26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Jalan Titi Pahlawan Tahap Pengeringan

Foto: Facrul Rozi/Sumut Pos
Dikeruk : Alat berat (beckho) proyek Jalan Titi Pahlawan Simpang
Kantor Medan Labuhan, saat memindahkan tanah bekas kerukan drainase ke
dalam bak truk.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Proyek jalan provinsi senilai Rp13,2 miliar di Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Medan Labuhan, masih berkutat pada factor genangan air. Kondisi banjir yang sudah berbulan-bulan terjadi, tengah dikeringkan oleh para pekerja PT Sumber Mitra Jaya (SMJ) selaku kontraktor rekanan Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Sumut, Minggu (27/8) kemarin.

Upaya pengeringan badan jalan dari genangan banjir, dilakukan dengan membongkar saluran gorong-gorong yang tersumbat, agar air lancar mengalir. Selain itu, drainase di pinggiran jalan tersebut dikeruk, dan bangunan kios di atasnya dibersihkan menggunakan beckho.

Warga sekitar menyambut baik atas dilanjutkannya pengerjaan jalan yang semula sempat tersendat. Bahkan, mereka ikut turun membantu proses pembersihan saluran drainase dan gorong-gorong.”Genangan air mulai berkurang. Maunya kalau sudah kering langsung dikerjakan,” ujar Parlan (41) seorang warga.

Menurutnya, kondisi jalan yang rentan terhadap banjir jika turun hujan, harus menjadi perhatian serius pihak kontraktor proyek jalan. Untuk itu, dia mendesak supaya dalam pengerjaan proyek ini tidak lagi mengulur-ulur waktu.”Kalau dikerjakan setiap hari pasti siap. Bukan apa, masalahnya jika turun hujan pasti jalan ini banjir lagi,” katanya.

Pembangunan infrastruktur jalan maupun drainase yang sejak lama dinantikan warga, diharapkan bisa rampung tepat waktu. Sehingga warga bisa kembali merasakan jalan mulus serta terbebas dari banjir.”Bukan hanya jalan, drainase disini juga mesti diperbaiki. Kalau jalan saja dibetulin percuma,” ungkap Parlan.

Salah seorang pekerja proyek jalan membenarkan soal genangan air menghambat proses pengerjaan jalan. Apalagi, untuk memasang kontruksi, lahan jalan yang kondisinya mirip seperti danau ini harus dikeringkan lebih dulu.”Badan jalan yang sudah kering, telah dipasang papan mal kontruksi.

Tinggal di depan Puskesmas dan Polsek banjir masih tergenang,” sebut Anto, pekerja proyek.

Selain pengeringan air, dalam proses pengerjaan pihak kontraktor menimbun serta meratakan untuk kemudian dilakukan pengerasan. Selanjutnya, dipasang papan kontruksi dan besi tikar sebelum dicor beton.”Proyek jalan ini bukan hanya sebatas di Simpang Kantor, namun dibangun sampai perbatas Marelan dengan Kabupaten Deliserdang, atau kurang lebih sekitar 4 kilometer,” tuturnya.

Dari amatan Sumut Pos, meski proyek jalan dikerjakan, sejumlah truk pengangkut barang dari pelabuhan Belawan menuju gudang PT BGR maupun ke lokasi pabrik di kawasan Marelan tetap diperbolehkan melintas. Sedangkan untuk kenderaan roda diarahkan memutar melalui jalan alternatif di sekitar pinggiran Sungai Deli.

Edison Sinaga (39), sopir truk mengaku, walaupun berisiko macet dan terjadi kerusakan, tapi ia terpaksa melintas di Jalan Titi Pahlawan karena ini merupakan akses jalan utama yang bisa dilewati truk kontainer untuk menuju ke gudang.

“Aku bawa barang punya Unilever dari pelabuhan Belawan ke gudang PT BGR di Marelan. Kalau tidak dari sini, mau lewat jalan mana lagi,” ucap Edison.

