26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Sentra Vaksinasi Dibuka 2 Bulan, Mumpung Gratis, Jangan Disia-siakan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program vaksinasi terus digenjot pemerintah, sebagai ikhtiar dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 yang masih mewabah hingga kini. Masyarakat Sumatera Utara, khususnya Kota Medan, diminta untuk memanfaatkan program vaksinasi gratis yang digelar pemerintah.

BAGI masyarakat yang ingin divaksin, bisa datang ke Lanud Soewondo (eks Bandara Polonia Medan) dan Lapangan Benteng. Di sana telah dibuka sentra vaksinasi oleh Kementerian BUMN yang bekerja sama dengan Pemko Medan, sejak Sabtu (26/6) lalu.

“Saya harap seluruh masyarakat dapat memanfaatkan layanan vaksinasi gratis dari pemerintah ini. Jangan disia-siakan,” kata Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah saat mendampingi Menteri BUMN.

Erick Thohir meninjau langsung Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Lanud Soewondo eks Bandara Polonia Medan, Sabtu (26/6). Hadir juga dalam kesempatan itu Danlanud Soewondo Pnb JH Ginting S, dan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman.

Pria yang karib disapa Ijeck ini menjelaskan, selain merupakan salah satu langkah untuk memutus mata rantai penyebaran Corona, melalui vaksin juga memperkecil kemungkinan seseorang terinfeksi virus tersebut. “Namun bukan berarti masyarakat yang sudah divaksin tidak bisa terjangkit virus ini, namun efek yang ditimbulkan lebih ringan jika orang tersebut sudah divaksin sebab daya tahan tubuhnya meningkat dibandingkan yang tidak divaksin,” terangnya.

Diakuinya bahwa saat ini terjadi kesimpangsiuran informasi mengenai vaksinasi di masyarakat. Ia lantas berharap kepada seluruh lapisan masyarakat agar menyosialisasikan hal itu kepada lingkungannya masing-masing. Di Sumut sendiri, sekitar 900 ribu masyarakat sudah divaksin dari target 15 juta orang. “Ini salah satu contoh kepedulian pak menteri kepada masyarakat, saya mewakili masyarakat Sumut mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Bapak Menteri BUMN,” katanya.

Dikatakan Ijeck, vaksinasi masal ini akan dibuka selama dua bulan ke depan, dengan target 5.000 orang per hari. Hal itupun sangat dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi penyebaran Covid 19 di Sumut. “Saya mengucapkan terima kasih kepada kepala daerah yang ada di Sumut yang telah melakukan sosialisasi dan vaksinasi. Semoga masyarakat Sumut sehat dan perekonomian kita segera pulih dan kita bisa bangkit dari keterpurukan ini,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir mengatakan, Kementerian BUMN telah menyelenggarakan vaksinasi secara massal di 4 kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya. Hasil yang diperoleh juga terbilang luar biasa, sebab masyarakatnya sangat antusias dalam mengikuti vaksinasi massal tersebut.

Saat ini, Kementrian BUMN pun bekerjasama dengan Pemko Medan dalam menggelar vaksinasi massal. Dan untuk Kota Medan, vaksinasi massal ini ditargetkan dapat memvaksin 5.000 orang dalam satu hari. “Kementerian BUMN telah menyuntik sebanyak 1,6 juta dosis di 4 kota tersebut. Saat ini penugasan vaksinasi massal Kementerian BUMN dialihkan ke Kota Medan. Mudahan-mudahan dengan target 5.000 vaksinasi per harinya dapat dicapai dan kalau 1 bulan bisa mencapai 150.000 vaksinasi. Apalagi, vaksinasi ini dapat diikuti oleh semua umur yang dapat divaksin,” ucap Erick.

Dikatakannya, sejak awal adanya pandemi Covid-19 di Indonesia, Kementerian BUMN terus berupaya agar tidak hanya menjadi lokomotif ekonomi, tetapi juga menjadi lokomotif dalam memberikan pelayanan kepada rakyat seperti halnya kegiatan vaksinasi yang selama ini bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri.

Hal itu pun terbukti menjadi salah satu solusi pemerintah dalam berperang melawan Covid 19. Selain itu, Kementerian BUMN juga telah mengadakan pelayanan atau penyediaan obat-obatan. “Kementerian BUMN juga mengadakan pelayanan obat-obatan, karena kita tahu tidak mungkin kita melawan Covid-19 tanpa adanya terapi. Memang obat Virus Corona ini belum ada, tetapi terapi yang diberikan kepada penderita Covid 19 harus ada dilakukan, apakah itu memberikan vitamin C, vitamin D, sampai terapi obat yang lainnya sudah kita cek dan InsyaAllah cukup,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Erick juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Medan yang bersedia divaksinasi dan menjadi bagian untuk bergotong-royong dalam melawan penyebaran Covid-19. Sebab kata Erick, pemerintah tidak mungkin berhasil jika masyarakatnya tidak mau bersama-sama melawan Covid 19.

