MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPRD Kota Medan meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk segera mengambil langkah serius dan memberi solusi permanen dalam penyelesaian seringnya terjadi tawuran para remaja di Kecamatan Medan Belawan. Sebab jika persoalan tersebut tidak cepat diselesaikan, dikhawatirkan dapat menjadi persoalan baru di Kota Medan.
“Kami mohon agar ada solusi permanen dari Pemko Medan dengan membentuk tim penyelesaian atas sering terjadinya tawuran anak-anak dan remaja di Belawan,” ucap Anggota DPRD Medan dari Dapil Medan Utara, Sudari ST, Selasa (27/7).
Dikatakan Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan itu, persoalan tawuran di Belawan diharapkan segera difasilitasi karena sudah terlalu sering terjadi dan berulang-ulang. Salah satu caranya, adalah dengan menggandeng tokoh-tokoh berpengaruh di kawasan Belawann
“Kami meminta kepada Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution agar dapat menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat serta bekerjasama dengan pihak Kepolisian untuk mencari solusi permanen,” ujarnya.
Karena dengan kejadian tersebut, sambung Sudari, para orang tua disana merasa sangat khawatir dan merasa tidak nyaman saat beraktifitas. Karena hal itu, masyarakat merasa sangat dirugikan, apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Sebelumnya, perisitiwa tawuran antar warga di Kecamatan Medan Belawan akhirnya ditanggapi Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Pasalnya tawuran tersebut bukan lah hal baru, bahkan tawuran tersebut kerap terjadi setiap tahunnya.
Atas kejadian itu, Bobby Nasution pun berharap agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi di masa akan datang, baik di kawasan Belawan maupun Kota Medan pada umumnya. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Bobby pun berjanji berupaya untuk mencari akar permasalahannya.
“Ini akar permasalahannya apa, siapa yang melakukannya. Ini harus betul-betul bisa kita telaah. Apakah benar karena narkoba, apakah benar masalah pendidikan. Itu yang harus diselesaikan, kalau memang itu permasalahannya. Jangan permasalahannya bukan itu, kita selesaikannya permasalahan yang itu,” kata Bobby, Senin (26/7).
Dikatakan Bobby, Pemko Medan akan tetap mencari solusi atas peristiwa kerusuhan di Belawan dengan menelusuri sumber permasalahannya. Sebab, pihaknya tidak ingin gegabah dalam menyelesaikan persoalan dengan cara seremoni belaka. “Kalau narkoba, diberantas narkobanya. Kalau pendidikan, kita beri stimulus-stimulus bagaimana pendidikan di Medan bagian Utara ini harus benar-benar bisa merubah sikap dan pola,” ujarnya.
Menurut Bobby, salah satu penyebab terjadinya tawuran di Belawan adalah karena minimnya ruang berekspresi. Oleh karena itu, Pemko Medan akan memberikan ruang kreasi bagi seluruh masyarakat Kota Medan. “Agar mereka bisa menyalurkan bakatnya ke hal positif sehingga terhindar dari masalah tawuran antar warga,” pungkasnya.
Seperti diketahui, tawuran terakhir terjadi pada Selasa (27/7) malam hingga Rabu, (28/7) dinihari di Kelurahan Pekan Labuhan dan Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan. Tindakan tawuran, berujung pada penjarahan dan pengerusakan rumah penduduk.
Kejadian kerusuhan tawuran sudah sering terjadi, namun yang terjadi pada Rabu (28/7) dinihari tersebut merupakan kejadian yang paling parah. Tawuran dimulai pukul 23.00 WIB, hingga subuh pukul 4.00 Wib. Saat itu, suasana di dua Kelurahan tersebut sangat mencekam.
Dari data yang diperoleh, ada 6 Kios hancur dan 1 rumah ibadah Gereja Pentakosta di lingkungan 13 Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan ikut di bom molotov oleh para pelaku tawuran.(map/ila)