Sebagai kapolda, Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku telah dua kali melakukan pemecatan terhadap personel Polri yang melakukan pelanggaran karena pernah menjalankannya ketika memimpin Polda Papua. Sebagai unsur pimpinan Polri, sebenarnya pihaknya berat mengeluarkam keputusan itu. “Namun nama baik institusi harus kita jaga dan tidak boleh dikotori oleh siapapun,” katanya.
Paulus mengaku semakin prihatin karena personel yang dipecat mayoritas cukup senior dan telah memiliki pengalaman tugas yang cukup banyak sebagai penegak hukum. “Sudah cukup makan asam garam. Itu yang membuat kita prihatin,” katanya dalam upacara yang diikuti Wakapolda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto dan sejumlah pejabat utama Polda Sumut tersebut.
Dia berharap kepada ke-17 personel yang dipecat agar menjalani kehidupan yang baik sebagai warga negara yang pernah didik menjadi anggota Polri. “Dan semoga bisa menjadi mitra Polri dalam mewujudkan kamtibmas yang kondusif di tengah masyarakat,” harap Paulus.
Ke depan katanya, Poldasu akan terus melakukan pembinaan terhadap anggota. Pemberian penghargaan dan hukuman akan terus dilakukan. “Tingkatkan iman dan taqwa sebagai landasan spiritual dalam bertugas, pahami dan pedomani kebijakan pimpinan serta laksanakan tugas dan tulus, ikhlas,” pungkas Paulus. (dvs/adz)