“Saya juga mengingatkan kepada kita semua untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, lalu diikuti dengan melakukan vaksinasi. Mudah-mudahan kalau ini berjalan baik, khususnya di Sumut, nanti kita akan mencari titik-titik lainnya agar kita bisa cepat kembali seperti sedia kala,” katanya.

Berdasarkan pantauan, vaksinasi massal yang digelar Kementerian BUMN bekerjasama dengan Pemko Medan ini mendapatkan antusias yang sangat tinggi dari masyarakat. Tujuan dilakukannya program vaksinasi massal ini, jelas Erick, adalah untuk menciptakan kekebalan massal sehingga mata rantai penularan Covid-19 dapat diputuskan. Sehingga, warga dapat melakukan aktivitas kembali dengan normal. Dengan demikian, pemulihan ekonomi dapat dilakukan secepatnya.

Usai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal, Menteri BUMN Erick Thohir mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah (Pemprov Sumut dan Pemko Medan), TNI/Polri dan Danlanud Soewondo Medan yang telah mendukung dan ikut menyukseskan pelaksanaan sentra vaksinasi massal bersama BUMN.

Medan Penerima Vaksin Terbesar

Sementara itu, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman mengatakan, Kota Medan menjadi salah satu penerima vaksin terbanyak di Indonesia. “Kota Medan termasuk Kota dengan total penerima vaksin terbanyak. Untuk itu, adanya program vaksinasi akan terus digalakkan sampai target 75 persen warga Medan sudah divaksin bisa tercapai,” ungkapnya.

Aulia juga menjelaskan, saat ini tingkat keterisian tempat tidur rawat inap atau Bed Occupancy Ratio (BOR) pada sejumlah RS di Kota Medan telah menurun. Untuk itu, Aulia mewakili Pemko Medan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN. Sebab saat ini, Kota Medan menjadi salah satu kota penerima vaksin terbanyak se Indonesia.

“Saat ini tingkat BOR (Bed Occupancy Ratio) di Kota Medan telah menurun. Sekali lagi kami (Pemko Medan) mengucapkan terima kasih atas dilakukannya vaksinasi ini. Dengan dilakukannya vaksinasi massal ini, saya berharap perekonomian di Kota Medan dapat kembali pulih,” harapnya. (prn/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program vaksinasi terus digenjot pemerintah, sebagai ikhtiar dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 yang masih mewabah hingga kini. Masyarakat Sumatera Utara, khususnya Kota Medan, diminta untuk memanfaatkan program vaksinasi gratis yang digelar pemerintah.

BAGI masyarakat yang ingin divaksin, bisa datang ke Lanud Soewondo (eks Bandara Polonia Medan) dan Lapangan Benteng. Di sana telah dibuka sentra vaksinasi oleh Kementerian BUMN yang bekerja sama dengan Pemko Medan, sejak Sabtu (26/6) lalu.

“Saya harap seluruh masyarakat dapat memanfaatkan layanan vaksinasi gratis dari pemerintah ini. Jangan disia-siakan,” kata Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah saat mendampingi Menteri BUMN.

Erick Thohir meninjau langsung Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Lanud Soewondo eks Bandara Polonia Medan, Sabtu (26/6). Hadir juga dalam kesempatan itu Danlanud Soewondo Pnb JH Ginting S, dan Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman.

Pria yang karib disapa Ijeck ini menjelaskan, selain merupakan salah satu langkah untuk memutus mata rantai penyebaran Corona, melalui vaksin juga memperkecil kemungkinan seseorang terinfeksi virus tersebut. “Namun bukan berarti masyarakat yang sudah divaksin tidak bisa terjangkit virus ini, namun efek yang ditimbulkan lebih ringan jika orang tersebut sudah divaksin sebab daya tahan tubuhnya meningkat dibandingkan yang tidak divaksin,” terangnya.

Diakuinya bahwa saat ini terjadi kesimpangsiuran informasi mengenai vaksinasi di masyarakat. Ia lantas berharap kepada seluruh lapisan masyarakat agar menyosialisasikan hal itu kepada lingkungannya masing-masing. Di Sumut sendiri, sekitar 900 ribu masyarakat sudah divaksin dari target 15 juta orang. “Ini salah satu contoh kepedulian pak menteri kepada masyarakat, saya mewakili masyarakat Sumut mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Bapak Menteri BUMN,” katanya.