Dengan kondisi jalan rusak parah, tergenang banjir dan macet tersebut lanjut dia, jelas mengurangi penghasilannya selaku sopir. Ini dikarenakan waktu tempuh terlalu lama.”Itu belum lagi resiko patah as atau roda truk terbenam. Maunya cepatlah jalan Simpang Kantor ini mulus,” harapnya.(rul/ila)

 

 

Foto: Facrul Rozi/Sumut Pos
Dikeruk : Alat berat (beckho) proyek Jalan Titi Pahlawan Simpang
Kantor Medan Labuhan, saat memindahkan tanah bekas kerukan drainase ke
dalam bak truk.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Proyek jalan provinsi senilai Rp13,2 miliar di Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Medan Labuhan, masih berkutat pada factor genangan air. Kondisi banjir yang sudah berbulan-bulan terjadi, tengah dikeringkan oleh para pekerja PT Sumber Mitra Jaya (SMJ) selaku kontraktor rekanan Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Sumut, Minggu (27/8) kemarin.

Upaya pengeringan badan jalan dari genangan banjir, dilakukan dengan membongkar saluran gorong-gorong yang tersumbat, agar air lancar mengalir. Selain itu, drainase di pinggiran jalan tersebut dikeruk, dan bangunan kios di atasnya dibersihkan menggunakan beckho.

Warga sekitar menyambut baik atas dilanjutkannya pengerjaan jalan yang semula sempat tersendat. Bahkan, mereka ikut turun membantu proses pembersihan saluran drainase dan gorong-gorong.”Genangan air mulai berkurang. Maunya kalau sudah kering langsung dikerjakan,” ujar Parlan (41) seorang warga.

Menurutnya, kondisi jalan yang rentan terhadap banjir jika turun hujan, harus menjadi perhatian serius pihak kontraktor proyek jalan. Untuk itu, dia mendesak supaya dalam pengerjaan proyek ini tidak lagi mengulur-ulur waktu.”Kalau dikerjakan setiap hari pasti siap. Bukan apa, masalahnya jika turun hujan pasti jalan ini banjir lagi,” katanya.

Pembangunan infrastruktur jalan maupun drainase yang sejak lama dinantikan warga, diharapkan bisa rampung tepat waktu. Sehingga warga bisa kembali merasakan jalan mulus serta terbebas dari banjir.”Bukan hanya jalan, drainase disini juga mesti diperbaiki. Kalau jalan saja dibetulin percuma,” ungkap Parlan.

Salah seorang pekerja proyek jalan membenarkan soal genangan air menghambat proses pengerjaan jalan. Apalagi, untuk memasang kontruksi, lahan jalan yang kondisinya mirip seperti danau ini harus dikeringkan lebih dulu.”Badan jalan yang sudah kering, telah dipasang papan mal kontruksi.

Tinggal di depan Puskesmas dan Polsek banjir masih tergenang,” sebut Anto, pekerja proyek.

Selain pengeringan air, dalam proses pengerjaan pihak kontraktor menimbun serta meratakan untuk kemudian dilakukan pengerasan. Selanjutnya, dipasang papan kontruksi dan besi tikar sebelum dicor beton.”Proyek jalan ini bukan hanya sebatas di Simpang Kantor, namun dibangun sampai perbatas Marelan dengan Kabupaten Deliserdang, atau kurang lebih sekitar 4 kilometer,” tuturnya.

Dari amatan Sumut Pos, meski proyek jalan dikerjakan, sejumlah truk pengangkut barang dari pelabuhan Belawan menuju gudang PT BGR maupun ke lokasi pabrik di kawasan Marelan tetap diperbolehkan melintas. Sedangkan untuk kenderaan roda diarahkan memutar melalui jalan alternatif di sekitar pinggiran Sungai Deli.

Edison Sinaga (39), sopir truk mengaku, walaupun berisiko macet dan terjadi kerusakan, tapi ia terpaksa melintas di Jalan Titi Pahlawan karena ini merupakan akses jalan utama yang bisa dilewati truk kontainer untuk menuju ke gudang.

“Aku bawa barang punya Unilever dari pelabuhan Belawan ke gudang PT BGR di Marelan. Kalau tidak dari sini, mau lewat jalan mana lagi,” ucap Edison.

Dengan kondisi jalan rusak parah, tergenang banjir dan macet tersebut lanjut dia, jelas mengurangi penghasilannya selaku sopir. Ini dikarenakan waktu tempuh terlalu lama.”Itu belum lagi resiko patah as atau roda truk terbenam. Maunya cepatlah jalan Simpang Kantor ini mulus,” harapnya.(rul/ila)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/