MEDAN-Kamar Mayat Rumah Sakit (RS) Pirngadi Medan, Selasa (28/2) malam penuh dengan tangis. Sesosok mayat yang sebelumnya tidak diketahui identitasnya (Mr X), ternyata seorang mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Tak pelak, isak tangis ratusan mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Jalan Muktar Basri, Medan, langsung membahana begitu melihat jasad teman kuliah mereka, Ferdi Adinata Hasibuan (19), yang terbaring kaku di Kamar Mayat tersebut. Ferdy adalah mahasiswa semester IV, Jurusan Agrobisnis, Fakultas Pertanian (UMSU), berasal dari Huta Pasir Ulok Tano, Kabupaten Padanglawas (Palas).
Dua hari lalu, Ferdi ditemukan masyarakat sekira pukul 06.00 WIB sudah tidak bernyawa di sebuah parit di Jalan Meteorologi, tepatnya di dekat Pos Pemuda Pancasila (PP) tersebut, baru diketahui teman-teman kuliahnya, Selasa (28/2). “Baru tahu tadi setelah maghrib,” ungkap salah seorang teman korban yang ditemui Sumut Pos, di kamar mayat RS Pirngadi Medan.
Dari penuturan teman korban yang enggan disebutkan namanya tersebut, ada rumor yang berkembang di kalangan teman-teman kuliah mereka lainnya, dimana korban sebelumnya tengah menghadapi masalah percintaan. “Katanya, ada kisah percintaan segi tiga gitu. Dia (korban, red) tengah bersaing dengan pria lain, kurang tahu apakah mahasiswa juga atau tidak, untuk memperebutkan hati seorang perempuan,” tambah mahasiswa yang saat itu mengenakan celana ponggol warna putih tersebut.
Sementara itu, teman korban lainnya, Sri Afriani, yang juga mahasiswa Fakultas Pertanian dengan sesenggukan mengatakan, korban masih terlihat kuliah. Baru, sejak Minggu (26/2) sampai Senin (27/2), sudah tidak ada kontak lagi dengan korban.
“Jumat minggu lalu terakhir kuliah. Dua hari ini, sudah tidak bisa ditelepon lagi. Ternyata, baru tahu tadi katanya sudah meninggal,” aku Sri Afriani yang saat itui mengenakan setelan kaus lengan panjang dan jilbab warna biru.
Suasana sedih semakin terasa, ketika Sri Afriani dan teman-teman kuliah korban lainnya melihat secara langsung jasad korban, yang tersimpan di peti jenazah kamar mayat RS Pirngadi Medan. Terlihat, mereka saling berpelukan dan serasa tak percaya melihat tubuh Ferdi yang telah kaku. Mereka pun terus-terusan menutup hidung dikarenakan bau busuk yang menguap di kamar mayat tersebut.
Di luar kamar mayat tersebut, senior korban di Fakultas Pertanian UMSU, Abdullah Harahap kepada Sumut Pos menuturkan, sejauh ini pihak keluarga korban di Padanglawas, tengah menuju Medan untuk menjemput korban, yang rencananya akan dibawa dan di kebumikan di kampung halaman korban.
“Kata kawan-kawan, orangtuanya sudah diberitahu dan lagi menuju ke sini. Kemungkinan, akan langsung dibawa pulang dan dikuburkan di sana. Selama ini, kami lihat dia (Ferdi, Red) orangnya baik, dan tidak ada musuh,” tuturnya.
Secara terpisah, Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsekta Percut Sei Tuan, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Fhaidir Chaniago yang dikonfirmasi Sumut Pos membenarkannya.
Diterangkannya, pada penemuan mayat pertama kali, terlihat kondisi mayat mengeluarkan buih dari mulut dan hidung korban. Kemudian, di dahi sebelah kanan korban terlihat ada luka kecil. Namun, sejauh ini dirinya tidak berani memastikan apakah Ferdi Adinata merupakan, korban pembunuhan atau disebabkan hal lainnya.
“Ya, pertama yang menemukan masyarakat sekitar pukul 06.00 WIB, Senin (27/2) lalu, di parit dekat Pos Pemuda Pancasila (PP) dekat lapangan bola, Jalan Meteorologi. Kemudian masyarakat melaporkan ke kita. Selanjutnya, petugas langsung ke sana, dari tubuh korban terdapat buih dari mulut dan hidungnya. Petugas langsung mengantarkannya ke RS Pirngadi. Saat ini, belum bisa diberitahukan apa penyebab kematian korban, karena masih lidik (penyelidikan, Red). Dan besok (hari ini, Red) baru akan dilakukan otopsi,” terangnya.(ari)