25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

70 Alat Berat Siaga di 13 Kota

Mudik Nataru Rawan Longsor & Banjir

ATUR LALIN: Perwira Pengendali (Padal) Pos Pam Simpang Beo, Iptu Iswadi, bersama anggota mengatur arus lalu lintas di persimpangan Beo Kota Tebingtinggi, Jumat (27/12).
sopian/sumut pos
ATUR LALIN: Perwira Pengendali (Padal) Pos Pam Simpang Beo, Iptu Iswadi, bersama anggota mengatur arus lalu lintas di persimpangan Beo Kota Tebingtinggi, Jumat (27/12). sopian/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polda Sumut dan Dinas Perhubungan Sumut memetakan sejumlah lokasi rawan kemacetan, kecelakaan (laka), dan bencana alam selama arus mudik natal 2019 dan tahun baru (nataru) 2020. Sebanyak 53 lokasi dinilai rawan longsor dan 36 lokasi rawan banjir. Sedangkan rawan kemacetan ada 94 lokasi. Untuk membantu kelancaran arus lalu lintas selama mudik nataru, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut menyiagakan 70 unit alat berat.

“Ke-70 alat berat itu tersebar di 13 posko di 13 daerah. Untuk membantu kelancaran arus lalu-lintas, BMBK menyiagakan 91 petugas yang siap berkolaborasi dengan instansi terkait,” kata Kepala Dinas BMBK Sumut, Armansyah Effendy Pohan, Jumat (27/12).

Ia mengungkapkan, ke-13 posko yang dibuat BMBK yakni posko I di UPTBMBK Binjai, Jalan Veterann

Adapun alat yang disediakan di sana antara lain dump truck dua unit, pick up satu unit, motor greader satu unit, dan backhoe loader satu unit. “Untuk petugas di posko I ini, tujuh orang kita standby-kan,” katanya,

Posko II berlokasi di UPTBMBK Tebingtinggi, di Jalan Sudirman. Di sana disediakan alat berupa wheel loader satu unit, dump truck dua unit, excavator satu unit, dan petugas disiagakan tujuh orang.

Posko III berlokasi di UPTUMBK Tanjungbalai. Di sana disediakan wheel loader satu unit, dump truck empat unit, pick up satu unit dan petugas sebanyak tujuh orang.

Posko IV berlokasi di UPTBMBK Kabanjahe. Alat yang tersedia antara lain motor greader satu unit, dump truck empat unit, pick up satu unit, excavator satu unit, dengan petugas berjumlah tujuh orang.

Selanjutnya posko V di UPTBMBK Sidikalang, dengan alat yang hampir sama seperti posko-posko sebelumnya. Lalu posko VI berlokasi di UPTBMBK Pematangsiantar, posko VII di Dolok Sanggul, posko VIII di Tarutung, posko IX di Sibolga, posko X di Padangsidimpuan, posko XI di Gunungtua, posko XII di Kotanopan, dan posko XIII di Gunungsitoli.

Lokasi Rawan Macet

Terpisah, Koordinator Posko Angkutan Nataru 2019 Dinas Perhubungan Sumut, Agustinus Panjaitan menyebutkan, sesuai pemetaan pihaknya dengan Ditlantas Polda Sumut, terdapat 16 lokasi rawan macet. Antara lain di Jalan Binjai km 15,8 akibat perbaikan jalan, terminal Kabanjahe, Karo, jembatan Lae Renun II, ruas Jalan Sumbul-Sidikalang akibat perbaikan jembatan, dan Terminal Sibulha.

