DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sumut bekerja sama dengan PLN dan pemerintahan desa, menggelar acara bertajuk Peduli Generasi Emas di Desa Marindal 2, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, Jumat (26/11).
Acara ini merupakan program peningkatan kesehatan melalui pendampingan untuk ibu dan anak di 1.000 hari pertama kehidupan.
Ketua AIMI Sumut, RA Dwi Pujiastuti menjelaskan, tujuan dari program ini, untuk mencegah stunting dengan pendampingan kesehatan anak di bawah usia 2 tahun, terutama mendampingi 1.000 hari pertama kehidupan.
Hal ini, lanjutnya, diwujudkan melalui kehamilan yang sehat, pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif, dan ASI hingga 2 tahun, sert intervensi gizi dengan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas.
“Program ini telah menjangkau 100 ibu hamil melalui kelas dampingan ibu hamil sehat dan kelas ibu menyusui bahagia. Selain itu, juga menjangkau 120 ibu yang memiliki anak di bawah usia 2 tahun, melalui intervensi gizi berupa dukungan pemberian makanan tambahan balita dan peningkatan pelayanan di Posyandu,” ungkap Dwi usai acara.
Di samping itu, lanjut Dwi, ada juga pendampingan melalui kelas ayah ASI, serta peningkatan kapasitas kader-kader kesehatan masyarakat.
“AIMI sangat mengapresiasi dukungan dari pihak desa, kecamatan, dan CSR PLN Peduli. Harapannya, desa ini menjadi inspirasi bagi desa lain, untuk pencegahan stunting di masyarakat,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan, Kabupaten Deliserdang menjadi satu lokus pencegahan stunting. Program Peduli Generasi Emas ini, telah dilaksanakan di Desa Marindal 2, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, oleh AIMI Sumut. Program ini didukung oleh Corporate Social Responsibility (CSR) PLN Peduli dari PT PLN Persero Unit Induk wilayah Sumut selama satu tahun, sebagai model dan harapannya dapat direplikasi ke daerah lain.
“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Stunting merupakan masalah gizi utama di Indonesia,” jelas Dwi lagi.
Dwi menyebutkan, penyebab stunting berasal dari berbagai hal, seperti kondisi ekonomi dan sosial, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan asupan gizinya. Sebanyak 3 dari 10 anak di Sumut mengalami stunting.
“Permasalahan stunting terjadi mulai dari kandungan dan baru terlihat ketika anak sudah menginjak usia 2 tahun, yang ditandai dengan tinggi badan di bawah standar pertumbuhan. Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya,” bebernya.
Camat Patumbak Syahdin Setia Budi Pane, melalui Ketua TP PKK Desa Marindal 2, Florida Silalahi mengatakan, kegiatan yang berlangsung dan ilmu yang diberikan tidak pernah berakhir di desa ini, tapi akan terus dilanjutkan agar Desa Marindal 2 dapat menjadi yang terdepan.
“Kami juga memberikan penghargaan atas kinerja Posyandu dan juga ibu-ibu yang telah berhasil mengubah perilaku menyusui, menunjukkan bukti nyata dari program setahun ini. Kami pun akan melibatkan AIMI ke depannya dalam penguatan kader desa,” ujarnya.
Sementara itu, CSR PLN Peduli, Yasmin Lukman, mengucpakan terima kasih kepada Camat Patumbak dan Kepala Desa Marinda 2, yang sudah menerima dan melaksanakan program selama setahun.
“Semoga desa ini nantinya melahirkan generasi yang luar biasa. Kami juga siap berkolaborasi untuk melanjutkan program menjangkau desa yang lebih luas lagi,” pungkasnya. (dwi/saz)