Dikatakan Ijeck, vaksinasi masal ini akan dibuka selama dua bulan ke depan, dengan target 5.000 orang per hari. Hal itupun sangat dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi penyebaran Covid 19 di Sumut. “Saya mengucapkan terima kasih kepada kepala daerah yang ada di Sumut yang telah melakukan sosialisasi dan vaksinasi. Semoga masyarakat Sumut sehat dan perekonomian kita segera pulih dan kita bisa bangkit dari keterpurukan ini,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir mengatakan, Kementerian BUMN telah menyelenggarakan vaksinasi secara massal di 4 kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya. Hasil yang diperoleh juga terbilang luar biasa, sebab masyarakatnya sangat antusias dalam mengikuti vaksinasi massal tersebut.

Saat ini, Kementrian BUMN pun bekerjasama dengan Pemko Medan dalam menggelar vaksinasi massal. Dan untuk Kota Medan, vaksinasi massal ini ditargetkan dapat memvaksin 5.000 orang dalam satu hari. “Kementerian BUMN telah menyuntik sebanyak 1,6 juta dosis di 4 kota tersebut. Saat ini penugasan vaksinasi massal Kementerian BUMN dialihkan ke Kota Medan. Mudahan-mudahan dengan target 5.000 vaksinasi per harinya dapat dicapai dan kalau 1 bulan bisa mencapai 150.000 vaksinasi. Apalagi, vaksinasi ini dapat diikuti oleh semua umur yang dapat divaksin,” ucap Erick.

Dikatakannya, sejak awal adanya pandemi Covid-19 di Indonesia, Kementerian BUMN terus berupaya agar tidak hanya menjadi lokomotif ekonomi, tetapi juga menjadi lokomotif dalam memberikan pelayanan kepada rakyat seperti halnya kegiatan vaksinasi yang selama ini bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri.

Hal itu pun terbukti menjadi salah satu solusi pemerintah dalam berperang melawan Covid 19. Selain itu, Kementerian BUMN juga telah mengadakan pelayanan atau penyediaan obat-obatan. “Kementerian BUMN juga mengadakan pelayanan obat-obatan, karena kita tahu tidak mungkin kita melawan Covid-19 tanpa adanya terapi. Memang obat Virus Corona ini belum ada, tetapi terapi yang diberikan kepada penderita Covid 19 harus ada dilakukan, apakah itu memberikan vitamin C, vitamin D, sampai terapi obat yang lainnya sudah kita cek dan InsyaAllah cukup,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Erick juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Medan yang bersedia divaksinasi dan menjadi bagian untuk bergotong-royong dalam melawan penyebaran Covid-19. Sebab kata Erick, pemerintah tidak mungkin berhasil jika masyarakatnya tidak mau bersama-sama melawan Covid 19.

“Saya juga mengingatkan kepada kita semua untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, lalu diikuti dengan melakukan vaksinasi. Mudah-mudahan kalau ini berjalan baik, khususnya di Sumut, nanti kita akan mencari titik-titik lainnya agar kita bisa cepat kembali seperti sedia kala,” katanya.

Berdasarkan pantauan, vaksinasi massal yang digelar Kementerian BUMN bekerjasama dengan Pemko Medan ini mendapatkan antusias yang sangat tinggi dari masyarakat. Tujuan dilakukannya program vaksinasi massal ini, jelas Erick, adalah untuk menciptakan kekebalan massal sehingga mata rantai penularan Covid-19 dapat diputuskan. Sehingga, warga dapat melakukan aktivitas kembali dengan normal. Dengan demikian, pemulihan ekonomi dapat dilakukan secepatnya.

Usai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal, Menteri BUMN Erick Thohir mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah (Pemprov Sumut dan Pemko Medan), TNI/Polri dan Danlanud Soewondo Medan yang telah mendukung dan ikut menyukseskan pelaksanaan sentra vaksinasi massal bersama BUMN.

Medan Penerima Vaksin Terbesar

Sementara itu, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman mengatakan, Kota Medan menjadi salah satu penerima vaksin terbanyak di Indonesia. “Kota Medan termasuk Kota dengan total penerima vaksin terbanyak. Untuk itu, adanya program vaksinasi akan terus digalakkan sampai target 75 persen warga Medan sudah divaksin bisa tercapai,” ungkapnya.

Aulia juga menjelaskan, saat ini tingkat keterisian tempat tidur rawat inap atau Bed Occupancy Ratio (BOR) pada sejumlah RS di Kota Medan telah menurun. Untuk itu, Aulia mewakili Pemko Medan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN. Sebab saat ini, Kota Medan menjadi salah satu kota penerima vaksin terbanyak se Indonesia.

“Saat ini tingkat BOR (Bed Occupancy Ratio) di Kota Medan telah menurun. Sekali lagi kami (Pemko Medan) mengucapkan terima kasih atas dilakukannya vaksinasi ini. Dengan dilakukannya vaksinasi massal ini, saya berharap perekonomian di Kota Medan dapat kembali pulih,” harapnya. (prn/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/