Sebelum lolos seleksi tim Paskibraka Istana Negara, dia berjuang terlebih dahulu di tingkat Kota Medan. Kemudian, berlanjut ke level provinsi hingga akhirnya dipilih berangkat ke Jakarta.
“Sesi latihan biasa seminggu tiga kali, dan saya bergabung dalam tim Paskibra SMA Negeri 1 sejak kelas X. Namun, ketika mengikuti seleksi menuju Istana Negara, latihan setiap hari selepas pulang sekolah,” sebutnya.
Dia melanjutkan, memang cukup lelah dan menguras stamina. Akan tetapi, melihat hasil yang dicapai rasanya terbayar dan tak sia-sia.
“Kalau mau berlatih dengan keras dan sungguh-sungguh, pasti hasilnya akan maksimal. Akan tetapi, tidak lupa juga berdoa agar diberikan yang terbaik,” imbuh Faldy.
Kesertaan Faldy menjadi tim Paskibra Nasional, merupakan yang pertama setelah perwakilan Kota Medan absen 3 tahun terakhir. Dia bersaing dengan 800 siswa-siswi terbaik dari seluruh SMA di Kota Medan sebelum mengikuti seleksi tingkat Sumut dan nasional.
Namun, Faldy tak sendirian. Ia ditemani Ruth Cheline Egleysya Purba, siswi kelas X SMA Negeri 2 Binjai yang juga lolos seleksi.
Keberhasilan yang diraih Ruth Cheline Eglesya Purba, menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Kota Binjai. Sebab, sudah lebih dari 33 tahun tidak pernah lagi mengirimkan wakilnya untuk bergabung ke dalam Tim Paskibraka.
Sementara, Wakil Kepala SMA Negeri 1 Medan Bidang Kesiswaan Drs Sutarto menuturkan, Faldy merupakan anak yang gigih dan rajin berlatih. Dia selalu mengikuti arahan pelatih dengan baik, yang didatangkan dari luar sekolah.
“Faldy menjadi anggota Paskibra SMA Negeri 1 Medan sejak tahun 2016, atau sejak bersekolah di sini. Mudah-mudahan keikutsertaannya menjadi bagian Paskibra Istana Negara dapat mengharumkan nama sekolah dan provinsi Sumut,” tuturnya. (ris)