Selanjutnya di pintu keluar masuk tol Kota Tebingtinggi, gapura Kota Tebingtinggi juga rawan macet akibat ada pengerukan jalan dan dekat dengan pintu keluar masuk terminal, simpang Tugu Beo yang berdekatan dengan rel KA Kota Tebingtinggi, ruas jalan Kota Kisaran dekat areal Terminal Madya Kisaran sering macet yang berdekatan dengan perlintasan rel KA. Lalu pajak pagi simpang Kawat Km 174-175 akibat pedagang berjualan di badan jalan, Jalan Gatot Subroto rel KA KM 162-163 pada pukul 07.00 WIB dan 17.00 WIB persimpangan, dan adanya perlambatan di rel KA, perkebunan Sei Gambal, perkebunan Aek Nabara Afdeling IV, Kec. Bilah Hulu akibat adanya pembangunan underpass.

Kemudian, sambung dia, Pasar Tumpah Kota Gunung Tua karena pedagang berjualan di badan jalan, Pasar Tumpah Kota Penyabungan akibat pedagang berjualan, depan terminal Sosorsaba pintu keluar masuk Parapat, depan pintu keluar masuk Kota Parapat, dan sekitaran pintu keluar masuk Terminal Amplas.

“Sedangkan untuk area rawan longsor terdapat 24 lokasi, rawan banjir 10 lokasi, dan rawan laka lantas sebanyak 24 lokasi,” ungkap Agustinus.

Pihaknya bersama instansi terkait, kata dia, sebelumnya juga telah melaksanaan rampcheck atau inspeksi keselamatan angkutan Nataru.

Pada periode tahun baru, tepat di 31 Desember hingga 1 Januari 2020 mulai pukul 00.00 WIB sampai 24.00 WIB, berlaku pembatasan operasional mobil barang untuk ruas Medan-Berastagi (dua arah) dan Medan-Siantar-Parapat (dua arah). “Pada setiap posko maupun titik-titik yang telah ditetapkan, kami juga ada menempatkan sejumlah personil untuk membantu kelancaran arus lalu lintas selama Nataru,” katanya.

Data versi Poldasu

Data berbeda mengenai jumlah lokasi rawan terjadi kemacetan, kecelakaan (laka), dan bencana alam pada arus mudik natal 2012 dan liburan tahun baru 2020, disampaikan Polda Sumut.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, ada 53 lokasi rawan longsor dan 36 lokasi rawan banjir di seluruh Sumatera Utara. Sedangkan rawan kemacetan ada 94 lokasi. “Untuk jalan rusak ada 20 lokasi, pasar tumpah 93 lokasi, dan jembatan rusak 3 lokasi,” ujarnya, kemarin.

Biasanya, kata Tatan, lokasi yang rawan terjadi kemacetan meliputi tempat ibadah, keramaian umum, pusat perbelanjaan, tempat wisata/rekreasi, maupun jalur mudik/balik. “Masyarakat yang memanfaatkan waktu liburan ke luar kota atau tempat wisata, diharapkan mengutamakan keselamatan ketimbang kecepatan,” imbaunya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam Operasi Lilin Toba 2019 ini, Polda Sumut melibatkan sebanyak 7.750 personil. Jumlah itu terdiri dari Satgas Polda 652 personil, Satgas Wilayah 7.098 personil, TNI 334 personil, Pemadam Kebakaran 280 personil, Dinas PU 130 personil, Satpol PP 440 personil, Dinas Perhubungan 550 personil, Dinas Kesehatan 60 personil, dan Pramuka 220 personil.

“Target operasi meliputi gereja dan tempat lain yang digunakan untuk perayaan natal, pusat-pusat perbelanjaan seperti mal, pasar, supermarket, perbankan atau tempat lain yang berkaitan dengan transaksi keuangan, pemukiman warga, tempat rekreasi, wisata, mudik, terminal bus, laut dan udara dan obyek wisata pergantian tahun baru. Dalam operasi ini juga, telah dibentuk Pos Pam (Pos Pengamanan) 108 lokasi dan Pos Yan (Pos Pelayanan) 33 lokasi,” tandasnya.

Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut, Kombes Pol Kemas Ahmad Yamin, mengatakan pihaknya sebelumnya telah melakukan monitoring jalan untuk mengantisipasi terhambatnya arus lalu lintas saat natal dan tahun baru. Monotoring dilakukan mulai dari tempat wisata yang ada di Sumut, seperti Danau Toba, Parapat, dan Brastagi yang ada di Kabupaten Karo. Bahkan, juga dilakukan di perbatasan Sumut dan Aceh.

“Dalam monitoring yang telah dilakukan, diberikan petunjuk dan arahan kepada Kasatlantas pada masing-masing kabupaten/kota untuk mengantisipasi kepadatan volume kendaraan saat perayaan natal dan tahun baru. Termasuk juga jalanan yang rawan longsor seperti di Jembatan Kembar Parapat yang menuju Danau Toba sampai kepada ruas jalan yang sempit di Kota Siantar tepatnya di Jalan Sisingamangaraja,” ujarnya kepada wartawan.

Dishub Tebingtinggi Siaga 24 Jam

Sementara itu, Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi bersiaga selama 24 jam, mengantisipasi kemacetan arus mudik libur Nataru 2020. Hingga kemarin, terjadi penumpukan kenderaan pribadi dan bus serta truk yang memasuki wilayah Kota Tebingtinggi dari arah Kisaran dan Pematangsiantar menuju Medan, serta di pintu masuk tol Kota Tebingtinggi.

Kadishub Kota Tebingtinggi, Saprin Harahap, dalam menyikapi permasalahan macet terutama pintu Tol Tebingtinggi-Medan, Simpang Beo, dan persimpangan empat Jalan Sudirman Kota Tebingtinggi, mengatakan akan selalu bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian Polres Tebingtinggi melalui Polantas.

“Jika tidak ada kerjasama, tidak akan ada pemecahan masalah mengatasi macet di wilayah Kota Tebingtinggi,” jelas Saprin, Jumat (27/12).

Untuk itu, pihaknya membuat pos terpadu dan rest area dengan menempatkan petugas di titik rawan dan mempersiapkan rambu-rambu secara portabel, sebagai petunjuk arah apabila terjadi kemacetan total di sepanjang pintu tol. “Antisipasi untuk memecah kemacetan di pintu tol,” katanya.

Kemarin, jumlah kenderaan bus pribadi yang memasuki Kota Tebingtinggi menuju wilayah Pematangsiantar mulai menunjukkan kepadatan. Tepat di persimpangan empat Kota Tebingtinggi tepatnya di Jalan Sudirman, terjadi kepadatan kenderaan karena ada lampu merah. Antrian kenderaan hampir mencapai 500 meter.

“Selain petugas Polantas, pihak Dishub juga memberikan imbauan kepada petugas parkir agar menertibkan parkir kendaraan sejajar di Jalan Sudirman. Karena parkir sembarangan juga penyebab kemacetan di inti kota,” jelasnya.

Menghindari kemacetan di inti kota Kota Tebingtinggi tepatnya inti kota, pemudik yang akan menuju wilayah Pematangsiantar diimbau mengambil jalur alternatif melalui Jalan Prof Dr HM Yamin masuk melalui Simpang Medan menuju Jalan Imam Bonjol dan masuk Jalan Sutoyo hingga masuk ke Jalan SM Raja dan kemudian ke Jalan Gatot Subroto.

Jalur alternatif lainnya menuju wilayah Pematangsiantar, pengendara bisa memotong jalan arah Jalan Gunung Lauser menuju Jalan Ir H Juanda kemudian masuk ke Jalan AMD dan keluar dari Jalan Gatot Subroto kemudian tinggal menuju Siantar.

Sedangkan dari arah Siantar dan Kisaran yang memasuki wilayah Tebingtinggi, apabila terjadi penumpukan kenderaan di Jalan KL Yosudarso menuju pintu Tol Tebingtinggi Medan, bisa mengambil jalur alternatif melalui Jalan via Dolok Masihul dari Simpang Beo Kota Tebingtinggi menuju Kota Galang dan keluar dari Lubuk Pakam.

