25.6 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Uang Kurban Rp68Juta Dibawa Lari

Ketua Panitia Hilang sejak H-1 Idul Adha

MEDAN-Ketika umat Islam di Medan melakukan ibadah kurban, warga yang tinggal Jalan Brigjen Katamso, Gang Intan, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun hanya bisa gigit jari. Pasalnya uang Rp68,4 juta  untuk kurban yang telah mereka siapkan dibawa lari sang ketua panitia, M Tahib Istofa.

SALAT: Suasana  jalanan depan Masjid Al Mahsun Medan saat Salat Idul Adha digelar, Jumat (26/10).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
SALAT: Suasana di jalanan depan Masjid Al Mahsun Medan saat Salat Idul Adha digelar, Jumat (26/10).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Alhasil, ratusan warga Lingkungan XI dan XIII, Kampung Baru, Medan Maimun pun harus kecewa di Hari Raya Idul Adha.

“Uang yang dilarikannya itu merupakan dana yang sudah disetor 57 peserta kurban sejak 10 bulan terakhir. Kalau jumlah hewannya 8 ekor lembu dan 1 ekor  kambing,” ujar Muhammad Fauzi (34), Sekretaris Panitia Kurban Musalan
Al Karim, Jumat (26/10) petang.

Dikatakannya, kejanggalan sudah terlihat sehari sebelum pelaksanaan Idul Adha. Hewan yang mau dikurban tak kunjung tiba. “Biasanya, sehari sebelum Idul Ahda, atau malam harinya hewan kurban sudah datang. Namun, sampai malam hari tidak ada seekor pun hewan kurban yang didatangkan kemari,” jelas Fauzi.

Merasa heran, Fauzi dan warga lainnya mencoba menghubungi nomor telepon seluler M Tahib Istofa. Namun, sang ketua panitia tak bisa dihubungi. “Karena kami sudah merasa curiga, kami langsung mencoba nelepon ke nomor HP-nya. Tapi HP nya gak aktif,” katanya.

Karena tak mendapat tanggapan, peserta kurban dan warga sempat menyidang istri Thaib di Musala Al Karim. Dari pertemuan itu diketahui Thaib sempat mengirim SMS selamat tinggal kepada istrinya, sesaat setelah melarikan diri. “Maafkan papa, kalo ada umur panjang kita bertemu lagi. Itulah sms singkat M Tahib kepada istrinya,” beber Fauzi.

Dikatakan Fauzi, hewan kurban itu rencananya akan dibagikan kepada 239 rumah tangga penerima kupon kurban. Dia dan warga lainnya juga sama sekali tidak merasa curiga dengan Thahib. Soalnya, dia sudah sekitar 10 tahun tinggal di Gang Intan bersama istri dan 3 orang anaknya. “Orangnya juga parlente, katanya dia pemborong. Dua tahun terakhir dia yang menyediakan hewan kurban di daerah ini. Biasanya lancar, makanya kami tidak menyangka sama sekali,” beber Fauzi.
Dikatakan Fauzi, sejak 3 tahun terakhir pelaksanaan kurban di daerah tempat tinggalnya tidak pernah terhambat. Namun, semenjak M Tahib diangkat menjadi ketua panitia kurban yang baru, malah berantakan. “Dia tega mengecewakan warga sini. Sebelumnya, dia cuma sebagai penyedia hewan kurban” kata Fauzi. Merasa tidak senang dengan perlakuan tersebut, warga pun mengadu ke Polsek Medan Kota.

Arif, warga sekitar mengatakan, mereka sempat melihat M Tahib Kamis (25/10) petang. “Hari Kamis dia masih kelihatan. Tapi sekarang ‘gak tahu ke mana rimbanya,” imbuhnya.
Sementara itu, Fahmi, seorang peserta kurban, mengakui pasrah dengan kejadian ini. “Mau gimana lagi. Mudah-mudahan niat saja pun sudah sampailah ibadah ini,” ucapnya.
Saat ini, istri M Tahib dan sejumlah panitia kurban berupaya mencari pria ini. Bahkan, warga dan kepling setempat melakukan pengejaran ke daerah Galang dan Tanjungmorawa.
Novi, mertua pelaku yang sempat ditemui Sumut Pos di rumah Tahib enggan berkomentar banyak. “Masih dicari. Saya mertuanya,” ujarnya singkat sembari langsung menutup pintu rumahnya. (mag-12/jon)

Ketua Panitia Hilang sejak H-1 Idul Adha

MEDAN-Ketika umat Islam di Medan melakukan ibadah kurban, warga yang tinggal Jalan Brigjen Katamso, Gang Intan, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun hanya bisa gigit jari. Pasalnya uang Rp68,4 juta  untuk kurban yang telah mereka siapkan dibawa lari sang ketua panitia, M Tahib Istofa.

