32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Dinkes Sumut Inisiasi 10 Sekolah Percontohan

Guna mewujudkan tempat pendidikan yang aman, bersih dan sehat, Dinas Kesehatan Sumatera Utara menginisiasi 10 sekolah percontohan di Kota Medan. Hal ini bertujuan agar anak-anak tumbuh sehat dan menjadi lebih berprestasi.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Agustama didampingi Kepala PPID Dinkes Sumut, Ridesman, Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Teguh Supriadi dan Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Sumut, Rosidah, Senin (27/8).

Dalam aplikasinya, kata Agustama, sekolah bersih, aman dan sehat serta terhindar dari sampah berserakan, bersih dari comberan dan nyamuk, serta kantin yang bersih. “Anak-anak juga mendapat asupan gizi yang cukup. Kalau bisa dibudayakan sarapan sebelum anak-anak berangkat ke sekolah. Kalau perlu dibuat sesekali acara sarapan bersama di pagi hari,” jelasnya.

Kemudian olahraga. Jadi, imbuhnya, olahraga ini bukan hanya sebatas kurikulum saja, akan tetapi menjadi pelajaran yang lebih dari itu. Misalkan olahraga peregangan. Jadi setelah dua jam pelajaran dan akan memasuki pelajaran berikutnya, dilakukan sebentar peregangan. Jadi anak-anak itu dilatih bagaimana peregangan.

“Kalau kita membinanya secara teknis saja. Kalau support kita memberikan stimulasi seperti makanan tambahan untuk anak sekolah. Itupun sesekali lah. Karena ini bentuknya hanya kontribusi kita saja dan nantinya ini dimonitoring oleh Kota Medan,” paparnya.

Tak hanya itu saja, pihaknya juga akan melombakan kesepuluh sekolah ini untuk dinilai mana sekolah yang terbaik dari sekolah percontohan ini. “Ending akhirnya sekolah menjadi bersih, aman dan sehat, kemudian anak-anak tumbuh berprestasi. Saya kepingin ada perbandingan rapor anak dari sebelumnya. Bagaimana rapor mereka setelah kita lakukan intervensi ini, ada tidak kenaikan prestasi,” bilangnya.

Sebab, lanjut dia, sekolah sehat ini berkorelasi dengan prestasi anak. Di mana gizi anak semakin bagus, sekolah semakin bersih, semakin aman, dan tidak ada bully yang terjadi di sekolah.”Ini program Kemenkes RI dan Kemendikbud RI. Jadi, terpilihnya kesepuluh sekolah ini berdasarkan hasil rapat UKS tahun 2017 silam. Setidaknya 10 provinsi memiliki sekolah model,” kata dia.

Dia pun berharap, seluruh sekolah di Sumut bisa menerapkan dan akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, pihaknya belum memiliki road map. Sebab, mereka belum tahu kondisi di lapangan seperti apa.

“Di sekolah ada yang namanya UKS dan dokter kecil. Pada sekolah sehat ini, saya juga menyaranakn agar dipersiapkan kader kebersihan yang memantau nyamuk (jumantik). kegiatan ini aplikasinya pada anak-anak. Sedangkan guru sebagai orang yang memotivasi dan mengawasi. Jadi tidak ada unsur bentakan, perintah. Jadi menumbuhkan komunikasi persuasif ke anak bisa muncul, sehingga anak bisa berkreasi,” imbuh Teguh.

Di lain sisi, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Sumut, Rosidah menuturkan, dari sekolah sehat ini pihaknya juga akan memberikan buku rapor kesehatan. “Karena sekolah ini berada di Kota Medan, kita juga mendorong Pemko Medan bisa membimbing dan memfokuskan sekolah ini menjadi lebih baik lagi,” singkatnya.

