28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tergantung pada Dana Luar Negeri

Penanggulangan Penyakit TB

MEDAN- Anggaran penanggulangan Tuberculosis (TB) di Sumatera Utara berasal dari tiga pintu anggaran. APBD Sumut, bantuan Global Fund dan dana United States Agency for International Development (USAID). Dari tiga pintu anggaran itu, Amerika Serikat lebih peduli menanggulangi TB di Sumut daripada Pemprovsu.

Berdasarkan data yang diperoleh Sumut Pos, APBD Sumut tahun 2013 untuk penanganan TB di Sumut sebesar Rp350 juta, sedangkan bantuan Global Fund sebesar Rp6 miliar per tahun ditambah lagi dana dari USAID sebesar US Dollar 3,77 juta (Rp36.248.550.000) untuk tiga provinsi dibagi rata, artinya Sumut mendapatkan Rp12.082.850.000 untuk lima tahun.

Bantuan luar negeri untuk penderita TB di Sumut dilihat dari estimasi penderita TB pada tahun 2012 sebanyak 160 ribu jiwa. Ditemukan positif sebanyak 103 ribu jiwa. Besarnya jumlah itu bisa terus bertambah seiring penyakit TB mudah menular melalui udara.

Executive Director of Jaminan Kesejahteraan Masyarakat (JKM) DR Delyuzar Sp Pk mengaku dibantu oleh USAID dengan anggaran dana USD3,77 juta selama 5 tahun untuk penanggulangan TB di wilayah Jakarta, Sumatera Barat dan Sumatera Utara atau setara Rp12.082.850.000 untuk lima tahun.
Pada prosesnya, paparnya JKM akan melakukan jemput bola kepada para penderita TB di Sumut.  Di Sumut, penyakit TB menduduki peringkat ke-4.
“Jemput bola akan dilakukan ke wilayah-wilayah pinggiran. Diharapkan pengentasan penyakit TB bisa mencapai target dan prevelansinya bisa menurun dengan baik,”katanya.

Melalui program ini, JKM bekerjasama dengan Dinkes Sumut untuk mendapatkan rumah sakit dan puskesmas rujukan, sehingga dana pengobatan juga bisa ditanggung pemerintah. Sedangkan USAID melalui JKM membantu untuk dana transportasi dan perawatan.

JKM juga meminta agar pemerintah daerah mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk TB ini. Karena selama ini, dana yang dianggarkan untuk penanggulangan TB kecil, dan hanya tergantung pada dana luar negeri.

Terpisah Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Sumut Sukarni Minggu (27/1) mengungkapkan, pada tahun 2013 untuk penanggulangan TB dari APBD Provinsi Sumut sebesar Rp350 juta. Jumlah tersebut naik dari tahun  2012 yang hanya Rp300 juta. Diakuinya, anggaran ini sangat kecil dan belum bisa menanggulangi penyakit TB di Sumut. Diperkirakan untuk 1 kasus, dibutuhkan dana Rp600.000/tahun dalam pengobatan.
Tambahnya, TB merupakan priooritas yang utama untuk mencegah peningkatan jumlah penderita TB.  (mag-2)

Penanggulangan Penyakit TB

MEDAN- Anggaran penanggulangan Tuberculosis (TB) di Sumatera Utara berasal dari tiga pintu anggaran. APBD Sumut, bantuan Global Fund dan dana United States Agency for International Development (USAID). Dari tiga pintu anggaran itu, Amerika Serikat lebih peduli menanggulangi TB di Sumut daripada Pemprovsu.

Berdasarkan data yang diperoleh Sumut Pos, APBD Sumut tahun 2013 untuk penanganan TB di Sumut sebesar Rp350 juta, sedangkan bantuan Global Fund sebesar Rp6 miliar per tahun ditambah lagi dana dari USAID sebesar US Dollar 3,77 juta (Rp36.248.550.000) untuk tiga provinsi dibagi rata, artinya Sumut mendapatkan Rp12.082.850.000 untuk lima tahun.

Bantuan luar negeri untuk penderita TB di Sumut dilihat dari estimasi penderita TB pada tahun 2012 sebanyak 160 ribu jiwa. Ditemukan positif sebanyak 103 ribu jiwa. Besarnya jumlah itu bisa terus bertambah seiring penyakit TB mudah menular melalui udara.

Executive Director of Jaminan Kesejahteraan Masyarakat (JKM) DR Delyuzar Sp Pk mengaku dibantu oleh USAID dengan anggaran dana USD3,77 juta selama 5 tahun untuk penanggulangan TB di wilayah Jakarta, Sumatera Barat dan Sumatera Utara atau setara Rp12.082.850.000 untuk lima tahun.
Pada prosesnya, paparnya JKM akan melakukan jemput bola kepada para penderita TB di Sumut.  Di Sumut, penyakit TB menduduki peringkat ke-4.
“Jemput bola akan dilakukan ke wilayah-wilayah pinggiran. Diharapkan pengentasan penyakit TB bisa mencapai target dan prevelansinya bisa menurun dengan baik,”katanya.

Melalui program ini, JKM bekerjasama dengan Dinkes Sumut untuk mendapatkan rumah sakit dan puskesmas rujukan, sehingga dana pengobatan juga bisa ditanggung pemerintah. Sedangkan USAID melalui JKM membantu untuk dana transportasi dan perawatan.

JKM juga meminta agar pemerintah daerah mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk TB ini. Karena selama ini, dana yang dianggarkan untuk penanggulangan TB kecil, dan hanya tergantung pada dana luar negeri.

Terpisah Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Sumut Sukarni Minggu (27/1) mengungkapkan, pada tahun 2013 untuk penanggulangan TB dari APBD Provinsi Sumut sebesar Rp350 juta. Jumlah tersebut naik dari tahun  2012 yang hanya Rp300 juta. Diakuinya, anggaran ini sangat kecil dan belum bisa menanggulangi penyakit TB di Sumut. Diperkirakan untuk 1 kasus, dibutuhkan dana Rp600.000/tahun dalam pengobatan.
Tambahnya, TB merupakan priooritas yang utama untuk mencegah peningkatan jumlah penderita TB.  (mag-2)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/