“Info tersebut bisa ditanyakan oleh pengendara di pos pos pengaman tahun baru dan natal di wilayah perlintasan Kota Tebingtinggi. Apabila macet, petugas akan mengatur lalu lintas dan memasang papan pengumuman jalur alternatif,” katanya.

Perwira Pengendali (Padal) Pos Pam Simpang Beo, Iptu Iswadi, mengatakan selama libur natal di wilayah Kota Tebingtinggi, belum terjadi kemacetan parah. Kondisi padat merayap hanya terjadi pada perayaan Natal kemarin. Sedangkan kemarin, peningkatan arus kendaraan kenderaan pribadi meningkat sekitar 15 persen dari hari biasa. “Kondisi padat merayap dan tidak ada kemacetan total,” jelasnya.

Menurut Iptu Iswadi, mendekati tahun baru, jika terjadi kemacetan di pintu tol Tebingtinggi, pemudik akan diarahkan lewat Dolok Masihul. “Namun sekarang belum terjadi kemacetan yang berarti,” katanya.

Penumpang KNIA Belum Ramai

Meski soal arus mudik Nataru, arus penumpang di Bandar Udara Internasional Kualanamu Deliserdang, terpantau belum ramai baik di kedatangan maupun keberangkatan, Jum at (27/12).

Sejumlah loket check in tiket maskapai terpantau tidak menunjukkan keramaian yang signifikan. Demikian juga di area tunggu keberangkatan penumpang.

Eksekutif General Maneger Bandara Kualanamu Deliserdang, Bayuh Iswantoro, menyebutkan jumlah penumpang pesawat pada liburan Nataru hari ini memang tidak seramai beberapa hari sebelumnya.

“Peningkatan jumlah penumpang diperkirakan akan terjadi pada arus balik pasca liburan tahun baru nanti,” pungkasnya .

Data posko Nataru hingga kemarin, untuk layanan penerbangan domestik tercatat penumpang arrival 27.028 orang dan departure sebanyak 39.576 orang. Jumlah itu diangkut pesawat arrival sebanyak 224 pesawat dan departure sebanyak 328 pesawat.

Adapun jumlah kargo yang diangkut arrival 82.242 dan departure sebanyak 57.996.

Untuk layanan penerbangan internasional, jumlah pesawat arrival 41 pesawat dan departure sebanyak 73 pesawat, total 114 pesawat. Jumlah penumpang arrival 5.069 dan departure sebanyak 12.684 penumpang. Total 17.753 penumpang.

Untuk kargo arrival sebanyak 30.177 kg dan departure sebanyak 1.957 kg, total 32.134 kg.

“Pesawat udara domestik dan internasional sebanyak 666 pesawat, dengan total penumpang pesawat domestik dan internasional sebanyak 84.357, dan total kargo 172.372 kg dan extraflight sebanyak 14 pesawat,” katanya.

Bandingkan dengan data penumpang tahun 2018/2019 lalu, di mana jumlah penumpang pesawat domestik jumlah pesawat arrival 912 dan departure sebanyak 887 pesawat. Jumlah penumpang arrival sebanyak 116.346 dan departure 112.248. Total penumpang sebanyak 228.594 dan kargo arrival/departure 531.173/866.148 kg.

Sedangkan data layanan internasional tahun lalu, jumlah pesawat arrival 166 dan departure sebanyak 174 pesawat. Jumlah penumpang arrival 23.296 dan departure sebanyak 29.924. Dan kargo arrival 357,682 kg sedangkan departure 350.315 kilogram.