SALAT: Suasana  jalanan depan Masjid Al Mahsun Medan saat Salat Idul Adha digelar, Jumat (26/10).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
SALAT: Suasana di jalanan depan Masjid Al Mahsun Medan saat Salat Idul Adha digelar, Jumat (26/10).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Alhasil, ratusan warga Lingkungan XI dan XIII, Kampung Baru, Medan Maimun pun harus kecewa di Hari Raya Idul Adha.

“Uang yang dilarikannya itu merupakan dana yang sudah disetor 57 peserta kurban sejak 10 bulan terakhir. Kalau jumlah hewannya 8 ekor lembu dan 1 ekor  kambing,” ujar Muhammad Fauzi (34), Sekretaris Panitia Kurban Musalan
Al Karim, Jumat (26/10) petang.

Dikatakannya, kejanggalan sudah terlihat sehari sebelum pelaksanaan Idul Adha. Hewan yang mau dikurban tak kunjung tiba. “Biasanya, sehari sebelum Idul Ahda, atau malam harinya hewan kurban sudah datang. Namun, sampai malam hari tidak ada seekor pun hewan kurban yang didatangkan kemari,” jelas Fauzi.

Merasa heran, Fauzi dan warga lainnya mencoba menghubungi nomor telepon seluler M Tahib Istofa. Namun, sang ketua panitia tak bisa dihubungi. “Karena kami sudah merasa curiga, kami langsung mencoba nelepon ke nomor HP-nya. Tapi HP nya gak aktif,” katanya.

Karena tak mendapat tanggapan, peserta kurban dan warga sempat menyidang istri Thaib di Musala Al Karim. Dari pertemuan itu diketahui Thaib sempat mengirim SMS selamat tinggal kepada istrinya, sesaat setelah melarikan diri. “Maafkan papa, kalo ada umur panjang kita bertemu lagi. Itulah sms singkat M Tahib kepada istrinya,” beber Fauzi.

Dikatakan Fauzi, hewan kurban itu rencananya akan dibagikan kepada 239 rumah tangga penerima kupon kurban. Dia dan warga lainnya juga sama sekali tidak merasa curiga dengan Thahib. Soalnya, dia sudah sekitar 10 tahun tinggal di Gang Intan bersama istri dan 3 orang anaknya. “Orangnya juga parlente, katanya dia pemborong. Dua tahun terakhir dia yang menyediakan hewan kurban di daerah ini. Biasanya lancar, makanya kami tidak menyangka sama sekali,” beber Fauzi.
Dikatakan Fauzi, sejak 3 tahun terakhir pelaksanaan kurban di daerah tempat tinggalnya tidak pernah terhambat. Namun, semenjak M Tahib diangkat menjadi ketua panitia kurban yang baru, malah berantakan. “Dia tega mengecewakan warga sini. Sebelumnya, dia cuma sebagai penyedia hewan kurban” kata Fauzi. Merasa tidak senang dengan perlakuan tersebut, warga pun mengadu ke Polsek Medan Kota.

Arif, warga sekitar mengatakan, mereka sempat melihat M Tahib Kamis (25/10) petang. “Hari Kamis dia masih kelihatan. Tapi sekarang ‘gak tahu ke mana rimbanya,” imbuhnya.
Sementara itu, Fahmi, seorang peserta kurban, mengakui pasrah dengan kejadian ini. “Mau gimana lagi. Mudah-mudahan niat saja pun sudah sampailah ibadah ini,” ucapnya.
Saat ini, istri M Tahib dan sejumlah panitia kurban berupaya mencari pria ini. Bahkan, warga dan kepling setempat melakukan pengejaran ke daerah Galang dan Tanjungmorawa.
Novi, mertua pelaku yang sempat ditemui Sumut Pos di rumah Tahib enggan berkomentar banyak. “Masih dicari. Saya mertuanya,” ujarnya singkat sembari langsung menutup pintu rumahnya. (mag-12/jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/