26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Harga Pangan Dianggap Masih Normal

Sutan Siregar/SUMUT POS
Pedagang merapikan barang dagangannya di Pasar Pringgan Medan,beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan Syarif Armansyah Lubis mengakui bahwa ada lonjakan harga beras dan telur ayam menjelang Natal dan tahun baru. Namun, ia menilai hal itu masih bersifat normal mengingat hari-hari besar keagamaan. “Ya, beras dan telur memang ada kenaikan. Seperti telur per butirnya Rp1.500. Sedangkan beras per 30 Kg naik Rp6.000,” ujar Syarif.

Meski demikian, lanjutnya, pihaknya sudah berkirim surat ke Badan Urusan Logislitk (Bulog) untuk melakukan operasi pasar. “Sejak tutupnya Pasar Murah yang kita gelar (23 Desember), mereka langsung OP. Namun itu khusus beras saja. Untuk telur dan lain sebagainya kita belum bisa pastikan. Tapi begitupun saya sudah rekomendasikan agar OP bisa dilakukan di pasar-pasar tradisional kita,” katanya.

Untuk itulah, lanjut dia, kehadiran pasar murah mampu membantu ekonomi lemah ditengah harga kebutuhan pokok yang melambung. “Harga melambung itu lumrah mengingat konsumsi akan kebutuhan bahan pokok meningkat jelang hari-hari besar. Dengan adanya pasar murah kita harapkan setidaknya dapat membantu masyarakat,” kata dia.

Meski demikian, lanjutnya, Dinas Perdagangan selaku leading sector pun, siap mengevaluasi kegiatan yang sudah masuk kalender rutin Pemko ini, dengan menambah titik pasar dan anggaran.

“Sebenarnya ini berawal dari keinginan masyarakat juga. Artinya menjelang momen Natal dan tahun baru, tingkat konsumsi masyarakat terhadap bahan-bahan pokok melonjak. Masyarakat ingin kiranya dapat ditambah hari pelaksanaannya,” kata Syarif.

Pria yang akrab disapa Bob ini juga menuturkan, anggaran untuk pelaksanaan Pasar Murah di momen Ramadan dan Idul Fitri dengan Natal dan tahun baru, cukup berbeda. Pada Ramadan dan tahun baru disebut dia, anggaran yang ditampung sebesar Rp4 M, sedangkan disaat Natal dan tahun baru sekitar Rp983.775.320.

Sutan Siregar/SUMUT POS
Pedagang merapikan barang dagangannya di Pasar Pringgan Medan,beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan Syarif Armansyah Lubis mengakui bahwa ada lonjakan harga beras dan telur ayam menjelang Natal dan tahun baru. Namun, ia menilai hal itu masih bersifat normal mengingat hari-hari besar keagamaan. “Ya, beras dan telur memang ada kenaikan. Seperti telur per butirnya Rp1.500. Sedangkan beras per 30 Kg naik Rp6.000,” ujar Syarif.

Meski demikian, lanjutnya, pihaknya sudah berkirim surat ke Badan Urusan Logislitk (Bulog) untuk melakukan operasi pasar. “Sejak tutupnya Pasar Murah yang kita gelar (23 Desember), mereka langsung OP. Namun itu khusus beras saja. Untuk telur dan lain sebagainya kita belum bisa pastikan. Tapi begitupun saya sudah rekomendasikan agar OP bisa dilakukan di pasar-pasar tradisional kita,” katanya.

Untuk itulah, lanjut dia, kehadiran pasar murah mampu membantu ekonomi lemah ditengah harga kebutuhan pokok yang melambung. “Harga melambung itu lumrah mengingat konsumsi akan kebutuhan bahan pokok meningkat jelang hari-hari besar. Dengan adanya pasar murah kita harapkan setidaknya dapat membantu masyarakat,” kata dia.

Meski demikian, lanjutnya, Dinas Perdagangan selaku leading sector pun, siap mengevaluasi kegiatan yang sudah masuk kalender rutin Pemko ini, dengan menambah titik pasar dan anggaran.

“Sebenarnya ini berawal dari keinginan masyarakat juga. Artinya menjelang momen Natal dan tahun baru, tingkat konsumsi masyarakat terhadap bahan-bahan pokok melonjak. Masyarakat ingin kiranya dapat ditambah hari pelaksanaannya,” kata Syarif.

Pria yang akrab disapa Bob ini juga menuturkan, anggaran untuk pelaksanaan Pasar Murah di momen Ramadan dan Idul Fitri dengan Natal dan tahun baru, cukup berbeda. Pada Ramadan dan tahun baru disebut dia, anggaran yang ditampung sebesar Rp4 M, sedangkan disaat Natal dan tahun baru sekitar Rp983.775.320.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/