Total pesawat udara domestik dan internasional tahun lalu 2,139 pesawat, dengan total penumpang 281.814 orang. Sedangkan total kargo 2.105.318 kg dan extra flight 65 flight. (prn/ris/ian/btr)

Mudik Nataru Rawan Longsor & Banjir

ATUR LALIN: Perwira Pengendali (Padal) Pos Pam Simpang Beo, Iptu Iswadi, bersama anggota mengatur arus lalu lintas di persimpangan Beo Kota Tebingtinggi, Jumat (27/12).
sopian/sumut pos
ATUR LALIN: Perwira Pengendali (Padal) Pos Pam Simpang Beo, Iptu Iswadi, bersama anggota mengatur arus lalu lintas di persimpangan Beo Kota Tebingtinggi, Jumat (27/12). sopian/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polda Sumut dan Dinas Perhubungan Sumut memetakan sejumlah lokasi rawan kemacetan, kecelakaan (laka), dan bencana alam selama arus mudik natal 2019 dan tahun baru (nataru) 2020. Sebanyak 53 lokasi dinilai rawan longsor dan 36 lokasi rawan banjir. Sedangkan rawan kemacetan ada 94 lokasi. Untuk membantu kelancaran arus lalu lintas selama mudik nataru, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut menyiagakan 70 unit alat berat.

“Ke-70 alat berat itu tersebar di 13 posko di 13 daerah. Untuk membantu kelancaran arus lalu-lintas, BMBK menyiagakan 91 petugas yang siap berkolaborasi dengan instansi terkait,” kata Kepala Dinas BMBK Sumut, Armansyah Effendy Pohan, Jumat (27/12).

Ia mengungkapkan, ke-13 posko yang dibuat BMBK yakni posko I di UPTBMBK Binjai, Jalan Veterann

Adapun alat yang disediakan di sana antara lain dump truck dua unit, pick up satu unit, motor greader satu unit, dan backhoe loader satu unit. “Untuk petugas di posko I ini, tujuh orang kita standby-kan,” katanya,

Posko II berlokasi di UPTBMBK Tebingtinggi, di Jalan Sudirman. Di sana disediakan alat berupa wheel loader satu unit, dump truck dua unit, excavator satu unit, dan petugas disiagakan tujuh orang.

Posko III berlokasi di UPTUMBK Tanjungbalai. Di sana disediakan wheel loader satu unit, dump truck empat unit, pick up satu unit dan petugas sebanyak tujuh orang.

Posko IV berlokasi di UPTBMBK Kabanjahe. Alat yang tersedia antara lain motor greader satu unit, dump truck empat unit, pick up satu unit, excavator satu unit, dengan petugas berjumlah tujuh orang.

Selanjutnya posko V di UPTBMBK Sidikalang, dengan alat yang hampir sama seperti posko-posko sebelumnya. Lalu posko VI berlokasi di UPTBMBK Pematangsiantar, posko VII di Dolok Sanggul, posko VIII di Tarutung, posko IX di Sibolga, posko X di Padangsidimpuan, posko XI di Gunungtua, posko XII di Kotanopan, dan posko XIII di Gunungsitoli.

Lokasi Rawan Macet

Terpisah, Koordinator Posko Angkutan Nataru 2019 Dinas Perhubungan Sumut, Agustinus Panjaitan menyebutkan, sesuai pemetaan pihaknya dengan Ditlantas Polda Sumut, terdapat 16 lokasi rawan macet. Antara lain di Jalan Binjai km 15,8 akibat perbaikan jalan, terminal Kabanjahe, Karo, jembatan Lae Renun II, ruas Jalan Sumbul-Sidikalang akibat perbaikan jembatan, dan Terminal Sibulha.

