Site icon SumutPos

Pemko-PT KAI Bahas Parkir Kendaraan Bisa Nginap

Terkait Jalur Kereta Api Medan-Kualanamu

MEDAN-Pemko Medan bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), mempersiapkan lahan parkir untuk kendaraan pribadi bagi penumpang di Stasiun Besar KA Medan.

Kebijakan itu untuk menunjang akses jalur kereta api Medan-Kualanamu Deliserdang dan pembangunan City Airport Terminal (CAT) berupa Pos City Check In, yang ditargetkan akan rampung November 2012.

Wali Kota Medan, Rahudman Harahap mengaku, masalah utama yang terjadi selama ini adalah terbatasnya lahan parkir di Stasiun Besar KA Medann
Sehingga, tak heran ketika kereta api datang ataupun mau berangkat, maka parkir berlapis di depan stasiun pun tak terelakkan, karena terbatasnya lahan parkir. Kondisi ini juga yang dapat menyebabkan kemacetan dan kesemrawutan lalulintas di kawasan tersebut.

Untuk itu, lanjut Rahudman, menunjang pembangunan akses jalur KA Medan-Kualanamu juga pembangunan City Airport Terminal atau Pos City Check In, makanya ketersediaan lahan parkir paling utama. Apalagi jika operasional Bandara Kualanamu sudah direalisasikan bisa saja masyarakat memakirkan kendaraan pribadinya di Stasiun Kereta Api dan berangkat menuju Bandara Kualanamu dengan KA lalu terbang ke luar negeri atau ke kota lain untuk beberapa hari.

Tak hanya itu, Rahudman juga mengatakan, Pemko Medan sudah melakukan rapat dengan Deputi Wapres dan Dirut PT KAI terkait operasional akses jalur KA Medan-Kuala Namu.

“Kita sudah menggelar rapat dengan Deputi Wapres bersama Dirut PT KAI, untuk pembangunan terminal stasiun serta beberapa pembangunan alternatif lainnya termasuk lahan parkir, dan sekarang pembangunan itu sedang kita persiapkan. Yang jelas pembangunan itu akan rampung sebelum opeasional Bandara Kualanamu bulan Mei 2013,” kata Rahudman.

Dengan dioperasionalkannya akses jalur KA dari Medan-Kualanamu Deliserdang, maka jalur tersebut membuat warga Medan tidak perlu lagi terjebak macet di tengah kota dan membutuhkan waktu lama untuk tiba ke Bandara Internasional Kualanamu. Soalnya, hanya butuh 30 menit untuk tiba di Kualanamu dari Medan.

Humas Divre I PT KAI Sumut-NAD, Hasri mengnatakan, pembangunan jalur baru kereta api tersebut saat ini sedang berlangsung sepanjang 4,8  km dengan biaya Rp10,7 miliar oleh PT Antaraksa asal Medan. Pelaksanaan pekerjaan sendiri sudah mulai dilakukan sejak 20 Maret 2012 lalu dan akan berlangsung selama 240 hari kerja hingga November 2012.

Calon penumpang pesawat, lanjutnya, akan melakukan check in keberangkatan secara langsung di Stasiun Besar Kereta Api Medan dengan disediakannya City Airport Terminal (CAT) dengan dua pos City Check In.

Dia mengatakan pembangunan CAT dilaksanakan oleh PT Cipta Usaha Nusa Gede asal Bandung. Pengerjaannya sendiri dimulai pada 19 Maret 2012 dengan 240 hari kerja dan selesai pada November 2012 dengan biaya Rp32,4 miliar. Secara teknis, fisik bangunan CAT akan terhubung pada bangunan lama Stasiun Besar Kereta Api.

“Nantinya, dari bangunan lama Stasiun Besar Kereta Api Medan lantai dasar akan terhubung dengan CAT pada Pos I dan Pos II City Check In. Jadi, penumpang yang menuju Bandara Kualanamu akan menyeberangi Sky Bridge atau jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan lantai dasar Stasiun Besar Medan dengan CAT. Penumpang kereta api langsung melakukan check in keberangkatan dan berangkat menggunakan kereta api, lalu tiba di Bandara Kualanamu sudah langsung berangkat naik ke pesawat,” jelasnya.

Hasri juga mengakui untuk pembangunan ini, pihaknya masih terkendala terhadap lahan parkir, terutama untuk kendaraan pribadi yang menginap sampai berhari-hari lamanya di Stasiun Besar Kereta Api Medan, karena sang pemilik berangkat ke luar daerah atau keluar negeri dari Bandara Kualanamu.

“Termasuk sistem parkir menginap dan tarif parkirnya. Kita sedang membahasnya bersama Pemko Medan. Karena nantinya, dari pengelolaan parkir, kita juga akan bagi hasil dengan Pemko Medan,” tegasnya.

Di tempat terpisah, pengamat transportasi di Medan, Filianti Bangun mengatakan, agar transportasi di Medan terintegrasi dari darat, udara dan laut, maka fasilitas parkir di Statisun KA untuk kendaraan pribadi harus segera dipersiapkan. “Selama ini masyarakat masih merasa khawatir terhadap  untuk memarkirkan kendaraan pribadinya di stasiun KA karena selain lahan parkirnya yang minim juga jaminan keamanan kendaraannya yang belum ada. Sehingga, transportasi kita belum terintegrasi, makanya kalau mau sistem transportasi kita terintegrasi satu sama lainnya, solusinya adalah mempersiapkan lahan parkir yang layak dan aman di stasiun KA,” terang Filianti.(adl)

Exit mobile version