30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kapoldasu: Coba Lihat Pelangi, Kalau Warnanya Satu, Apakah Masih Indah?

Kapoldasu
Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, menyalami jemaat di Gereja Katolik Paroki Santo Paulus, Senin (26/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suasana khidmat pada perayaan Natal di Gereja Katolik Paroki Santo Paulus di Jalan HM Joni, mendadak berubah menjadi penyambutan, Senin (26/12). Soalnya, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel didampingi pejabat utama memantau perayaan Natal 2016 di gereja tersebut.

Tak hanya Gereja Katolik Paroki Santo Paulus, Rycko juga memantau perayaan Natal di Gereja HKBP Sudirman.

Sesampainya di Gereja Katolik Paroki Santo Paulus, Rycko kemudian disambut jemaat berusia 50 tahun ke atas yang saat itu tengah merayakan Natal. Kepada jemaat, Rycko berujar selamat Natal dan Tahun Baru 2017.

Menurut Rycko, perbedaan itu adalah anugerah. Selain itu, kata dia, perbedaan juga mengartikan keindahan dan sejak lahir manusia, sudah dilahirkan dengan perbedaan fisik maupun mental.

“Ada lahir tampan, ada juga yang lebih tampan. Begitu juga lahir cantik, ada yang lebih cantik. Tidak ada yang sama,” kata mantan ajudan Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Menurut dia, melalui lantunan musik yang dinyanyikan, keindahan perbedaan itu terasa. Perbedaan itu menjadi indah karena beberapa jenis suara dikolaborasikan, sehingga menghasilkan lagu yang baik.

Kata Rycko, perbedaan akan menjadi lebih indah jika disikapi dengan baik. Dia mengibaratkannya seperti pelangi yang muncul dari sejumlah warna hingga memancarkan warna yang indah.

“Coba lihat pelangi. Kalau warnanya satu, apakah masih indah,” katanya.

Tak lupa, Rycko meminta maaf kepada jemaat. Sebab, petugas dari TNI-Polri terus berkeliaran setiap harinya di tempat ibadah tersebut. Menurut Rycko, itu dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada jemaat.

Lebih lanjut, Rycko pun mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Sumut. Menurut dia, masyarakat telah bekerjasama dengan TNI-Polri dalam menjaga keamanan perayaan Natal di Sumut.

“Terimakasih atas jerih payah masyarakat dan anggota TNI-Polri,” tandas Jenderal bintang dua ini.

Sementara mewakili jemaat, Pastor Gereja Katolik Santo Paulus. Frans Porta Rumapea mengucapkan terimakasih kepada Kapolda Sumut yang bersedia untuk mampir sekaligus meninjau pengamanan ke gereja mereka.

“Terimakasih atas kedatangan bapak Kapolda Sumut,” Pastor. Pada kesempatan itu, sebuah ulos dipakaikan oleh jemaat kepada Rycko ketika lantunan lagu anak Medan menghibur. (ted)

Kapoldasu
Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, menyalami jemaat di Gereja Katolik Paroki Santo Paulus, Senin (26/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Suasana khidmat pada perayaan Natal di Gereja Katolik Paroki Santo Paulus di Jalan HM Joni, mendadak berubah menjadi penyambutan, Senin (26/12). Soalnya, Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel didampingi pejabat utama memantau perayaan Natal 2016 di gereja tersebut.

Tak hanya Gereja Katolik Paroki Santo Paulus, Rycko juga memantau perayaan Natal di Gereja HKBP Sudirman.

Sesampainya di Gereja Katolik Paroki Santo Paulus, Rycko kemudian disambut jemaat berusia 50 tahun ke atas yang saat itu tengah merayakan Natal. Kepada jemaat, Rycko berujar selamat Natal dan Tahun Baru 2017.

Menurut Rycko, perbedaan itu adalah anugerah. Selain itu, kata dia, perbedaan juga mengartikan keindahan dan sejak lahir manusia, sudah dilahirkan dengan perbedaan fisik maupun mental.

“Ada lahir tampan, ada juga yang lebih tampan. Begitu juga lahir cantik, ada yang lebih cantik. Tidak ada yang sama,” kata mantan ajudan Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Menurut dia, melalui lantunan musik yang dinyanyikan, keindahan perbedaan itu terasa. Perbedaan itu menjadi indah karena beberapa jenis suara dikolaborasikan, sehingga menghasilkan lagu yang baik.

Kata Rycko, perbedaan akan menjadi lebih indah jika disikapi dengan baik. Dia mengibaratkannya seperti pelangi yang muncul dari sejumlah warna hingga memancarkan warna yang indah.

“Coba lihat pelangi. Kalau warnanya satu, apakah masih indah,” katanya.

Tak lupa, Rycko meminta maaf kepada jemaat. Sebab, petugas dari TNI-Polri terus berkeliaran setiap harinya di tempat ibadah tersebut. Menurut Rycko, itu dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada jemaat.

Lebih lanjut, Rycko pun mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Sumut. Menurut dia, masyarakat telah bekerjasama dengan TNI-Polri dalam menjaga keamanan perayaan Natal di Sumut.

“Terimakasih atas jerih payah masyarakat dan anggota TNI-Polri,” tandas Jenderal bintang dua ini.

Sementara mewakili jemaat, Pastor Gereja Katolik Santo Paulus. Frans Porta Rumapea mengucapkan terimakasih kepada Kapolda Sumut yang bersedia untuk mampir sekaligus meninjau pengamanan ke gereja mereka.

“Terimakasih atas kedatangan bapak Kapolda Sumut,” Pastor. Pada kesempatan itu, sebuah ulos dipakaikan oleh jemaat kepada Rycko ketika lantunan lagu anak Medan menghibur. (ted)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/