Selanjutnya di pintu keluar masuk tol Kota Tebingtinggi, gapura Kota Tebingtinggi juga rawan macet akibat ada pengerukan jalan dan dekat dengan pintu keluar masuk terminal, simpang Tugu Beo yang berdekatan dengan rel KA Kota Tebingtinggi, ruas jalan Kota Kisaran dekat areal Terminal Madya Kisaran sering macet yang berdekatan dengan perlintasan rel KA. Lalu pajak pagi simpang Kawat Km 174-175 akibat pedagang berjualan di badan jalan, Jalan Gatot Subroto rel KA KM 162-163 pada pukul 07.00 WIB dan 17.00 WIB persimpangan, dan adanya perlambatan di rel KA, perkebunan Sei Gambal, perkebunan Aek Nabara Afdeling IV, Kec. Bilah Hulu akibat adanya pembangunan underpass.

Kemudian, sambung dia, Pasar Tumpah Kota Gunung Tua karena pedagang berjualan di badan jalan, Pasar Tumpah Kota Penyabungan akibat pedagang berjualan, depan terminal Sosorsaba pintu keluar masuk Parapat, depan pintu keluar masuk Kota Parapat, dan sekitaran pintu keluar masuk Terminal Amplas.

“Sedangkan untuk area rawan longsor terdapat 24 lokasi, rawan banjir 10 lokasi, dan rawan laka lantas sebanyak 24 lokasi,” ungkap Agustinus.

Pihaknya bersama instansi terkait, kata dia, sebelumnya juga telah melaksanaan rampcheck atau inspeksi keselamatan angkutan Nataru.

Pada periode tahun baru, tepat di 31 Desember hingga 1 Januari 2020 mulai pukul 00.00 WIB sampai 24.00 WIB, berlaku pembatasan operasional mobil barang untuk ruas Medan-Berastagi (dua arah) dan Medan-Siantar-Parapat (dua arah). “Pada setiap posko maupun titik-titik yang telah ditetapkan, kami juga ada menempatkan sejumlah personil untuk membantu kelancaran arus lalu lintas selama Nataru,” katanya.

Data versi Poldasu

Data berbeda mengenai jumlah lokasi rawan terjadi kemacetan, kecelakaan (laka), dan bencana alam pada arus mudik natal 2012 dan liburan tahun baru 2020, disampaikan Polda Sumut.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, ada 53 lokasi rawan longsor dan 36 lokasi rawan banjir di seluruh Sumatera Utara. Sedangkan rawan kemacetan ada 94 lokasi. “Untuk jalan rusak ada 20 lokasi, pasar tumpah 93 lokasi, dan jembatan rusak 3 lokasi,” ujarnya, kemarin.

Biasanya, kata Tatan, lokasi yang rawan terjadi kemacetan meliputi tempat ibadah, keramaian umum, pusat perbelanjaan, tempat wisata/rekreasi, maupun jalur mudik/balik. “Masyarakat yang memanfaatkan waktu liburan ke luar kota atau tempat wisata, diharapkan mengutamakan keselamatan ketimbang kecepatan,” imbaunya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam Operasi Lilin Toba 2019 ini, Polda Sumut melibatkan sebanyak 7.750 personil. Jumlah itu terdiri dari Satgas Polda 652 personil, Satgas Wilayah 7.098 personil, TNI 334 personil, Pemadam Kebakaran 280 personil, Dinas PU 130 personil, Satpol PP 440 personil, Dinas Perhubungan 550 personil, Dinas Kesehatan 60 personil, dan Pramuka 220 personil.

“Target operasi meliputi gereja dan tempat lain yang digunakan untuk perayaan natal, pusat-pusat perbelanjaan seperti mal, pasar, supermarket, perbankan atau tempat lain yang berkaitan dengan transaksi keuangan, pemukiman warga, tempat rekreasi, wisata, mudik, terminal bus, laut dan udara dan obyek wisata pergantian tahun baru. Dalam operasi ini juga, telah dibentuk Pos Pam (Pos Pengamanan) 108 lokasi dan Pos Yan (Pos Pelayanan) 33 lokasi,” tandasnya.

Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut, Kombes Pol Kemas Ahmad Yamin, mengatakan pihaknya sebelumnya telah melakukan monitoring jalan untuk mengantisipasi terhambatnya arus lalu lintas saat natal dan tahun baru. Monotoring dilakukan mulai dari tempat wisata yang ada di Sumut, seperti Danau Toba, Parapat, dan Brastagi yang ada di Kabupaten Karo. Bahkan, juga dilakukan di perbatasan Sumut dan Aceh.

“Dalam monitoring yang telah dilakukan, diberikan petunjuk dan arahan kepada Kasatlantas pada masing-masing kabupaten/kota untuk mengantisipasi kepadatan volume kendaraan saat perayaan natal dan tahun baru. Termasuk juga jalanan yang rawan longsor seperti di Jembatan Kembar Parapat yang menuju Danau Toba sampai kepada ruas jalan yang sempit di Kota Siantar tepatnya di Jalan Sisingamangaraja,” ujarnya kepada wartawan.

Dishub Tebingtinggi Siaga 24 Jam

Sementara itu, Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi bersiaga selama 24 jam, mengantisipasi kemacetan arus mudik libur Nataru 2020. Hingga kemarin, terjadi penumpukan kenderaan pribadi dan bus serta truk yang memasuki wilayah Kota Tebingtinggi dari arah Kisaran dan Pematangsiantar menuju Medan, serta di pintu masuk tol Kota Tebingtinggi.

Kadishub Kota Tebingtinggi, Saprin Harahap, dalam menyikapi permasalahan macet terutama pintu Tol Tebingtinggi-Medan, Simpang Beo, dan persimpangan empat Jalan Sudirman Kota Tebingtinggi, mengatakan akan selalu bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian Polres Tebingtinggi melalui Polantas.

“Jika tidak ada kerjasama, tidak akan ada pemecahan masalah mengatasi macet di wilayah Kota Tebingtinggi,” jelas Saprin, Jumat (27/12).

Untuk itu, pihaknya membuat pos terpadu dan rest area dengan menempatkan petugas di titik rawan dan mempersiapkan rambu-rambu secara portabel, sebagai petunjuk arah apabila terjadi kemacetan total di sepanjang pintu tol. “Antisipasi untuk memecah kemacetan di pintu tol,” katanya.

Kemarin, jumlah kenderaan bus pribadi yang memasuki Kota Tebingtinggi menuju wilayah Pematangsiantar mulai menunjukkan kepadatan. Tepat di persimpangan empat Kota Tebingtinggi tepatnya di Jalan Sudirman, terjadi kepadatan kenderaan karena ada lampu merah. Antrian kenderaan hampir mencapai 500 meter.

“Selain petugas Polantas, pihak Dishub juga memberikan imbauan kepada petugas parkir agar menertibkan parkir kendaraan sejajar di Jalan Sudirman. Karena parkir sembarangan juga penyebab kemacetan di inti kota,” jelasnya.

Menghindari kemacetan di inti kota Kota Tebingtinggi tepatnya inti kota, pemudik yang akan menuju wilayah Pematangsiantar diimbau mengambil jalur alternatif melalui Jalan Prof Dr HM Yamin masuk melalui Simpang Medan menuju Jalan Imam Bonjol dan masuk Jalan Sutoyo hingga masuk ke Jalan SM Raja dan kemudian ke Jalan Gatot Subroto.

Jalur alternatif lainnya menuju wilayah Pematangsiantar, pengendara bisa memotong jalan arah Jalan Gunung Lauser menuju Jalan Ir H Juanda kemudian masuk ke Jalan AMD dan keluar dari Jalan Gatot Subroto kemudian tinggal menuju Siantar.

Sedangkan dari arah Siantar dan Kisaran yang memasuki wilayah Tebingtinggi, apabila terjadi penumpukan kenderaan di Jalan KL Yosudarso menuju pintu Tol Tebingtinggi Medan, bisa mengambil jalur alternatif melalui Jalan via Dolok Masihul dari Simpang Beo Kota Tebingtinggi menuju Kota Galang dan keluar dari Lubuk Pakam.

