30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Ck ck ck… Tahun Ini Medan Gagal Raih Piala Adipura

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos Banjir di Kota Medan setiap kali hujan deras. Tahun ini, Pemko Medan gagal meraih Piala Adipura.
Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Banjir di Kota Medan setiap kali hujan deras. Tahun ini, Pemko Medan gagal meraih Piala Adipura.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan gagal mencetak quatrick (empat kali secara beruntun, Red) dalam meraih Piala Adipura. Pada penyerahan Piala Adipura oleh Kementerian Lingkungan Hidup, pada Senin (23/11) lalu, tak ada nama Kota Medan dalam daftar daerah yang menerima penghargaan sebagai kota terbersih dan teduh itu.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Medan, Arif Tri Nugroho ketika dikonfirmasi, mengakui kalau Kota Medan gagal meraih Piala Adipura tahun ini.

“Memang kita tidak diundang ketika Piala Adipura dibagikan,” kata Arif ketika dihubungi Sumut Pos, Kamis (26/11).

Menurutnya, penilain Adipura tahun ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, ada beberapa sektor atau kriteria yang standart penilaiannya ditingkatkan.

Pemberitahuan kepada daerah yang gagal menerima Adipura, kata dia, biasanya disampaikan satu bulan setelah pengumuman pemberian penghargaan. “Nanti kita akan diberitahu sektor mana saja yang nilainya rendah sampai akhirnya tidak mendapatkan Adipura untuk keempat kalinya,” ungkapnya.

Secara langsung, Arif mengaku belum menyampaikan berita tidak tercapainya target menerima Piala Adipura ini kepada Pj Wali Kota Medan, Randiman Tarigan. “Saya belum sempat beritahu langsung, tapi dengan Pak Sekda sudah saya sampaikan,” ungkapnya.

Kata dia, Sekda tidak berkecil hati meski target untuk menerima Piala Adipura untuk keempat kalinya tidak berhasil direalisasikan. “Yang penting sudah usaha,” ucap Arif meniru perkataan Sekda kepadanya.

Menyikapi gagalnya Kota Medan meraih Piala Adipura tahun ini, pengamat lingkungan, Jaya Arjuna menilai, hal ini merupakan sebuah kewajaran. Jaya mempertanyakan alasan dari tim penilai dari KLH sampai pada akhirnya memutuskan untuk memberikan Piala Adipura.

“Dari tiga tahun yang lalu, sebenarnya Pemko Medan tidak layak menerima Adipura,” sebutnya.

Persoalan banjir yang tidak mampu diselesaikan Pemko Medan, diakuinya menjadi faktor utama tidak mampunya untuk mempertahankan Piala Adipura. “Banjir itu penyebabnya saluran drainase yang tumpat atau tidak berfungsi dengan baik. Sementara penilaian yang diberikan kepada wilayah banjir itu 60, kalau mau dapat adipura harus dibenahi persoalan banjir itu,” tukasnya.

Tahun 2014 lalu, Kota Medan mampu meraih Piala Adipura kategori Kota Metropolitan. Ini merupakan penghargaan untuk kedua kalinya yang berhasil diraih secara berturut-turut, sebab tahun 2013, ibukota Provinsi Sumatera Utara juga telah memperoleh penghargaan serupa. Selain meraih penilaian tertinggi dari 109 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang mendapatkan Piala Adipura, Kota Medan juga sukses meraih Piala Kapaltaru yang diberikan kepada Syahdan, warga Kampung Sentosa Barat Lingkungan XX, Kelurahan Belawan Sicanang, Medan Belawan. (dik/adz)

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos Banjir di Kota Medan setiap kali hujan deras. Tahun ini, Pemko Medan gagal meraih Piala Adipura.
Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Banjir di Kota Medan setiap kali hujan deras. Tahun ini, Pemko Medan gagal meraih Piala Adipura.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan gagal mencetak quatrick (empat kali secara beruntun, Red) dalam meraih Piala Adipura. Pada penyerahan Piala Adipura oleh Kementerian Lingkungan Hidup, pada Senin (23/11) lalu, tak ada nama Kota Medan dalam daftar daerah yang menerima penghargaan sebagai kota terbersih dan teduh itu.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Medan, Arif Tri Nugroho ketika dikonfirmasi, mengakui kalau Kota Medan gagal meraih Piala Adipura tahun ini.

“Memang kita tidak diundang ketika Piala Adipura dibagikan,” kata Arif ketika dihubungi Sumut Pos, Kamis (26/11).

Menurutnya, penilain Adipura tahun ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, ada beberapa sektor atau kriteria yang standart penilaiannya ditingkatkan.

Pemberitahuan kepada daerah yang gagal menerima Adipura, kata dia, biasanya disampaikan satu bulan setelah pengumuman pemberian penghargaan. “Nanti kita akan diberitahu sektor mana saja yang nilainya rendah sampai akhirnya tidak mendapatkan Adipura untuk keempat kalinya,” ungkapnya.

Secara langsung, Arif mengaku belum menyampaikan berita tidak tercapainya target menerima Piala Adipura ini kepada Pj Wali Kota Medan, Randiman Tarigan. “Saya belum sempat beritahu langsung, tapi dengan Pak Sekda sudah saya sampaikan,” ungkapnya.

Kata dia, Sekda tidak berkecil hati meski target untuk menerima Piala Adipura untuk keempat kalinya tidak berhasil direalisasikan. “Yang penting sudah usaha,” ucap Arif meniru perkataan Sekda kepadanya.

Menyikapi gagalnya Kota Medan meraih Piala Adipura tahun ini, pengamat lingkungan, Jaya Arjuna menilai, hal ini merupakan sebuah kewajaran. Jaya mempertanyakan alasan dari tim penilai dari KLH sampai pada akhirnya memutuskan untuk memberikan Piala Adipura.

“Dari tiga tahun yang lalu, sebenarnya Pemko Medan tidak layak menerima Adipura,” sebutnya.

Persoalan banjir yang tidak mampu diselesaikan Pemko Medan, diakuinya menjadi faktor utama tidak mampunya untuk mempertahankan Piala Adipura. “Banjir itu penyebabnya saluran drainase yang tumpat atau tidak berfungsi dengan baik. Sementara penilaian yang diberikan kepada wilayah banjir itu 60, kalau mau dapat adipura harus dibenahi persoalan banjir itu,” tukasnya.

Tahun 2014 lalu, Kota Medan mampu meraih Piala Adipura kategori Kota Metropolitan. Ini merupakan penghargaan untuk kedua kalinya yang berhasil diraih secara berturut-turut, sebab tahun 2013, ibukota Provinsi Sumatera Utara juga telah memperoleh penghargaan serupa. Selain meraih penilaian tertinggi dari 109 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang mendapatkan Piala Adipura, Kota Medan juga sukses meraih Piala Kapaltaru yang diberikan kepada Syahdan, warga Kampung Sentosa Barat Lingkungan XX, Kelurahan Belawan Sicanang, Medan Belawan. (dik/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/