27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Mujur Group Terima Sertifikasi PEFC/IFCC, Siap Melaju Tembus Pasar Global

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua perusahaan besar bidang perkayuan, PT Gunung Raya Utama Timber Industries (Gruti) dan PT Mujur Timber yang bernaung dalam Mujur Group menerima sertifikasi Proframme  For the Endorsement of  Forest Sertification (PEFC) atau sistem sertifikasi hutan terkemuka di dunia dan mitranya di Indonesia IFCC (Indonesian Forestry Certification).

Kedua Sertifikasi pengelolaan hutan berkelanjutan kepada Mujur Group itu diterbitkan PT Beureau Veritas Indonesia.

“Mujur group merasa senang dan bangga bisa menerima dua sertifikat sekaligus jawaban dan jaminan kepercayaan publik terhadap pengelolaan hutan secara berkelanjutan,” kata Direktur PT Gruti, Washington Pane pada acara penyerahan sertifikat sekaligus syukuran Mujur Group di Hotel Emerald Garden, Senin (27/2) malam.

Menurut Washington Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) PT Gruti memiliki konsesi areal seluas 106.930 Ha yang tersebar di Nias Selatan, Dairi,Pakpak Bharat, Samosir dan Humbahas. Produksi kayu dalam bentuk logs  ini selanjutnya disuplay ke industri kayu, PT Mujur Timber di Sibolga.

“Sertifikat ini diberikan karena dalam  pengelolaan hutan yang kami lakukan tetap mengikuti aturan dan ketentuan yang diberlakukan dengan sistim silvikultur dan tata kelola yang diwajibkan dari Kementerian Hidup dan kehutanan,” katanya.

Washington menambahkan, bahwa sertifikat PEFC/IFCC ini melengkapi sertifikat yang sebelumnya sudah diperoleh perusahaan itu yakni VLK (Verifikasi Legalitas Kayu) dan Sertifikat PHPL (Pengelolaan Hutan Produksi Lestari).

“Jadi segala macam tudingan dan anggapan Mujur Group sebagai salah satu perusahaan perambah hutan ikut terbantahkan dengan keluarnya penghargaan ini,” tegas Washington.

Direktur Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hasil  Hutan (PBPH) PT Mujur Timber Yanses Ali optimis perusahaan yang berdiri sejak 30 tahun dan beroperasi di Kota Sibolga itu, semakin mengembangkan sayap bahkan terus melaju menembus pasar global.

“Kita optimis terus melaju menembus pasar Eropa dan Amerika, apalagi persyaratan yang cukup ketat serta  komitmen untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan telah mendapat penilaian melalaui sertifikat yang diberikan,” ucap Yansen usai menerima sertifikat yang langsung diberikan Pimpinan Bureau Veritas Indonesia, Christopher Lee Murray .

Selama ini pasar ekspor Mujur Timber telah ‘berlayar’ hingga Asia Pasifik di antaranya Cina, Kore Selatan, India, serta Selandia Baru.

Sementara Ketua Komda Sumut Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) , Simon Sidabukke menyampaikan apresiasi  dan ucapan selamat  kepada jajaran direksi PT Gruti dan Mujur Timber yang telah berhasil mermperoleh sertifikat IFCC dan PEFC.

Simon yang membacakan sambutan ketua APHI Pusat mengungkap bahwa saat ini semakin banyak pemegang PBPH yang berupaya menuju pengelolaan hutan lestari. Hal itu ditunjukkan dengan peningkatan capaian perolehan sertifikat mandatory dan voluntary.

Tahun 2022 sebanyak 177 PBPH  Hutan Alam dan 128 PBPH Hutan Tanaman telah memperoleh sertifikat  PHL skema mandatory. Berdasarkan data pemegang sertifikat pengelolaan lestari IFCC update  sampai dengan 23 Februari 2023 bahwa jumlah total pemegang sertifikat pengelolaan hutan lestari  IFCC-PEFC sebanyak 77 PBPH dengan total luas , 4,1 juta ha.

Menurutnya anggota APHI mendominasi  dari jumlah keseluruhan penerima sertifikat IFCC  tersebut. Sebanyak 74  PBPH (73 PBPH-HTI dan 1 PBPH -RE) telah bergabung dalam skema  IFCC-PEFC). “Adapun informasi produk yang saat ini tersertifikasi masih didominasi  oleh jenis produk roundwood (pulpwood),” katanya.

Lebih lanjut Simon menyampaikan peningkatan kinerja tersebut didasarkan pada kesadaran bahwa perolehan sertifikat pengelolaan hutan lestari merupakan upaya untuk menunjukkan  pengelolaan sumber daya hutan  yang baik sekaligus  pintu masuk dalam mencipatakan peluang pasar bagi produksi hasil hutan.

