25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Tari Maena Nias Pecahkan Rekor MuRI

Foto: Humas Pemprovsu Tarian kolosal Maena (tari Maena Nias), memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MuRI), saat ditampilakan pada Pesta Ya’ahowu Ono Niha di Taman Ya’ahowu Jl. Pelabuhan Lama, Pasar Luaha, Kota Gunungsitoli, Sabtu (26/11). Pesta Ya’ahowu yang digelar di 4 Kabupaten dan 1 kota di Kepulauan Nias berjalan sukses dan meriah ditandai dengan pemecahan
Foto: Humas Pemprovsu
Tarian kolosal Maena (tari Maena Nias), memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MuRI), saat ditampilakan pada Pesta Ya’ahowu Ono Niha di Taman Ya’ahowu Jl. Pelabuhan Lama, Pasar Luaha, Kota Gunungsitoli, Sabtu (26/11).
Pesta Ya’ahowu yang digelar di 4 Kabupaten dan 1 kota di Kepulauan Nias berjalan sukses dan meriah ditandai dengan pemecahan

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) HT Erry Nuradi resmi menutup Pesta Ya’ahowu Ono Niha ditandai dengan pemukulan gong di Taman Ya’ahowu Jl. Pelabuhan Lama, Pasar Luaha, Kota Gunungsitoli, Sabtu (26/11) malam.

Pesta Ya’ahowu yang digelar di 4 Kabupaten dan 1 kota di Kepulauan Nias berjalan sukses dan meriah ditandai dengan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MuRI) untuk tarian kolosal Maena (tari Maena Nias).

Hadir dalam penutupan tersebut Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman,Staf Ahli Bidang Politik dan Keamanan Haru Tamtomo, Tokoh Masyarakat Nias Mayjen (Purn) TNI Cristian Zebua, Pimpinan SKPD Pemprovsu, Forum Kepala Daerah sekepulauan Nias, Forkopimda sekepulauan Nias, tokoh adat, tokoh agama dan ribuan masyarakat.

Gubsu HT Erry Nuradi bersama Ketua TP PKK Sumut Hj Evi Diana Erry mendapat kehormatan untuk menutup kegiatan yang merupakan ajang promosi kebudayaan dan pariwisata di Kepulauan Nias. Bahkan sebelum penutupan, tarian kolosal masyarakat Kepulauan Nias mendapatkan penghargaan dari MuRI dengan jumlah peserta mencapai 5.047 penari.

Dalam kesempatan itu, Gubsu Erry Nuradi mengatakan Kepulauan Nias memiliki destinasi wisata yang tidak hanya diminati oleh turis domestik tetapi juga oleh turis mancanegara. Tidak hanya kaya akan wisata baharinya, Kepulauan Nias juga dikenal dengan atraksi budayanya seperti halnya lompat batu. Oleh karenanya tidak salah jika Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memiliki komitmen untuk memajukan dunia pariwisata di Sumut salah satunya dengan mengalokasikan anggaran Rp100 juta kepada Kabupaten Kota yang menggelar kegiatan untuk mempromosikan dunia pariwisata.

“Kita sudah berkomitmen memberikan stimulus kepada daerah-daerah yang menggelar even-even seperti ini sebesar Rp100 juta. Tolong sampaikan kepada Pak Menteri, langkah kami ini hendaknya Kementerian Pariwisata melakukan hal yang sama. Tolong sampaikan kepada Pak Menteri ya Pak Deputi. Tentunya pariwisata di Sumut akan semakin maju jika mendapat dukungan dari Kementerian,” ujar Erry Nuradi disambut dengan tepuk tangan masyarakat yang hadir.

Foto: Humas Pemprovsu Tarian kolosal Maena (tari Maena Nias), memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MuRI), saat ditampilakan pada Pesta Ya’ahowu Ono Niha di Taman Ya’ahowu Jl. Pelabuhan Lama, Pasar Luaha, Kota Gunungsitoli, Sabtu (26/11). Pesta Ya’ahowu yang digelar di 4 Kabupaten dan 1 kota di Kepulauan Nias berjalan sukses dan meriah ditandai dengan pemecahan
Foto: Humas Pemprovsu
Tarian kolosal Maena (tari Maena Nias), memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MuRI), saat ditampilakan pada Pesta Ya’ahowu Ono Niha di Taman Ya’ahowu Jl. Pelabuhan Lama, Pasar Luaha, Kota Gunungsitoli, Sabtu (26/11).
Pesta Ya’ahowu yang digelar di 4 Kabupaten dan 1 kota di Kepulauan Nias berjalan sukses dan meriah ditandai dengan pemecahan

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) HT Erry Nuradi resmi menutup Pesta Ya’ahowu Ono Niha ditandai dengan pemukulan gong di Taman Ya’ahowu Jl. Pelabuhan Lama, Pasar Luaha, Kota Gunungsitoli, Sabtu (26/11) malam.

Pesta Ya’ahowu yang digelar di 4 Kabupaten dan 1 kota di Kepulauan Nias berjalan sukses dan meriah ditandai dengan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MuRI) untuk tarian kolosal Maena (tari Maena Nias).

Hadir dalam penutupan tersebut Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman,Staf Ahli Bidang Politik dan Keamanan Haru Tamtomo, Tokoh Masyarakat Nias Mayjen (Purn) TNI Cristian Zebua, Pimpinan SKPD Pemprovsu, Forum Kepala Daerah sekepulauan Nias, Forkopimda sekepulauan Nias, tokoh adat, tokoh agama dan ribuan masyarakat.

Gubsu HT Erry Nuradi bersama Ketua TP PKK Sumut Hj Evi Diana Erry mendapat kehormatan untuk menutup kegiatan yang merupakan ajang promosi kebudayaan dan pariwisata di Kepulauan Nias. Bahkan sebelum penutupan, tarian kolosal masyarakat Kepulauan Nias mendapatkan penghargaan dari MuRI dengan jumlah peserta mencapai 5.047 penari.

Dalam kesempatan itu, Gubsu Erry Nuradi mengatakan Kepulauan Nias memiliki destinasi wisata yang tidak hanya diminati oleh turis domestik tetapi juga oleh turis mancanegara. Tidak hanya kaya akan wisata baharinya, Kepulauan Nias juga dikenal dengan atraksi budayanya seperti halnya lompat batu. Oleh karenanya tidak salah jika Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memiliki komitmen untuk memajukan dunia pariwisata di Sumut salah satunya dengan mengalokasikan anggaran Rp100 juta kepada Kabupaten Kota yang menggelar kegiatan untuk mempromosikan dunia pariwisata.

“Kita sudah berkomitmen memberikan stimulus kepada daerah-daerah yang menggelar even-even seperti ini sebesar Rp100 juta. Tolong sampaikan kepada Pak Menteri, langkah kami ini hendaknya Kementerian Pariwisata melakukan hal yang sama. Tolong sampaikan kepada Pak Menteri ya Pak Deputi. Tentunya pariwisata di Sumut akan semakin maju jika mendapat dukungan dari Kementerian,” ujar Erry Nuradi disambut dengan tepuk tangan masyarakat yang hadir.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/