“Info tersebut bisa ditanyakan oleh pengendara di pos pos pengaman tahun baru dan natal di wilayah perlintasan Kota Tebingtinggi. Apabila macet, petugas akan mengatur lalu lintas dan memasang papan pengumuman jalur alternatif,” katanya.

Perwira Pengendali (Padal) Pos Pam Simpang Beo, Iptu Iswadi, mengatakan selama libur natal di wilayah Kota Tebingtinggi, belum terjadi kemacetan parah. Kondisi padat merayap hanya terjadi pada perayaan Natal kemarin. Sedangkan kemarin, peningkatan arus kendaraan kenderaan pribadi meningkat sekitar 15 persen dari hari biasa. “Kondisi padat merayap dan tidak ada kemacetan total,” jelasnya.

Menurut Iptu Iswadi, mendekati tahun baru, jika terjadi kemacetan di pintu tol Tebingtinggi, pemudik akan diarahkan lewat Dolok Masihul. “Namun sekarang belum terjadi kemacetan yang berarti,” katanya.

Penumpang KNIA Belum Ramai

Meski soal arus mudik Nataru, arus penumpang di Bandar Udara Internasional Kualanamu Deliserdang, terpantau belum ramai baik di kedatangan maupun keberangkatan, Jum at (27/12).

Sejumlah loket check in tiket maskapai terpantau tidak menunjukkan keramaian yang signifikan. Demikian juga di area tunggu keberangkatan penumpang.

Eksekutif General Maneger Bandara Kualanamu Deliserdang, Bayuh Iswantoro, menyebutkan jumlah penumpang pesawat pada liburan Nataru hari ini memang tidak seramai beberapa hari sebelumnya.

“Peningkatan jumlah penumpang diperkirakan akan terjadi pada arus balik pasca liburan tahun baru nanti,” pungkasnya .

Data posko Nataru hingga kemarin, untuk layanan penerbangan domestik tercatat penumpang arrival 27.028 orang dan departure sebanyak 39.576 orang. Jumlah itu diangkut pesawat arrival sebanyak 224 pesawat dan departure sebanyak 328 pesawat.

Adapun jumlah kargo yang diangkut arrival 82.242 dan departure sebanyak 57.996.

Untuk layanan penerbangan internasional, jumlah pesawat arrival 41 pesawat dan departure sebanyak 73 pesawat, total 114 pesawat. Jumlah penumpang arrival 5.069 dan departure sebanyak 12.684 penumpang. Total 17.753 penumpang.

Untuk kargo arrival sebanyak 30.177 kg dan departure sebanyak 1.957 kg, total 32.134 kg.

“Pesawat udara domestik dan internasional sebanyak 666 pesawat, dengan total penumpang pesawat domestik dan internasional sebanyak 84.357, dan total kargo 172.372 kg dan extraflight sebanyak 14 pesawat,” katanya.

Bandingkan dengan data penumpang tahun 2018/2019 lalu, di mana jumlah penumpang pesawat domestik jumlah pesawat arrival 912 dan departure sebanyak 887 pesawat. Jumlah penumpang arrival sebanyak 116.346 dan departure 112.248. Total penumpang sebanyak 228.594 dan kargo arrival/departure 531.173/866.148 kg.

Sedangkan data layanan internasional tahun lalu, jumlah pesawat arrival 166 dan departure sebanyak 174 pesawat. Jumlah penumpang arrival 23.296 dan departure sebanyak 29.924. Dan kargo arrival 357,682 kg sedangkan departure 350.315 kilogram.

Total pesawat udara domestik dan internasional tahun lalu 2,139 pesawat, dengan total penumpang 281.814 orang. Sedangkan total kargo 2.105.318 kg dan extra flight 65 flight. (prn/ris/ian/btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/