Hadir pada acara penyerahan sertifikat dan syukuran PT Mujura Group yakni Ketua Umum APKINDO Eddy Husodo, mewakili Dinas Kehutanan Sumut dan Dinas Lingkungan Hidup, serta jajaran Direksi Mujur Group yakni, Arsyad Lies, Rusmin Ali, Kendrik Ali dan Irwan Mulyadi.(dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua perusahaan besar bidang perkayuan, PT Gunung Raya Utama Timber Industries (Gruti) dan PT Mujur Timber yang bernaung dalam Mujur Group menerima sertifikasi Proframme  For the Endorsement of  Forest Sertification (PEFC) atau sistem sertifikasi hutan terkemuka di dunia dan mitranya di Indonesia IFCC (Indonesian Forestry Certification).

Kedua Sertifikasi pengelolaan hutan berkelanjutan kepada Mujur Group itu diterbitkan PT Beureau Veritas Indonesia.

“Mujur group merasa senang dan bangga bisa menerima dua sertifikat sekaligus jawaban dan jaminan kepercayaan publik terhadap pengelolaan hutan secara berkelanjutan,” kata Direktur PT Gruti, Washington Pane pada acara penyerahan sertifikat sekaligus syukuran Mujur Group di Hotel Emerald Garden, Senin (27/2) malam.

Menurut Washington Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) PT Gruti memiliki konsesi areal seluas 106.930 Ha yang tersebar di Nias Selatan, Dairi,Pakpak Bharat, Samosir dan Humbahas. Produksi kayu dalam bentuk logs  ini selanjutnya disuplay ke industri kayu, PT Mujur Timber di Sibolga.

“Sertifikat ini diberikan karena dalam  pengelolaan hutan yang kami lakukan tetap mengikuti aturan dan ketentuan yang diberlakukan dengan sistim silvikultur dan tata kelola yang diwajibkan dari Kementerian Hidup dan kehutanan,” katanya.

Washington menambahkan, bahwa sertifikat PEFC/IFCC ini melengkapi sertifikat yang sebelumnya sudah diperoleh perusahaan itu yakni VLK (Verifikasi Legalitas Kayu) dan Sertifikat PHPL (Pengelolaan Hutan Produksi Lestari).

“Jadi segala macam tudingan dan anggapan Mujur Group sebagai salah satu perusahaan perambah hutan ikut terbantahkan dengan keluarnya penghargaan ini,” tegas Washington.

Direktur Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hasil  Hutan (PBPH) PT Mujur Timber Yanses Ali optimis perusahaan yang berdiri sejak 30 tahun dan beroperasi di Kota Sibolga itu, semakin mengembangkan sayap bahkan terus melaju menembus pasar global.

“Kita optimis terus melaju menembus pasar Eropa dan Amerika, apalagi persyaratan yang cukup ketat serta  komitmen untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan telah mendapat penilaian melalaui sertifikat yang diberikan,” ucap Yansen usai menerima sertifikat yang langsung diberikan Pimpinan Bureau Veritas Indonesia, Christopher Lee Murray .

Selama ini pasar ekspor Mujur Timber telah ‘berlayar’ hingga Asia Pasifik di antaranya Cina, Kore Selatan, India, serta Selandia Baru.

Sementara Ketua Komda Sumut Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) , Simon Sidabukke menyampaikan apresiasi  dan ucapan selamat  kepada jajaran direksi PT Gruti dan Mujur Timber yang telah berhasil mermperoleh sertifikat IFCC dan PEFC.

Simon yang membacakan sambutan ketua APHI Pusat mengungkap bahwa saat ini semakin banyak pemegang PBPH yang berupaya menuju pengelolaan hutan lestari. Hal itu ditunjukkan dengan peningkatan capaian perolehan sertifikat mandatory dan voluntary.

Tahun 2022 sebanyak 177 PBPH  Hutan Alam dan 128 PBPH Hutan Tanaman telah memperoleh sertifikat  PHL skema mandatory. Berdasarkan data pemegang sertifikat pengelolaan lestari IFCC update  sampai dengan 23 Februari 2023 bahwa jumlah total pemegang sertifikat pengelolaan hutan lestari  IFCC-PEFC sebanyak 77 PBPH dengan total luas , 4,1 juta ha.

Menurutnya anggota APHI mendominasi  dari jumlah keseluruhan penerima sertifikat IFCC  tersebut. Sebanyak 74  PBPH (73 PBPH-HTI dan 1 PBPH -RE) telah bergabung dalam skema  IFCC-PEFC). “Adapun informasi produk yang saat ini tersertifikasi masih didominasi  oleh jenis produk roundwood (pulpwood),” katanya.

Lebih lanjut Simon menyampaikan peningkatan kinerja tersebut didasarkan pada kesadaran bahwa perolehan sertifikat pengelolaan hutan lestari merupakan upaya untuk menunjukkan  pengelolaan sumber daya hutan  yang baik sekaligus  pintu masuk dalam mencipatakan peluang pasar bagi produksi hasil hutan.

Hadir pada acara penyerahan sertifikat dan syukuran PT Mujura Group yakni Ketua Umum APKINDO Eddy Husodo, mewakili Dinas Kehutanan Sumut dan Dinas Lingkungan Hidup, serta jajaran Direksi Mujur Group yakni, Arsyad Lies, Rusmin Ali, Kendrik Ali dan Irwan Mulyadi.(dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/