25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Mayday, Partai Buruh Sumut Gelar Aksi Serentak di 32 Kabupaten/Kota, Kerahkan Seribuan Massa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Exco Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo mengatakan, aksi Mayday nanti dipusatkan di Kota Medan dengan tujuan, Kantor Gubernur Sumut, Kantor DPRD Sumut, Kantor BPN Sumut dan Bundaran SIB, di Jalan Gatot Subroto Medan.

Di hari yang sama, sambung Willy, seluruh Exco Kabupaten Kota Partai Buruh se Sumut juga akan melakukan aksi yang sama yang akan digelar di Kantor Bupati atau Walikota dan DPRD Kabupaten/Kota masing- masing.

“Untuk aksi di inti Kota Medan, kita akan mengerahkan massa Partai Buruh dan gabungan serikat buruh Sumut sebanyak seribu orang. Massa berasal dari Kota Medan, Deliserdang, Serdangbedagai (Sergai), Batubara dan Tebingtinggi. Di luar daerah tersebut melakukan aksi di kantor pemerintahan setempat,” kata Willy didampingi Sekretarisnya Ijon Tuah Hamonangan Purba kepada Wartawan di Medan, Kamis (27/4).

Menurutnya, peringatan Hari Buruh Internasional adalah mengingatkan sejarah perjuangan kaum buruh dunia yang berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan kaum buruh meliputi jam kerja dan istrahat buruh, upah layak, kerja layak, jaminan sosial dan hak kesejahteraan buruh lainnya.

Sementara itu, lanjut Willy, kondisi kaum buruh di Indonesia hingga saat ini masih sangat jauh dari kata sejahtera, apa lagi dengan telah disahkannya UU Nomor 6 Tahun 2023 Tentang Cipta Kerja atau Omnibus Law yang justru telah banyak mengebiri hak-hak kaum buruh Indonesia.

“Maka kami sebagai Partai Klas Pekerja, tetap akan terus menggelar aksi-aksi, menuntut perubahan nasib kaum buruh Indonesia menuju buruh sejahtera rakyat sejahtera,” tegasnya.

Dia mengimbau kepada seluruh Elemen Serikat Pekerja Serikat Buruh (SP/SB) se Sumut untuk bersatu, dalam menyuarakan kesejahteraan kaum buruh dan anggotanya, dengan juga dapat bergabung dalam aksi Hari Buruh Internasional nantinya.

“Kekuatan kaum buruh di Sumut sebenarnya sangat diperhitungkan, karena Sumut ini selain banyak SPSB nya, kita adalah salah satu wilayah basis pekerja buruh terbesar setelah Jawa. Jika kompak bersatu pastinya suara buruh Sumut dapat didengar Pemerintah Pusat,” tegasnya.

Sementara Sekretaris Partai Buruh Sumut, Ijon Tuah Hamongan Purba menambahkan, dalam aksi Mayday 2023, Partai Buruh Sumut mengusung 9 poin tuntutan aksi baik Nasional maupun lokal antara lain, Cabut UU No 6 Tentang Cipta Kerja (Omnibus Law), Tolak RUU Kesehatan, sahkan RUU Pekerja Rumah Tangga, reforma agraria dan pangan untuk kedaulatan rakyat pilih Presiden 2024 yang peduli kaum buruh dan rakyat kecil, tolak Parlementary Treshold 4 persen dan selesaikan kasus-kasus perburuhan di Sumut.

“Sedang untuk tuntutan lokal, kita menuntut agar Menteri ATR BPN, Gubsu, Poldasu, Kejatisu, BPN Sumut melakukan penyelidikan dan penyidikan atas dugaan jual beli ilegal lahan ex HGU PTPN II di Desa Dagang Kerawan, Kecamatan Tanjung Morawa kepada PT MIP, karena akibatnya perusahan tersebut melakukan penggusuran paksa kepada 44 kepala kelurga yang sudah menempati lahan tersebut puluhan tahun. Bahkan di tembok paksa, sehingga akses warga keluar  masuk dari rumah dan warung kecil tempat usaha mereka tidak ada sama sekali,” ujar Ijon yang merupakan aktivis Petani dari SPI Sumut ini.

Dia menambahkan, pada aksi nanti pihaknya akan mengerahkan seribuan massa yang berasal dari kader partai buruh dan elemen SPSB yang tergabung dalam Partai Buruh Sumut, sedangkan untuk rute aksinya di Medan, dilaksanakan pukul 09.00 WIB dan titik kumpul massa buruh di depan Istana Maimun Medan. Kemudian melakukan long march (aksi jalan kaki) menuju kantor BPN Sumut, Bundaran SIB, Kantor Gubernur Sumut dan Kantor DPRD Sumut.

