menyebutkan, akibat kejadian itu ada dua orang warganya yang mengalami luka. Mereka adalah Master Pakpahan (37) dan Patar Munte (38). “Master Pakpahan mengalami luka koyak dibalok di bagian kepala. Kalau Patar mengalami luka pukulan juga di bagian kepala,” sebutnya.
Bentrokan itu, akhirnya mereda setelah dua kubu menarik diri masing-masing. Dalam kejadian itu tak ada petugas kepolisian yang terlihat di lokasi bentrok, namun, setelah kejadian baru lah personil kepolisian dari Polsek Percut Seituan terjun ke lokasi bentrokan ini.(gus)