Sementara itu, adapun kesepuluh sekolah percontohan ini antara lain, SDN Islam Terpadu Zahra, SDN 067255, SDN 066045, SDN 068008, SD Darul Mustafa, SDN 067952, SD Nahdatul Ulama, MIN Belawan, MIN Medan, dan MIN Glugur Darat. (dvs/ila)

Guna mewujudkan tempat pendidikan yang aman, bersih dan sehat, Dinas Kesehatan Sumatera Utara menginisiasi 10 sekolah percontohan di Kota Medan. Hal ini bertujuan agar anak-anak tumbuh sehat dan menjadi lebih berprestasi.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Agustama didampingi Kepala PPID Dinkes Sumut, Ridesman, Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, Teguh Supriadi dan Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Sumut, Rosidah, Senin (27/8).

Dalam aplikasinya, kata Agustama, sekolah bersih, aman dan sehat serta terhindar dari sampah berserakan, bersih dari comberan dan nyamuk, serta kantin yang bersih. “Anak-anak juga mendapat asupan gizi yang cukup. Kalau bisa dibudayakan sarapan sebelum anak-anak berangkat ke sekolah. Kalau perlu dibuat sesekali acara sarapan bersama di pagi hari,” jelasnya.

Kemudian olahraga. Jadi, imbuhnya, olahraga ini bukan hanya sebatas kurikulum saja, akan tetapi menjadi pelajaran yang lebih dari itu. Misalkan olahraga peregangan. Jadi setelah dua jam pelajaran dan akan memasuki pelajaran berikutnya, dilakukan sebentar peregangan. Jadi anak-anak itu dilatih bagaimana peregangan.

“Kalau kita membinanya secara teknis saja. Kalau support kita memberikan stimulasi seperti makanan tambahan untuk anak sekolah. Itupun sesekali lah. Karena ini bentuknya hanya kontribusi kita saja dan nantinya ini dimonitoring oleh Kota Medan,” paparnya.

Tak hanya itu saja, pihaknya juga akan melombakan kesepuluh sekolah ini untuk dinilai mana sekolah yang terbaik dari sekolah percontohan ini. “Ending akhirnya sekolah menjadi bersih, aman dan sehat, kemudian anak-anak tumbuh berprestasi. Saya kepingin ada perbandingan rapor anak dari sebelumnya. Bagaimana rapor mereka setelah kita lakukan intervensi ini, ada tidak kenaikan prestasi,” bilangnya.

Sebab, lanjut dia, sekolah sehat ini berkorelasi dengan prestasi anak. Di mana gizi anak semakin bagus, sekolah semakin bersih, semakin aman, dan tidak ada bully yang terjadi di sekolah.”Ini program Kemenkes RI dan Kemendikbud RI. Jadi, terpilihnya kesepuluh sekolah ini berdasarkan hasil rapat UKS tahun 2017 silam. Setidaknya 10 provinsi memiliki sekolah model,” kata dia.

Dia pun berharap, seluruh sekolah di Sumut bisa menerapkan dan akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, pihaknya belum memiliki road map. Sebab, mereka belum tahu kondisi di lapangan seperti apa.

“Di sekolah ada yang namanya UKS dan dokter kecil. Pada sekolah sehat ini, saya juga menyaranakn agar dipersiapkan kader kebersihan yang memantau nyamuk (jumantik). kegiatan ini aplikasinya pada anak-anak. Sedangkan guru sebagai orang yang memotivasi dan mengawasi. Jadi tidak ada unsur bentakan, perintah. Jadi menumbuhkan komunikasi persuasif ke anak bisa muncul, sehingga anak bisa berkreasi,” imbuh Teguh.

Di lain sisi, Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Sumut, Rosidah menuturkan, dari sekolah sehat ini pihaknya juga akan memberikan buku rapor kesehatan. “Karena sekolah ini berada di Kota Medan, kita juga mendorong Pemko Medan bisa membimbing dan memfokuskan sekolah ini menjadi lebih baik lagi,” singkatnya.

Sementara itu, adapun kesepuluh sekolah percontohan ini antara lain, SDN Islam Terpadu Zahra, SDN 067255, SDN 066045, SDN 068008, SD Darul Mustafa, SDN 067952, SD Nahdatul Ulama, MIN Belawan, MIN Medan, dan MIN Glugur Darat. (dvs/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/