“Selain di Sumut, Aksi Mayday Partai Buruh digelar juga serentak di seluruh Provinsi di Indonesia, pusat aksi di Jakarta dengan puluhan ribu massa partai buruh. Semoga dengan aksi Mayday ini nantinya ada perhatian pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan kaum buruh kedepannya,” pungkasnya. (dwi/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Exco Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo mengatakan, aksi Mayday nanti dipusatkan di Kota Medan dengan tujuan, Kantor Gubernur Sumut, Kantor DPRD Sumut, Kantor BPN Sumut dan Bundaran SIB, di Jalan Gatot Subroto Medan.

Di hari yang sama, sambung Willy, seluruh Exco Kabupaten Kota Partai Buruh se Sumut juga akan melakukan aksi yang sama yang akan digelar di Kantor Bupati atau Walikota dan DPRD Kabupaten/Kota masing- masing.

“Untuk aksi di inti Kota Medan, kita akan mengerahkan massa Partai Buruh dan gabungan serikat buruh Sumut sebanyak seribu orang. Massa berasal dari Kota Medan, Deliserdang, Serdangbedagai (Sergai), Batubara dan Tebingtinggi. Di luar daerah tersebut melakukan aksi di kantor pemerintahan setempat,” kata Willy didampingi Sekretarisnya Ijon Tuah Hamonangan Purba kepada Wartawan di Medan, Kamis (27/4).

Menurutnya, peringatan Hari Buruh Internasional adalah mengingatkan sejarah perjuangan kaum buruh dunia yang berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan kaum buruh meliputi jam kerja dan istrahat buruh, upah layak, kerja layak, jaminan sosial dan hak kesejahteraan buruh lainnya.

Sementara itu, lanjut Willy, kondisi kaum buruh di Indonesia hingga saat ini masih sangat jauh dari kata sejahtera, apa lagi dengan telah disahkannya UU Nomor 6 Tahun 2023 Tentang Cipta Kerja atau Omnibus Law yang justru telah banyak mengebiri hak-hak kaum buruh Indonesia.

“Maka kami sebagai Partai Klas Pekerja, tetap akan terus menggelar aksi-aksi, menuntut perubahan nasib kaum buruh Indonesia menuju buruh sejahtera rakyat sejahtera,” tegasnya.

Dia mengimbau kepada seluruh Elemen Serikat Pekerja Serikat Buruh (SP/SB) se Sumut untuk bersatu, dalam menyuarakan kesejahteraan kaum buruh dan anggotanya, dengan juga dapat bergabung dalam aksi Hari Buruh Internasional nantinya.

“Kekuatan kaum buruh di Sumut sebenarnya sangat diperhitungkan, karena Sumut ini selain banyak SPSB nya, kita adalah salah satu wilayah basis pekerja buruh terbesar setelah Jawa. Jika kompak bersatu pastinya suara buruh Sumut dapat didengar Pemerintah Pusat,” tegasnya.

Sementara Sekretaris Partai Buruh Sumut, Ijon Tuah Hamongan Purba menambahkan, dalam aksi Mayday 2023, Partai Buruh Sumut mengusung 9 poin tuntutan aksi baik Nasional maupun lokal antara lain, Cabut UU No 6 Tentang Cipta Kerja (Omnibus Law), Tolak RUU Kesehatan, sahkan RUU Pekerja Rumah Tangga, reforma agraria dan pangan untuk kedaulatan rakyat pilih Presiden 2024 yang peduli kaum buruh dan rakyat kecil, tolak Parlementary Treshold 4 persen dan selesaikan kasus-kasus perburuhan di Sumut.

“Sedang untuk tuntutan lokal, kita menuntut agar Menteri ATR BPN, Gubsu, Poldasu, Kejatisu, BPN Sumut melakukan penyelidikan dan penyidikan atas dugaan jual beli ilegal lahan ex HGU PTPN II di Desa Dagang Kerawan, Kecamatan Tanjung Morawa kepada PT MIP, karena akibatnya perusahan tersebut melakukan penggusuran paksa kepada 44 kepala kelurga yang sudah menempati lahan tersebut puluhan tahun. Bahkan di tembok paksa, sehingga akses warga keluar  masuk dari rumah dan warung kecil tempat usaha mereka tidak ada sama sekali,” ujar Ijon yang merupakan aktivis Petani dari SPI Sumut ini.

Dia menambahkan, pada aksi nanti pihaknya akan mengerahkan seribuan massa yang berasal dari kader partai buruh dan elemen SPSB yang tergabung dalam Partai Buruh Sumut, sedangkan untuk rute aksinya di Medan, dilaksanakan pukul 09.00 WIB dan titik kumpul massa buruh di depan Istana Maimun Medan. Kemudian melakukan long march (aksi jalan kaki) menuju kantor BPN Sumut, Bundaran SIB, Kantor Gubernur Sumut dan Kantor DPRD Sumut.

“Selain di Sumut, Aksi Mayday Partai Buruh digelar juga serentak di seluruh Provinsi di Indonesia, pusat aksi di Jakarta dengan puluhan ribu massa partai buruh. Semoga dengan aksi Mayday ini nantinya ada perhatian pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan kaum buruh kedepannya,” pungkasnya. (dwi/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/