MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan pedagang pasar Aksara menguasai dan memblokir Jalan AR Hakim yang berada tepat di depan gedung Pasar Aksara dan Buana Plaza yang telah terbakar, Selasa (26/7).
Pemblokiran itu dilakukan dengan cara membuka lapak berjualan di badan jalan. Akibatnya, arus lalu lintas dari Sukaramai dialihkan ke Jalan Ksatria.
Beberapa pedagang yang ditanya Sumut Pos mengaku pemblokiran itu dilakukan sejak Selasa (26/7) pagi.
Disebut mereka, hal itu dikarenakan belum ada kepastian relokasi terhadap mereka. Termasuk juga dengan penolakan terhadap relokasi ke MMTC, disebut para pedagang, menjadi dasar mereka melakukan aksi tersebut. “Pedagang Sukaramai kemarin juga boleh berdagang di tengah jalan, ” ujar beberapa pedagang berteriak.
Lebih lanjut, diteriakan para pedagang jika aksi itu mereka lakukan dikarenakan mereka membutuhkan biaya untuk kebutuhan sehari-hari. “Udah nggak tahan kami menunggu. Sudah menjerit perut kami, ” ungkap sejumlah pedagang.
Pantauan Sumut Pos, tampak pedagang berkumpul di 3 titik. Mulai dari simpang Jalan Ksatria, depan bekas gedung Buana Plaza yang terbakar dan di simpang Jalan HM Yamin. Mereka meletakkan triplek sebagai alas, kemudian meletak barang dagangan mereka di atasnya. Namun, tidak terlihat ada pembeli yang membeli barang dagangan tersebut.
Sementara itu, akibat pemblokiran jalan itu, terlihat sejumlah toko di jalan yang diblokir, sepi pengunjung, meski tetap beraktifitas seperti biasanya. Namun, tidak ada keluhan disampaikan pemilik toko terhadap pedagang yang memblokir jalan itu. Termasuk toko-toko yang ada di seberang eks gedung Buana Plaza dan Pasar Aksara, terlihat tidak seramai biasa.
“Kalau jumlah pembeli ya berkurang, dibanding saat Buana Plaza dan Pasar Aksara beroperasi,” ungkap beberapa pemilik toko saat ditanyai Sumut Pos.
Sekira pukul 14.00 WIB, ratusan Polisi Pamong Praja yang datang, mendatangi para pedagang, meminta untuk lapak digeser ke pinggir. Hal tersebut, terlihat diindahkan sejumlah pedagang. Namun sebagian pedagang lain, tampak sempat menolak, sehingga terjadi ketegangan.
“Kami buka mau berjualan saja di sini. Mana muat kalau semua pedagang yang dulu jualan di Pasar Aksara, ditampung di sini. Kami minta Wali Kota datang ke sini dan memberi kepastian. Jadi jangan ada yang minggir, ” teriak sejumlah pedagang yang menolak.
Melihat keadaan itu, Kapolsek Percut Seituan, Kompol Lesman Zendrato mendatangi sejumlah pedagang. Kepada pedagang disebut Lesman kalau hal itu, telah mengganggu ketertiban umum. Oleh karena itu, Lesman meminta untuk pedagang menyampaikan aspirasi secara tertib dan tidak mengganggu kepentingan umum. Namun, himbauan itu terlihat diabaikan karena hingga pukul 15.00 WIB, jalan yang diblokir, belum juga dibuka.